Fakta Menarik Harimau Putih, Kini Langka di Alam Liar

Jika Anda pergi ke kebun binatang, Anda mungkin pernah melihat harimau putih. Umum di India, harimau putih membangkitkan kekaguman dari semua orang yang melihatnya. Kapan lagi Anda melihat harimau dengan bulu yang benar-benar putih?

Namun, tahukah Anda bahwa ada kisah yang sangat memilukan di balik harimau putih? Nyatanya, mengiklankan harimau putih di berbagai kebun binatang justru bisa menjadi “kebohongan” yang menyakitkan. Lalu mengapa? Simak, berikut beberapa fakta menyedihkan tentang harimau putih!

1. Meski terlatih, harimau putih bukanlah spesies yang terancam punah

Seperti yang Anda catat, “Macan Putih” bukanlah nama Latin. Menurut World Wildlife Fund (WWF), harimau putih sebenarnya bukanlah subspesies dari harimau (Panthera tigris). Hanya ada dua subspesies harimau yang diakui secara resmi di seluruh dunia:
Harimau Asia (Panthera tigris tigris) dan Harimau Jawa (P. Tigris Sondaica).

- Iklan -

Menurut Scientific American, hewan ini merupakan hasil perkawinan dua harimau biasa dengan alel langka. Ada beberapa harimau putih di alam liar dan terakhir kali terlihat di alam liar adalah ketika mereka ditembak pada tahun 1958. Jadi kelangkaan harimau putih sebenarnya karena alel langka ini.

Kemungkinan lain adalah ketidakmampuan harimau putih untuk berburu atau mempertahankan diri. WWF menyatakan bahwa karena warna bulunya yang putih, harimau putih sulit berkamuflase untuk berburu atau menghindari predator.

Baca Juga:  8 Sungai Terpanjang Di Indonesia, Yuk Ketahui Mana Saja!

2. Harimau putih merupakan hasil perkawinan sedarah

Meskipun harimau putih sangat langka di alam liar, Scientific American menunjukkan bahwa mereka umum di penangkaran. Sayangnya, ini adalah siasat pengelola kebun binatang yang ingin melestarikan harimau putih agar terus diminati pengunjung.

- Iklan -

Untuk terus memproduksi harimau putih, harimau penangkaran dengan alel langka dikawinkan secara turun-temurun. Semua harimau putih di Amerika Serikat adalah keturunan dari harimau putih Bengal bernama Mohan dan putrinya Mohini.

Selain itu, tidak jarang kondisi genetik menyebabkan harimau putih tidak memiliki belang. Sebuah kasus terkenal terjadi pada tahun 2004, ketika dua pasang harimau Bengal melahirkan seekor harimau putih tanpa belang di Spanyol, yang mereka beri nama Artico (Arktik).

3. Harimau putih tidak sehat

Seperti perkawinan sedarah pada umumnya, perkawinan sedarah antar harimau dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Menurut WWF, beberapa masalah paling umum pada harimau putih termasuk kelainan bentuk tulang belakang, organ abnormal, dan defisiensi imun yang membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.

- Iklan -

Bukan rahasia lagi bahwa harimau putih memiliki risiko tinggi terkena strabismus atau strabismus. Selain kelainan bentuk wajah dan tulang belakang, harimau putih juga berisiko mengalami masalah kesuburan dan sering mengalami keguguran serta gangguan jantung yang dapat memperpendek umurnya.

Scientific American menunjukkan bahwa kebun binatang yang tidak terakreditasi oleh American Association of Zoos and Aquariums (AZA) terus menggunakan proses perkawinan sedarah. AZA juga mengakui bahwa perkawinan sedarah dapat menyebabkan kelainan pada hewan apapun yang bisa berakibat fatal, sehingga AZA melarangnya.

Baca Juga:  8 Sungai Terpanjang di Dunia, Mana yang Ingin Kamu Kunjungi?

“Praktek reproduksi yang meningkatkan ekspresi alel tunggal langka melalui perkawinan sedarah … dapat mengakibatkan kondisi dengan karakteristik eksternal dan internal yang abnormal, menyakitkan, dan bahkan fatal,” tulis AZA pada 2011. 4. Kalau cantik, sampahnya dibuang, itu macan putih.

WWF mengatakan remaja penangkaran, terutama yang berkulit putih, dianggap “ladang uang” oleh manajemen kebun binatang. Lagi pula, anak harimau lebih mudah dirawat dan pengunjung ingin berfoto, bukan? Masalahnya adalah individu-individu ini tenggelam saat anak harimau putih tumbuh (dan muncul komplikasi perkawinan sedarah).

Karena mereka menuntut biaya tinggi dan protokol keamanan yang lebih ketat, tidak jarang mereka dijual sebagai hewan peliharaan atau dikurung dan dirawat untuk perkawinan sedarah berikutnya di lingkungan yang tidak sesuai. WWF bahkan memperingatkan bahwa harimau putih dewasa sering dibunuh dan dijual untuk diambil organnya. Saya tidak ingin kalah!

“Ketika orang mempercayai klaim palsu kebun binatang dan membayar untuk melihat atau berinteraksi dengan harimau putih, mereka secara tidak sengaja mendorong perkawinan sedarah, pengelolaan populasi yang buruk, dan praktik eksploitasi yang tidak bertanggung jawab,” kata WWF.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU