Kolaborasi Penggiat Literasi dan Mahasiswa Perkuat Program di SD Inpres Banta-bantaeng 1

SD Inpres Banta-bantaeng 1 bakal punya program baru di tahun 2022 ini. Sekolah yang terletak di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar, itu akan memperkuat program yang berkaitan dengan Sekolah Ramah Anak (SRA), sekolah Adiwiyata, gerakan literasi sekolah, dan sekolah sehat.

Diskusi seputar penguatan empat program tersebut dilakukan di ruang guru SD Inpres Banta-bantaeng 1, Rabu, 2 Maret 2022.

Hadir dalam diskusi itu, Kepala UPT SPF SD Inpres Banta-bantaeng 1, Hj Baena, S.Pd, M.Pd, penggiat literasi, Rusdin Tompo, pendongeng, Mami Kiko, dan penyair sanja Makassar, Syahrir Patakaki Daeng Nassa.

Rusdin Tompo, yang dikenal sebagai aktivis hak anak dan penulis buku, mengaku dia mengubah sedikit strategi dalam pengembangan program di sekolah.

Katanya, dia kini mengajak teman-temannya yang punya keahlian di bidang literasi, terutama sastra daerah Makassar dan mendongeng (story telling).

Walau begitu, dari segi implementasi, keduanya akan digunakan sebagai metode untuk penguatan Sekolah Ramah Anak dan edukasi lingkungan hidup terkait sekolah Adiwiyata.

“Program-program yang akan dilakukan ini, merupakan implementasi dari 18 Revolusi Pendidikan Walikota Makassar, Danny Pomanto,” paparnya.

Baca Juga:  Berita Terkini Ilmu Pengetahuan Alam untuk Anda

Rusdin Tompo, tercatat sebagai salah seorang yang ikut dalam pendirian Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulawesi Selatan, di tahun 1998.

Belakangan, dia membantu beberapa Sekolah Dasar untuk mengembangkan program dan inovasi, demi terpenuhinya hak partisipasi anak dan kemajuan pendidikan. Karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.

- Iklan -

Mami Kiko, yang terkenal dengan boneka Kiko-nya sudah sering tampil di sekolah, baik sendiri maupun bersama Dinas Perpustakaan Kota Makassar, melalui program Dongeng Keliling (Dongkel), yang belakangan dikemas secara daring dengan nama Dongkelor.

Sedangkan Syahrir Patakaki Daeng Nassa, sudah menerbitkan buku kumpulan puisi berbahasa Makassar berjudul “Attayang Ri Masunggua”.

Pada saat bersamaan, sejumlah mahasiswa yang ikut dalam program Kampus Mengajar Angkatan 3, hadir dalam obrolan santai tersebut.

Para mahasiswa yang sebelumnya telah mengikuti serangkaian tahapan seleksi itu, akan berada di SD Inpres Banta-bantaeng I mulai Maret hingga Juli 2022.

SD Inpres Banta-bantaeng 1

Mereka terdiri dari Sri Rahmawati (Unismuh), Natasya Istiqamah (UNM), Dewi Wahyuni (UIM), Sapriadi (UNM), dan Abdul Hadi Al Muttaqin (Unhas).

Baca Juga:  Ayo Bergabung dengan Komunitas Squad untuk Dapatkan Hadiah Menarik!

Abdul Hadi Al Muttaqin mengatakan, penempatan dirinya di SD Inpres Banta-bantaeng I, bersama teman-teman dari kampus berbeda, sesuai keputusan Kemendikbud.

Mereka, lanjutnya, akan melakukan program literasi, numerasi dan adaptasi pemanfaatan teknologi.

Kampus Mengajar merupakan program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama satu semester untuk membantu para guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP.

Mereka akan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi. Melalui program ini diharapkan, mahasiswa bisa membaktikan ilmu, keterampilan, serta menginpirasi murid sekolah untuk memperluas cita-cita dan wawasan nya.

Kepala UPT SPF SD Inpres Banta-bantaeng I, Hj Baena, berharap kehadiran penggiat literasi dan mahasiswa di sekolahnya bisa saling bersinergi dan berkolaborasi.

Bila perlu nanti, sebelum relawan dari Kampus Mengajar itu ditarik, bisa dilakukan pementasan.

Anak-anak akan unjuk kebolehan atas pembinaan yang dilakukan, baik oleh penggiat literasi maupun mahasiswa program Kampus Merdeka. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU