Beranda blog Halaman 2767

Bersama Masyarakat Mahasiswa Unim Bone Manfaatkan Limbah Elektronik Sebagai Usaha Seni Estetika

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Kehidupan yang serba digital saat ini sangat berdampak pada peningkatan kebutuhan masyarakat akan konsumsi elektronik sebagai peralatan wajib yang harus ada pada setiap rumah tangga. Peralatan-peralatan elektronik yang tidak digunakan akibat adanya kerusakan kecil atau tidak berfungsi lagi berpeluang menjadi limbah atau sampah yang disebut Electronic Waste (E-Waste).

Limbah elektronik (E-Waste) merupakan salah satu limbah yang terbuat dari bahan berbahaya, sehingga termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan zat konsentrasinya yang apabila ditumpuk begitu saja dapat mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan.

Pemanfaatan limbah elektronik (E-Waste) sebagai embrio usaha berbasis seni estetika dilakukan oleh salah satu tim PKM UNIM BONE lolos di danai oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEK DIKTI).

Republik Indonesia yang yang diketuai oleh Tri Puspita Sari mahasiswi semester 2 dari Program Studi Teknologi Pendidikan, dengan tim beranggotakan 2 orang yaitu Andi Irma Eka Rahayu mahasiswi semester 4 dari Program Studi Teknologi Pendidikan serta Andi Sitti Noer Azizah mahasiswi semester 6 dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)yang dilakukan pada tanggal 01 Juli 2021 ini, mahasiswa dapat memanfaat limbah elektronik menjadi suatu karya seni yang di mitrai oleh Kelompok Karang Taruna Desa Batulappa untuk mengurangi dampak penumpukan limbah elektronik.

Limbah elektronik (E-Waste) jika diolah dengan baik dapat menjadi kerajinan tangan dengan estetika tinggi seperti meja dan peralatan-peralatan rumah lainnya termasuk pajangan yang mana pengolahannya dapat dilakukan dengan pencampuran resin. Malalui PKM ini mitra diharapkan mampu meminimalisir penumpukan yang dapat menyebabkan lingkungan yang tercemar yang diakibatkan oleh penumpukan limbah elektronik

Polres Wajo Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Berkala

0

Wajo, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Personel Polres Wajo melakukan pemeriksaan kesehatan (rikkes) berkala di Aula Sandi Polres Wajo, Selasa (27/7/2021).

Pemeriksaan Kesehatan yang selanjutnya disingkat Rikkes adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan medis yang dilaksanakan untuk Pegawai Negeri pada Polri. Pemeriksaan Kesehatan Berkala yang selanjutnya disingkat Rikkesla adalah Rikkes yang dilaksanakan secara periodik untuk Pegawai Negeri pada Polri.

Medical check up diperlukan untuk mengetahui kesehatan personel Polres Wajo khususnya Personel Sat Intelkam Polres Wajo. Jika diketahui ada yang memiliki penyakit atau gangguan kesehatan maka akan diberikan rujukan ke rumah sakit Polri (RS. Bhayangkara) untuk ditindak lanjuti. Semuanya gratis tidak dipungut biaya.

Sebagai Upaya pencegahan karena nanti akan muncul hasil diagnosa serta digunakan pada personel yang akan mengikuti tes pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP), Persiapan Pendidikan dan Pengembangan (Dikbang) pers dan anggota Polres dan Polsek jajaran yang akan diusulkan kenaikan pangkat (KNP).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Biddokkes Polda Sulsel yang dipimpin oleh IPTU Gusti dan dr. Ria Haerani serta dihadiri oleh Waka Polres Wajo KOMPOL H. Tonra Lipu SH.MH, Para Kabag, Kasat, Kapolsek, Perwira dan Personil Polres dan Polsek Jajaran.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :Pendaftaran , Pemeriksaan Tensi, Tinggi dan Berat badan, Pemeriksaan Darah,Serta Rontgen / pemeriksaan Jantung.

Maka dari itu seluruh personel Polres Wajo mengikuti rikkses berkala tersebut, khususnya Personel Sat Intelkam Polres Wajo mengikuti kegiatan tersebut guna memastikan kondisi kesehatan Personel Sat Intelkam.

Reporter : Hengky

PKM UNIM Bone : Menggali Potensi Cerita Rakyat Sijello To Mampu dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Anak di Era Disrupsi

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bone kembali lolos pendanaan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun 2021 didanai Kemenristekdikti, hal ini merupakan suatu kebanggaan terbesar bagi kami.

Observasi yang dilakukan ini agar dapat membantu guru dalam menerapkan pembelajaran dengan baik dan efektif kepada siswa dalam meningkatkan pendidikan karakter siswa dan telah di laksanakan SMP Negeri 1 Kahu untuk menanamkan pendidikan karakter siswa.

Jusnidar selaku ketua tim mahasiswi semester 8 Program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan 2 anggota lainnya yaitu Sarifuddin mahasiswa dari semester 4 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan dan Andi Megawati mahasiswi dari semester 8 program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Judul “Menggali Potensi Cerita Rakyat Sijello To Mampu dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Anak di Era Disrupsi”

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan dan menerapkan ilmu dan teknologi kepada masyarakat luas. Akhirnya dapat menstimulus mahasiswa untuk aktif dan inovatif dalam mengintegrasikan kisah Sijello To Mampu sebagai model pembelajaran.

Lolos PKM ini bukanlah hal yang mudah. Ide yang diciptakan sebagai model pembelajaran terbaru tersebut tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari Ibu Andi Srimularahmah, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pendamping dan Dosen lain yaitu A. M. Irfan Taufan Asfar, MT., M. MPd dan A. M. Iqbal Akbar Asfar, MT., MPd yang tak lelah memberikan motivasi kepada kami untuk terus bekerja keras agar bisa sampai ketahap ini.

“Kamipun bersama tim akan selalu kompak untuk dapat tembus PIMNAS dan meraih Medali emas serta menerapakan integrasi Sijello To Mampu dalam pendidikan karakter siswa.

Mahasiswa PKM-PM UNM Ajak Anak Lorong Makassar Produktif Berkarya

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tim PKM-PM (Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Kepada Masyarakat) Universitas Negeri Makassar menggelar program pelatihan pembuatan mural dinding edukasi bagi masyarakat lorong di kota Makassar.

Tak hanya unik, program ini diharapkan mampu menjadi problem solving dalam mengatasi budaya vandalisme, kemiskinan moral, dan upaya produktifisasi waktu luang yang dialami oleh mayoritas anak lorong di kota Makassar selama pandemi melalui seni mural dinding edukasi.

Program yang diberi nama, Lorong Bermoral. Dalam pelaksanaannya, ke-empat mahasiswa yang tergabung dalam tim tersebut membagi pelatihan ke dalam dua tahap, yang dilaksanakan secara daring dan luring.

Pelatihan daring dilaksanakan melalui Zoom Online Meeting pada Ahad, 06 Juni 2021, dengan agenda inti pemaparan materi dan diskusi untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat mitra terkait program yang diusung.

Berselang 3 pekan kemudian,Tim kembali mengadakan pelatihan luring yang dilaksanakan di lingkungan sekitar masyarakat lorong RW 02, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar pada Ahad, 27 Juni 2021.

Meski luring, seluruh rangkaian kegiatan tetap memberlakukan protokol kesehatan yang diwajibkan pemerintah. Dengan agenda inti praktik pembuatan mural dinding edukasi di dinding-dinding sekitar lorong yang jadi target vandalisme dan jauh dari kata estetik.

Menariknya, masyarakat sangat antusias dalam pelaksanaan program ini. Mulai dari anak-anak, remaja, bahkan para orang tua, turut aktif dalam pelaksanaan pembuatan mural dinding edukasi tersebut.

Salah seorang masyarakat, Syahrul 24 tahun, menyebutkan bahwa kegiatan ini sangat berdampak bagi anak-anak lorong sekitar.

“Karena selain dapat mengasah kreatifitas, juga mengajarkan nilai-nilai perilaku yang baik kepada masyarakat. Ia juga berharap, program ini akan jadi program berkelanjutan yang merangkul banyak anak lorong menggali bakat seni mereka,”ungkapnya.

Catatan Ilham Bintang : Rindu Reisa, Yang Dulu Menyapa Kita Tiap Sore di Layar Kaca 

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id- Apa kabar dr Reisa? Yup. Dr Reisa Broto Asmoro. Saya dan mungkin Anda, juga rindu sapaan lembutnya, di tengah horor penularan virus Covid 19 varian baru yang semakin tidak terkendali hari – hari ini. Kini, virus itu malah yang mengendalikan kita semau- semaunya. Menjadi pembunuh amat keji di tengah masyarakat. Seenaknya mempermalukan negara, menampar muka pejabat tinggi kita, yang diserahi amanah mengendalikan pandemi virus itu mewakili negara.

Simaklah update data harian, Jumat (23/7) kemarin. Dua hari menjelang berakhirnya PPKM ( Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat. Angka kematian di Indonrsia kembali tertinggi di dunia : 1566 jiwa. Virus merenggut nyawa saudara kita seperti cuma memetik buah di kebun. Kasus Positif kemarin, memang turun: 49.072. Turun hanya sedikit dibandingkan hari sebelumnya. Tapi angka testingnya juga turun lagi dibandingkan hari sebelumnya.

Apa hubungannya dengan dr Reisa Broto Asmoro? Saya cuma berimajinasi saja. Seandainya dia masih tampil setiap sore di layar televisi Nasional, ada yang membuat kita nyaman, hati tenang menyaksikan dia. Tinimbang, mengikuti perdebatan di berbagai media yang atmosfirnya dipenuhi benci dan dengki.

Apalagi kalau yang bicara Ali Mochtar Ngabalin. Waduh. Heran. Presiden Jokowi masih mempertahankan dia berkomunikasi dengan khalayak luas. Ada teman sampai bilang, andaikata layar tivinya terbuat dari kardus mungkin sudah berkali kena lempar sendal.

Kita rindu dr Reisa. Meski suaranya cempreng dan kurang lentur tapi wanita jelita itu bertutur kata lembut menyampaikan update harian kasus Covid19. Tak banyak wanita secantik Reisa, yang istri kita, juga nyaman tiap kali menonton bersama-sana ibu dua anak itu di televisi. Entah kenapa dokter dan model ini distop pemunculannya tempo hari bersama dr Ahmad Yurianto.
Padahal, pemunculan mantan runner up Puteri Indonesia itu sungguh menjadi oase yang sejuk di tengah situasi pandemi. Yang menyeret kita berimajinasi seperti berada di padang tandus.

Kita memang masih bisa melihatnya tiap saat. Melongok aktifitasnya sehari-hari di berbagai media sosial dan Instagram pribadinya. Sekali- sekali. Cukup. Jika sering, berbahaya. Bisa menjadi horor baru pula. Kemungkinan istri akan bertindak menganggap kita sinting. Bisa di “BAP” berhari-hari, meminjam istilah sejawat Suryopratomo, Dubes RI di Singapura.
Atas bantuan Pemred Kumparan, sejawat Arifin Asydhad, saya memperoleh kontak dr Reisa. Saat menulis ini saya sudah mengiriminya pesan minta waktunya mewawancarai dia. Namun, belum dijawab. Mungkin sibuk. Baik kita lanjut lagi.

Hari-hari tak menentu

Sejak kasus positif Covid19 1 d 2 tdi Tanah Air diumumkan Presiden Jikowi 2 Maret 2020, praktis sejak itulah hari-hari kita tak menentu . Padahal, pemerintah sudah berusaha keras, berbagai sumber daya telah dikerahkan untuk mengendalikan penyebaran Covid19 di Tanah Air. Upaya pemerintah sudah diwujudkan pula dengan berganti judul- judul penanganan, seperti PSBB dengan pelbagai turunannya. Juga PPKM dengan berbagai tingkatannya. Dari PPKM biasa, PPKM Mikro, PPKM Darurat, dan ganti lagi mulai 26/7 PPKM Level 3 & 4. PPKM nama baru belum berjalan, belum bisa kita nilai. Namun, sebelumnya, belum ada yang betul-betul jitu mengendalikan Covid19.

Yang paling parah PPKM Darutat. Implementasi sudah serupa lockdown, namun pemerintah tidak menyertai kebijakan pemberian biaya hidup standar kepada masyarakat terdampak. Seperti yang diamanatkan UU No 6/2018 Tentang Kekarantinaan. Khususnya Pasal 55 Ayat 1 yang mengatur pembatasan masyarakat dalam masa pandemi. UU itu produk terbaru yang ditanda tandatangani Presiden Jokowi tiga tahun lalu. Akibatnya, setiap hari, selama berlaku PPKM Darurat ( 3- 20 Juli), penumpukan massa besar terjadi di tempat penyekatan, di mana-mana. Konflik fisik tak terelakkan antara rakyat yang lapar versus petugas yang menjalankan tugas menyekat. Kuat dugaan kerumunan di tempat-tempat itulah yang melahirkan kluster baru yang mengerek angka positif melesat seperti roket. Juga angka kematian. Nyawa seperti melayang sia -sia.
Bersyukur, Presiden cepat tanggap. Tanggal 20 Juli lalu jokowi mengumumkan segera menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak. Nominalnya cukup besar sekitar 55 T. Biarpun terlambat, tetapi sudah bantuan sosial itu sekaligus pernyataan kehadiran negara. Semoga seutuhnya tiba di tangan rakyat.

Ikhtiar 

Kita memang tidak boleh berhenti berikhtiar selain terus menerus memanjatkan doa perlindungan dari Allah SWT, Tuhan pemilik alam semesta.
Sekarang, saya mau sampaikan usulan baru kepada Presiden Jokowi. Sebagai ikhtiar baru. Yaitu agar menyerahkan komando penanganan Covid19 kepada Ahli Kesehatan. Biarlah mereka yang menangani bencana kesehatan ini. Menggantikan para pejabat negara yang sudah tujuhbelas bulan bertugas menangani pandemi ini. Mungkin juga sudah lelah. Merangkap – rangkap demikian banyak jabatan. Kembalikan para menteri itu ke posnya masing-masing mengurus kementeriannya sesuai keahlian masing-masing. Komando penanganan covid19 yang seluruhnya menteri ekonomi, anggap saja belum beruntung untuk menghindari kata gagal. Harah kita berkaca pada kasus Singapura : ” Berkaca Pada Kasus Singapura, Hati – Hati Melonggarkan PPKM di Tanah Air ” ( Jumat, 23 April). Negara kecil, berpenduduk kecil, rakyat yang tingkat ekonomi serta kepatuhannya tinggi, toh bisa berantakan dalam sekejap. Lantaran apa? Karena ada rakyatnya egois membuka klub karaoke yang sudah dinyatakan tertutup oleh pemerintahnya. Pengusaha KTV adalah represntasi dari masyarakat yang memperturutkan syahwat ekonomi dengan mengabaikan keselamatan jiwa warga yang lain.

Toh, tidak ada data yang menunjuk perbaikan perekonomian kita selama komando penanganan Covid19 ditangani menteri perekonomian. Malah, yah sudahlah. Ada yang malah sibuk berkampanye mengincar kursi Presiden 2024. Ada yang memanfaatkan pandemi untuk mengeruk keuntungan, sebagaimana dilansir banyak media pers.
Presiden sendiri baru-baru ini menghentikan praktek penjualan vaksin kepada masyarakat umum. Itu salah satu akibatnya.

Peran pemuka agama

Saya mengusulkan sebaiknya pemerintah melibatkan pemimpin agama, semua agama, juga. Mendampingi para ahli kesehatan memegang komando untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

Kita tidak boleh ahistoris. Pemimpin agama, pemimpin tradisional kita punya peran besar dalam sejarah Indonesia. Sebelum maupun sesudah kemerdekaan RI. Peran ulama itulah yang berhasil mempersatukan bangsa kita.
Sumpah Pemuda, Proklamasi RI, dan penyusunan konstitusi UUD 1945 didominasi pemimpin agama. Perbedaan besar dalam pembukaan UU 45 saja pun bisa selesai atas kesepakatan pemimpin agama. Problem terbesar kita, rakyat yang mula-mula bingung kini tak percaya bahkan membangkang kebijakan pemerintah. Unjuk rasa kembali merebak dimana – mana. Lihat juga video- video yang beredar di masyarakat. Banyak mensmpikkan kelompok pengajian, dengan ustaz-ustaznya menentang PPKM Darurat yang sempat menutup masjid. Mereka tidak bisa terima itu. Libatksb mereka. Suara mereka umumnya masih didengar oleh masyarakat tradisional.

Supaya segera berakhir narasi miring, tiap kali LBP bicara keras ( maklumlah orang Batak), direspons ngeyel oleh masyarakat: Kepala … bahu …kaki .. dan Luhut lagi …Luhut lagi, menirukan nyanyian populer.

Kembali ke dr Reisa

Presenter Dr Oz Indonesia di TransTV itu sudah merespons WA. Setuju saya wawancarai pagi ini. Tapi pas sudah dead line. Nanti akan ditulis tersendiri lagi hasilnya.
Bayangkan kalau penanganan Covid19 oleh Pakar Kesehatan kita berkolaborasi dengan para ulama, dan Reisa kembali menyapa tiap sore di layar televisi kita. Dan, pas pula pandemi sudah mulai terkendali.

Tim Tracer Puskesmas Pammana Bergerak Rumah Warga Didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas

0

Wajo, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Bhabinkamtibmas Polsek Pammana Polres Wajo bersama Babinsa mendampingi Tim Tracer dari Puskesmas Pammana saat melacak kontak erat atau tracing contact dari warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Salah Satu Rumah Warga di desa Lapaukke Kec.Pammana Kab.Wajo Selasa (27/7/2021) Siang.

Tampak Hadir dalam kegiatan tersebut petugas dari Uptd Puskesmas Kampiri ,Babinsa ,Bhabinkamtibamas,Kades Lapaukke ,Kadus Pattema dan Tokoh Masyarakat.

Tracing contact terhadap warga terpapar Covid-19, Satgas penanggulangan Covid-19, wajib melakukan, guna memutus mata rantai penularan virus corona.

Selama ini, Tim Tracing dari Puskesmas bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Pemerintah Setempat menjadi ujung tombak penanggulangan wabah Covid-19, untuk melacak warga yang pernah menjalin kontak erat dengan warga yang terkonfirmasi positif corona.

Bhabinkamtibmas Aipda Awan.D mengatakan, “Hal ini merupakan implementasi tugas dan tanggung jawab Bhabinkamtibmas sebagai aparat di kewilayahan. Merupakan wujud sinergitas, Bhabinkamtibmas dan pemerintah Desa Lapaukke harus selalu berada di tengah-tengah masyarakat. Sebagai seorang Tracer Tim penanganan Covid-19 harus bekerja cepat dikala ada pasien suspeck atau terkonfirmasi positif Covid-19, segera ditelusuri riwayat kontak erat dengan pasien sehingga dapat mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat,” terang nya

“Upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 merupakan tugas dan tanggung jawab semua pihak, dan khusus bagi keluarga dan kontak erat dengan pasien supaya melakukan isolasi mandiri dengan selalu menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dengan meminum suplemen vitamin serta selalu mematuhi anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan Covid-19,″ pungkasnya.

Mobil Knalpot Bising Ganggu Ketertiban Warga, Polres Kendari Lakukan Penindakan

0

Kendari, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Kepolisian Resort (Polres) Kendari terus melakukan penindakan kepada pengendara yang memakai knalpot bising dan mengganggu pengguna jalan lain pada Selasa (27/7/2021) Pagi.

Sebanyak 9 unit mobil yang menggunakan knalpot racing (bogar) ditilang Polisi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kasat Lantas Poles Kendari, Iptu Reza Amiruddin membenarkan , sembilan mobil itu ditilang saat pihaknya melakukan patroli rutin. Hal ini dilakukan pihak kepolisian, lantaran banyaknya aduan masyarakat yang merasa resah akibat suara berisik yang ditimbulkan dari knalpot racing.

“Kita terima aduan masyarakat bahwa terdapat mobil berkenalpot bogar yang meresahkan. Kemudian tadi pagi kita lakukan patroli dan merazia mobil tersebut langsung kita hentikan dan diberi sanksi tilang,” ujar Reza

Iptu Reza Amiruddin memberikan imbauan kepada masayarakat agar memperhatikan keamanan dan kenyamanan saat berkendara.

Selain itu Mantan Kapolsek Wiwirano itu mengimbau kepada para pengguna kendaraan mobil maupun roda dua untuk tidak menggunakan knalpo bogar. Sebab dapat mengganggu dan meresahkan warga, selain itu juga melanggar atura lalu lintas.
“Para pemoilik mobil itu juga sudah kita ingatkan agar tidak lagi memakai kenalpot bogar. Operasi melalui patroli rutin ini akan terus kita gelar untuk menertibkan para pengguna knalpot bogar baik mobil maupun motor,” tukas Reza. (p2)

Dosen Poltekkes Mamuju Edukasi ISK Kepada Kader Lingkungan Tambi

Mamuju, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di masa pandemi covid-19 ini tidak menyurutkan semangat tim pengabdian masyarakat dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mamuju untuk terus mengedukasi masyarakat. Kali ini mereka memilih lingkungan Tambi Kelurahan Mamunyu Kecamatan Mamuju sebagai sasaran pedidikan kesehatan kader tentang Infeksi Salurah Kemih (ISK) pada ibu hamil.

Kegiatan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat; menggunakan masker, menjaga jarak serta para peserta dibekali dengan masker cadangan dan hand sanitizer.

Setelah dikonfirmasi awak media, Ketua Tim Kegiatan Pengabmas ini, Ashriady, SKM., M.Kes membeberkan bahwa salah satu alasan pemilihan lokasi tempat adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Menurutnya bahwa telah dilakukan pengambilan sampel urine ibu hamil di tempat ini kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium di Kampus Poltekkes Mamuju.

Salah satu dosen tetap jurusan kebidanan ini juga menjelaskan bahwa salah satu hal yang penting dari kegiatan ini adalah bagaimana memberikan edukasi kepada kader terkait ISK ini. Setelah kegiatan edukasi ini diharapkan para kader menularkan informasi ini kepada Ibu-Ibu Hamil di Wilayah Kerja Pustu Tambi.

Hal senada juga disampaikan Abbas Mahmud, S.Si., Apt., M.Kes bahwa berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan infeksi bakteri dengan jenis gram negatif (batang) dan gram positif (bulat) pada beberapa sampel urine di Kabupaten Mamuju. Beliau menekankan tentang pentingnya menjaga kebiasaan cuci tangan pakai sabun agar bakteri tidak mudah masuk apalagi di masa pandemi seperti ini, penyakit yang diakibatkan oleh mikroorgnaisme sangat mudah terjadi.

Sementara itu, anggota tim pengabdi yang lainnya yaitu Nurdiana, S.ST., M.Kes menekankan tentang bagaimanana risiko kejadian ISK pada Ibu Hamil. Bidan senior ini mengigatkan bahwa kondisi ibu hamil yang selalu ingin buang air kecil karena kondisi janin ibu yang menekan kandung kemih, menurutnya dengan kondisi inilah maka pakaian dalam ibu hamil betul-betul harus terjaga kebersihannya agar tidak memudahkan terjadinya infeksi bakteri.

Kegiatan pengabmas ini rencananya akan dilanjutkan dengan pendampingan kader dalam memberikan edukasi kepada Ibu-Ibu Hamil di Wilayah Kerja Pustu Tambi. Pihak pustu sangat mengapresiasi kegiatan dari dosen Jurusan Kebidanan Poltekeks Mamuju ini, hal tersebut disampaikan Kepala Pustu Tambi, Junusiah, S.Kep., Ns yang terlihat antusias ikut mendampingi kader dalam kegiatan ini. am*

Walikota Makassar Akan Siapkan 100.000 Bantuan Sembako, Bantu Warga Terdampak PPKM

0

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Pemerintah Kota Makassar dalam waktu dekat ini akan menyalurkan 100.000 paket sembako yang akan di distribusikan pada warga yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung. Syaratnya yaitu masyarakat di luar penerima KPM juga PKH.

Hal tersebut secara tegas di sampaikan oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan “Danny” Pomanto saat bertemu dengan seluruh jajaran Forkopimda beserta seluruh camat juga lurah via zoom di hari Selasa/27 Juli 2021.

Temu virtual yang juga di ikuti oleh Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi ini membahas mengenai instruksi pemerintah pusat yang meminta para kepala daerah segera melakukan penyediaan dan percepatan bantuan sosial bagi warga terdampak covid-19.

“Pemerintah pusat telah menginstruksikan untuk segera menyiapkan dan mempercepat bantuan ke masyarakat selain bantuan warga yang di inisiasi oleh Kemensos. Olehnya itu Pemkot Makassar akan bergegas menyiapkan paket sembako yang jumlahnya sekitar 100.000 dan akan di distribusikan ke masyarakat”,tegas Danny.

Lebih lanjut Wali Kota Danny mengatakan untuk mencegah adanya manipulasi data ataupun pembagian yang tidak tepat sasaran, Ia meminta agar para camat dan lurah beserta perangkat RT/RW segera mendata warga di wilayahnya sesuai dengan klasifikasi yang telah di tentukan.

“Persoalan klasik yang biasa terjadi adalah data. Olehnya itu agar bantuan ini tepat sasaran,tugas camat beserta lurah dan rt/rw untuk melihat secara langsung warga. Untuk memudahkan pengimputan juga harus menggunakan aplikasi agar titik lokasi rumah warga yang akan di berikan jelas keberadaannya”,tegasnya.

Sementara itu Wawali Fatma juga menekankan agar rt/rw dapat memperhatikan siapa saja yang berhak menerima bantuan paket sembako ini.

“Menghindari adanya kekeliruan data,tolong di kroscek dengan betul orangnya dan lokasi tempat tinggalnya. Warga yang tidak memiliki KTP Makassar juga di klasifikasikan. Makanya ini harus betul-betul selektif”,ujar Fatma.

Lebih lanjut dalam pertemuan secara maya itu kembali di tegaskan oleh Wali Kota Makassar agar penerima bantuan tidak dalam masuk dalam KPM maupun PKH.

“Warga yang terdaftar KPM maupun PKH tidak masuk dalam penerima bantuan sembako yang akan di salurkan Pemkot Makassar. Hal ini kita harapkan agar masyarakat lainnya juga bisa mendapatkan bantuan”,jelas Danny.

Untuk klasifikasi penerima paket bantuan sembako Pemkot Makassar di urutkan berdasarkan kelompok warga yang terdampak langsung seperti masyarakat yang terkena PHK, keluarga yang yatim maupun yatim piatu karena covid, warga yang semua anggota rumahnya sakit covid juga warga yang tidak dapat keluar rumah karena covid.(*)

Komunitas Puisi Makassar Luncurkan Buku dan MoU dengan Prodi Bahasa dan Sastra Daerah FBS UNM

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Komunitas Puisi (KoPi) Makassar rayakan Hari Puisi Indonesia (HPI) dengan meluncurkan buku Antologi Puisi “Resolusi dalam Puisi”, di Perpustakaan Multimedia, Dinas Perpustakaan  dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel, Sabtu, 24 Juli 2021.

Bukan itu saja, komunitas ini juga mengadakan kesepahaman bersama (MoU) dengan Prodi Bahasa dan Sastra Daerah Fakuktas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM).

Penandatangan dilakukan oleh Dr Hajrah, SS, M.Pd, Kaprodi Bahasa dan Sastra Daerah FBS UNM, dan Rusdin Tompo dari KoPi Makassar. Kerja sama dilakukan untuk pengembangan gerakan literasi sastra daerah di Sulsel.

“Ini sejarah bagi KoPi karena bisa mengadakan launching buku dan kerja sama dengan salah satu perguruan ternama di Sulsel,” kata Rusdin Tompo, mewakili komunitasnya.

Perayaan HPI 2021, didasarkan pada hari kelahiran penyair Chairil Anwar, 26 Juli. Namun KoPI Makassar, membuat acara lebih awal dengan alasan diadakan pada akhir pekan. Penetapan tanggal 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia disepakati dalam Pertemuan Penyair Indonesia (PPI) I di Pekanbaru, Riau, pada 22 November 2012.

Tema kegiatan yang diusung oleh KoPi Makassar pada perayaan HPI 2021 adalah “Merawat NKRI dengan Nyala dan Nyali Puisi”. Untuk memberikan semangat kepada para penulis, khususnya penyair, bahwa meski pandemi spirit untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara tidak boleh pudar.

Peluncuran buku ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis dari KoPi Makassar kepada sejumlah perwakilan, seperti mahasiswa, akademisi, komunitas, profesional, seniman dan budayawan, serta DPK Provinsi Sulsel. Buku diterima langsung oleh Kepala UPT Perpustakaan, Abdul Hadi, S.Sos, MM.

Selain peluncuran buku Antologi Puisi “Resolusi dalam Puisi”, acara juga diisi dengan beragam pembacaan puisi. Ada rampak puisi, kelong bahasa Makassar, sanja Mangkasara, puisi berantai, musikalisasi puisi, puisi dan lagu, serta parade puisi. Mereka yang tampil membaca puisi mulai dari anak-anak, mahasiswa, pustakawan, penggiat literasi, hingga ibu-ibu.

Penyair Agus K Saputra, memberi apresiasi pada kegiatan ini. Karena secara pribadi, ini perayaan yang pertama kali dia ikuti. Terlebih KoPi Makassar yang menghelatnya. Dia melihat ruang untuk musikalisasi puisi mendapatkan panggung dalam acara ini. Sehingga, menurutnya, upaya untuk mendekatkan puisi ke masyarakat akan menjadi cepat terwujud.

“Ada suasana baru yang saya nikmati, di mana unsur budaya lokal juga ikut ditampil,” jelas Agus K Saputra, yang bekerja di BUMN tersebut.

Beberapa puisi yang dibacakan memang menggunakan bahasa Makassar dan Bugis.

Para pembaca puisi antara lain, Asmin Amin, Syahrir Rani Patakaki, Muhammad Nafi Ramadhan, Nur Failia Majid, seta Ahmadi Haruna dan anaknya, Sri Syamsiar. Acara yang disiarkan langsung Radio Republik Indonesia (RRI) Pro4 ini, dipandu oleh Rosita Desriani. Acara dibuka oleh pembacaan puisi berjudul “Ode Buat Negeri” karya Yudhistira Sukatanya.

Partisipan acara ini terdiri dari DPK Provinsi Sulawesi Selatan, Lembaga Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKKSS), Prodi Bahasa dan Sastra Daerah FBS UNM, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra FKIP Unismuh, Bengkel Sastra UNM, Bengkel Seni BASSI Unismuh, Asosiasi Pelestari Bahasa Daerah, Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dan KoPi Makassar.

Abdul Hadi, yang hadir bersama sejumlah pustakawan dan staf DPK Provinsi Sulsel, mengaku terhibur. Karena pembacaan puisi dikemas sscara menarik dan tidak monoton.

Yudhistira Sukatanya, dari LAPAKKSS mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Kepala DPK Provinsi Sulsel, Mohammad Hasan Sijaya, SH, MH, dalam kegiatan sastra dan kesenian yang selama ini diadakan. Ia berharap, kolaborasi seperti ini akan terus berlanjut di masa mendatang.