Beranda blog Halaman 2879

Dorong Komitmen Kolaborasi Riset, LPPM ITB Kalla Gelar Workshop Penelitian

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Kalla menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kapasitas Penelitian bagi Dosen pemula,kegiatan itu digelar di LEC Athirah Makassar, pada Jumat (06/03).

Demi mewujudkan visi ITB Kalla menjadi perguruan tinggi unggul dalam pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi yang inovatif berlandaskan moral agama pada tahun 2031, maka salah satu aspek yang sangat strategis diperhatikan adalah penelitian.

Workshop ini bertujuan untuk mendorong minat penelitian dosen ITB Kalla yang terdiri dari praktisi maupun akademisi. kegiatan itu dihadiri kurang lebih 20 dosen tetap ITB Kalla.

Pelatihan dibuka oleh Rektor ITB Kalla, Syamril ST.,M.Pd. dalam sambutannya ia berpesan agar dosen ITB Kalla semangat mengikuti pelatihan tersebut dan belajar hal-hal baru karena segala sesuatu pasti ada manfaatnya.

Sesi pertama workhsop diisi dengan materi metode penelitian bisnis dan isu riset di bidang Kewirausahaan oleh Dr. Habib Muhammad Hasyib, dosen Universitas Fajar yang sekaligus ketua LPPM Unifa.

Selanjutnya, materi tentang isu penelitian di bidang teknologi dan retail dibawakan secara bersama oleh Faisal Akib, S.Kom., M.Kom. dan Anhar Januar Malik, S.E., M.Sc. Keduanya masing-masing Ketua Prodi Sistem Informasi UIN Alauddin dan Ketua Prodi Manajemen Retail ITB Kalla.  Masing-masing sesi berisi penyampaian materi oleh narasumber, diskusi tanya jawab, dan diakhiri dengan Focus Group Discussion (FGD) rencana tindak lanjut ide penelitian.

Sementara itu, respon dari para peserta workshop cukup baik, beberapa di antaranya menyampaikan pentingnya pembaruan pemahaman riset bagi dosen pemula, mereka berharap kegiatan serupa dapat kembali terlaksana untuk memperkaya pengetahuan riset.

“Semoga ke depan kami masih berkesempatan mengikuti kegiatan serupa, ini sangat penting apalagi sebagai dosen pemula tentunya kami butuh banyak belajar, salah satunya adalah memperkaya ilmu tentang riset,” ungkap peserta workshop Sukri Muhammad yang juga dosen ITB Kalla.

Ketua LPPM ITB Kalla, Andi Tenri Pada menyampaikan terima kasih atas dukungan segenap sivitas akademika sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar.

“Pelatihan ini adalah program awal tahun ITB Kalla bagi segenap dosen yang akan di follow up secara berkelanjutan. Potensi besar yang sudah ada pada dosen baik akademisi maupun praktis hanya akan dapat terwujud dengan kerjasama. Kuncinya ada pada komitmen kolaborasi,” ujarnya

Tahun ini LPPM menargetkan semua dosen tetap dapat mempublikasikan penelitiannya baik melalui hibah eksternal maupun internal. Apalagi mengingat kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat adalah wajib dalam karier dosen dan turut berkontribusi dalam membangun reputasi sebuah kampus.

Andi Mansur Sulolipu Hadir Berikan Testimoni Divaksin pada Webinar PERSAKMI Sulsel

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan melaksanakan Webinar Series 3 pada tanggal 6 Maret 2021 yang dilakukan secara daring.

Webinar kali ini mengangkat tema yaitu “Mengapa Perlu Vaksin Biologis dan Vaksin Sosial dalam melawan Covid-19”.

Webinar ini dihadiri oleh kurang lebih 300 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia baik  yang berasal dari Sulawesi Selatan maupun dari luar Sulawesi Selatan yang berlatar belakang mahasiswa, dosen, kalangan pemerintah daerah dan praktisi kesehatan.

Webinar berlangsung dalam dua sesi. Sesi diakhiri dengan testimoni Vaksin Covid-19 oleh Dr. Andi Mansur Sulolipu, SKM, M.Kes selaku pembicara, yang merupakan pengurus PERSAKMI Pusat dan PERSAKMI Sulsel yang juga sebagai Widyaiswara BBPK Makassar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pada sesi terakhir webinar ini mengajak peserta untuk optimis bahwa dengan vaksin sosial dan biologis kita semua bisa menang  melawan Covid-19.

Ia bercerita mengenai pengalamannya ikut vaksin terutama diawal gelombang pertama vaksin yang ditujukan kepada semua tenaga kesehatan.

“Vaksin pertama telah didapatkan pada tanggal 2 Februari 2021 dan setelah 14 hari kemudian menerima kembali vaksin kedua yaitu pada tanggal 16 Februari 2021. Sejak mendapatkan vaksin pertama dan vaksin yang kedua, syukur alhamdulillah tidak merasakan gangguan apa-apa,” ceritanya.

Kenapa harus dua kali vaksin dengan jarak 14 hari? Vaksinasi pertama bertujuan mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh sehingga memicu respon kekebalan awal.

Sedangkan dosis yang kedua bertujuan menguatkan respon imun yang sudah terbentuk sebelumnya.

Tapi perlu diingat bahwa antibodi ini baru akan optimal setelah 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan.

“Ayo teman-teman tenaga kesehatan dan masyarakat secara keseluruhan, jangan ragu untuk divaksin! Vaksinasi penting untuk  menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap virus Covid-19, kesehatan diri dan keluarga,” ajaknya.

Pemerintah menjamin vaksin yang digunakan sesuai dengan standar keamanan dan telah melewati uji klinis yang yang ketat.

“Jangan lupa, sebelum dan sesudah vaksinasi, protokol kesehatan 3M tetap harus dilakukan sampai pandemi berakhir. Vaksinasi Covid-19, Lindungi Diri, Lindungi Negara. Salam Sehat dan Tetap Semangat,” tutupnya.

Kegiatan webinar ini juga didukung oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.(*)

Hadiri Webinar PERSAKMI Sulsel, Jubir Satgas Covid-19 Sidrap Ajak Masyarakat Berikhtiar Lawan Covid

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan melaksanakan Webinar Series 3 pada tanggal 6 Maret 2021 yang dilakukan secara daring.

Webinar kali ini mengangkat tema yaitu “Mengapa Perlu Vaksin Biologis dan Vaksin Sosial dalam melawan Covid-19”.

Webinar ini dihadiri oleh kurang lebih 300 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia baik  yang berasal dari Sulawesi Selatan maupun dari luar Sulawesi Selatan yang berlatar belakang mahasiswa, dosen, kalangan pemerintah daerah dan praktisi kesehatan.

Webinar berlangsung dalam dua sesi. Pada sesi kedua menghadirkan pemateri Dr. Ishak Kenre, SKM, M.Kes yang merupakan Ketua PERSAKMI Kabupaten Sidrap dan juga sekaligus sebagai Juru Bicara Satgas Covid-19 Pemerintah Kabupaten Sidrap.

Ishak membawakan materi “Ikhtiar Sepenuh Hati Melawan Covid-19”.

Pada sesi kedua webinar ini membahas mengenai ikhtiar yang dapat dilakukan untuk melawan Covid-19 salah satunya melalui vaksinasi.

Ishak banyak menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan upaya pencegahan penurunan resiko penularan Covid-19 dan bertujuan untuk menjaga keberlangsungan generasi kedepannya.

Ia bahkan menyampaikan ayat-ayat dalam Alquran berkenaan dengan pandemi ini, misalnya “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar ( Q.S Al Baqarah : 155).

“Satu tahun lamanya  kita berada pada situasi Pandemi. Awalnya penuh  kekhawatiran, ketakutan, seiring perjalanan waktu wabah sudah menginfeksi hampir 1,4 juta orang  di republik ini,  ada wilayah terus bertambah kasusnya, ada juga wilayah yang melandai kurvanya, tapi apakah didukung dengan peningkatan tracing dan testing swab?” tanyanya.

“Vaksinasi Covid-19 terus berjalan, termasuk mereka yang telah divaksin dosis satu (menunggu dosis kedua untuk kekebalan optimal) dan siapapun juga hendaknya tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, jadi Vaksinasi Sinovac dan Penerapan protokol kesehatan adalah satu paket utuh.

Vaksinasi adalah salah satu upaya untuk menang dari pandemi, Allah pun menyuruh kita untuk berobat. Vaksinasi adalah ikhtiar yang diikuti dengan tindakan aktif ‘bukan’ pasif, termasuk menyosialisasikan dan menangkal berita-berita hoax, untuk apa! untuk mengubah situasi kondisi dari pandemi menjadi aman, kita bersatu taklukan Covid-19,” tegasnya.(*)

Pemateri Webinar PERSAKMI Sulsel, Prof Indar Bahas Perlindungan Hak Masyarakat akan Vaksin Covid-19

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan melaksanakan Webinar Series 3 pada tanggal 6 Maret 2021 yang dilakukan secara daring.

Webinar kali ini mengangkat tema yaitu “Mengapa Perlu Vaksin Biologis dan Vaksin Sosial dalam melawan Covid-19”.

Webinar ini dihadiri oleh kurang lebih 300 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia baik  yang berasal dari Sulawesi Selatan maupun dari luar Sulawesi Selatan yang berlatar belakang mahasiswa, dosen, kalangan pemerintah daerah dan praktisi kesehatan.

Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang dipandu oleh Muhammad Rafli Aidillah, SKM, M.KM.

Webinar kali ini menghadirkan empat pemateri, salah satunya Prof. Dr. Indar, SH, MPH selaku guru besar Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM Unhas dengan materi “Perlindungan Hak-Hak Masyarakat terhadap Vaksinasi Covid-19.

Pemateri menjelaskan mengenai hukum kesehatan utamanya vaksinasi dan hak atas kesehatan.

Sesi ini membahas secara tuntas mengenai hak atas informasi, hak atas privasi, hak atas pekerjaan, tanggung jawab hukum penyelenggaraan vaksinasi terhadap masyarakat yang tentunya mengundang perhatian peserta di tengah banyaknya isu seputar vaksinasi dan Covid-19.

Prof Indar mengatakan bahwa vaksinasi merupakan upaya preventif yang terbukti dapat menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian.

“Vaksinasi ini didasarkan pada bahwa pemerintah mewajibkan pada masyarakat untuk mendapatkan imunisasi seperti yang dalam Permenkes No. 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi,” jelasnya.

Seperti juga yang termuat daam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan (UU KK) dalam rasio legis Pasal 15 ayat (2) jo Pasal 93 menghasilkan makna bahwa setiap orang yang tidak mematuhi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan (vaksinasi bagian dari Kekarantinaan Kesehatan, Lihat Pasal 15 ayat (2)… dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah).

“Ketika terdapat aturan khusus yang mengatur suatu kondisi tertentu (UU Kekarantinaan Kesehatan), maka ketentuan umum (UU Kesehatan) tersebut tidak dapat diberlakukan atau termuat dalam terma lex specialis derogate legi generali(UU yang khusus mengenyampingkan UU yang umum),” jelasnya.

“Oleh karena itu, terdapat tanggungjawab hukum penyelenggaraan vaksinasi terhadap kesehatan  masyarakat,” tandasnya.

Setelah sesi pertama selesai dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab.(*)

Prof Muhammad Syafar Bahas Kepatuhan Masyarakat akan Vaksin di Webinar PERSAKMI Sulsel

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan melaksanakan Webinar Series 3 pada tanggal 6 Maret 2021 yang dilakukan secara daring.

Webinar kali ini mengangkat tema yaitu “Mengapa Perlu Vaksin Biologis dan Vaksin Sosial dalam melawan Covid-19”.

Webinar ini dihadiri oleh kurang lebih 300 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia baik  yang berasal dari Sulawesi Selatan maupun dari luar Sulawesi Selatan yang berlatar belakang mahasiswa, dosen, kalangan pemerintah daerah dan praktisi kesehatan.

Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang dipandu oleh Muhammad Rafli Aidillah, SKM, M.KM.

Webinar kali ini menghadirkan empat pemateri, salah satunya, yaitu Guru Besar Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Unhas, Prof. Dr. Muhammad Syafar, M.Si dengan materi “Kepatuhan Masyarakat Terhadap Penerapan Vaksin Sosial (Protokol Kesehatan)”.

Pada materi kali ini dijelaskan mengenai tingkat kepatuhan masyarakat terhadap vaksin sosial yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dan senantiasa menjaga jarak.

Dipaparkan secara rinci oleh pemateri mengenai model-model kepatuhan hingga bagaimana cara memperkuat kepatuhan masyarakat terhadap vaksin sosial ini.

Ia bahkan mencoba mengajak secara keseluruhan bahwa apakah keberhasilan penanggulangan Covid-19 selama ini adalah karena vaksin biologis atau vaksin sosial.

“Vaksin sosial sudah bisa kita lihat dampaknya. Vaksin biologis, baru diberlakukan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kita lihat seperti apa dampaknya. Banyak orang takut ikut vaksin biologis ini, karena berbagai informasi yang simpang siur bahkan menjadi berita hoaks. Akhirnya orang memiliki dan merespon secara berbeda.” Jelasnya.

Namun banyak juga yang langsung merespon dengan baik karena meyakini bahwa vaksin ini dapat meningkatkan imun seseorang.

“Tidak sedikit pula orang ikut vaksin karena secara terpaksa mereka harus lakukan, terutama bagi PNS sebagai tenaga kesehatan yang merupakan prioritas pertama dari vaksin tersebut,” ungkapnya.(*)

Webinar PERSAKMI Sulsel: Pentingnya Vaksin Biologis dan Vaksin Sosial Lawan Covid-19

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan melaksanakan Webinar Series 3 pada tanggal 6 Maret 2021 yang dilakukan secara daring.

Webinar kali ini mengangkat tema yaitu “Mengapa Perlu Vaksin Biologis dan Vaksin Sosial dalam melawan Covid-19”.

Webinar ini dihadiri oleh kurang lebih 300 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia baik  yang berasal dari Sulawesi Selatan maupun dari luar Sulawesi Selatan yang berlatar belakang mahasiswa, dosen, kalangan pemerintah daerah dan praktisi kesehatan.

Dalam sambuatan pembukaan oleh Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes.,M.ScPH., Ph.D selaku Ketua PERSAKMI Sulsel menjelaskan bahwa webinar ini akan membahas mengenai pentingnya vaksinasi biologis dan vaksinasi sosial seperti memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.

Ia mengajak seluruh peserta untuk ikut berpartisipasi melawan pandemi Covid-19 ini dengan vaksin biologis dan vaksin sosial.

“Sejarah pandemi hanya bisa diselesaikan dengan vaksin. Banyak bukti-bukti yang menunjukkan keberhasilan vaksin yang ada selama ini dalam ratusan tahun sejarah pandemi, misalnya campak, tuberculosis bahkan masih terus kita berjuang, dan vaksin atau obat HIV/AIDS masih uji coba terus,” terang Prof Sukri.

Namun demikian, sambungnya, sambil melihat tingkat kemanjuran vaksin biologis ini, masyarakat tetap wajib menerapkan vaksin sosial yaitu penerapan protokol kesehatan seperti yang diamanatkan pula oleh Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Karena itu, menurut Prof. Sukri yang juga merupakan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas ini mengatakan bahwa vaksin ini adalah sebuah ikhtiar untuk melawan Covid-19.  

Webinar kali ini menghadirkan empat pemateri yaitu Guru Besar Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Unhas, Prof. Dr. Muhammad Syafar, M.Si dengan materi “Kepatuhan Masyarakat Terhadap Penerapan Vaksin Sosial (Protokol Kesehatan)”.

Prof. Dr. Indar, SH, MPH selaku guru besar Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM Unhas  dengan materi “Perlindungan Hak-Hak Masyarakat terhadap Vaksinasi Covid-19.

Dr. Ishak Kenre, SKM, M.Kes yang merupakan Ketua PERSAKMI Kabupaten Sidrap dan juga sekaligus sebagai Juru Bicara Satgas Covid-19 Pemerintah Kabupaten Sidrap. Ishak membawakan materi “Ikhtiar Sepenuh Hati Melawan Covid-19”.

Sesi diakhiri dengan testimoni Vaksin Covid-19 oleh Dr. Andi Mansur Sulolipu, SKM, M.Kes selaku pembicara, yang merupakan pengurus PERSAKMI Pusat dan PERSAKMI Sulsel yang juga sebagai Widyaiswara BBPK Makassar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(*)

Athirah Olympic Bakal Digelar Tingkat Nasional, Berikut Lombanya

0

FAJARPENDIKKAN.co.id – Sekolah Islam Athirah Bone bakal menggelar lomba tingkat nasional bertajuk “Athirah Olympic 2021” Jumat, (6/3). Kegiatan itu direncanakan berlangsung pada 24-26 Maret mendatang dengan melibatkan peserta dari siswa SD dan SMP se-Indonesia.

Ketua Panitia Aldi Rinaldi, S.Pd. mengungkapkan Athirah Olympic 2021 sebelumnya direncanakan hanya untuk tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Namun, atas permintaan dan desakan dari berbagai pihak, kegiatan itu kemudian diperluas jangkauannya hingga nasional.

“Awalnya kami hanya merencanakan se-Sulsel, namun melihat antusias dan banyaknya peminat dari luar sulawesi dan juga semangat dari teman-teman di Athirah Bone, jadi kami sepakati bahwa kegiatan ini harus cakupannya diperluas lagi yaitu se-Indonesia,” ungkap Sir Aldi sapaan akrabnya.

Diakui Aldi, kegiatan yang akan digelar full virtual itu, persiapannya sudah mencapai delapan puluh persen, beberapa hal-hal teknis menjadi perhatian khusus panitia, terutama hal terkait cabang lomba yang akan dikompetisikan.

“Rencananya akan diadakan simulasi terlebih dahulu untuk lebih mempermantap persiapan kami terutama pada item lomba-lomba akademik,” terang pria pengajar Bahasa Inggris itu.

Sementara itu Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Bone, Syamsul, S.Pd.I. menerangkan, kegiatan Athirah Olympic 2021 merupakan tantangan yang diberikan kepada panitia. Apalagi kegiatan tersebut digelar secara virtual yang dianggap lebih ringan biaya maupun tenaga. Selain itu, lanjutnya, kegiatan itu juga sebagai langkah untuk mempromosikan Sekolah Islam Athirah Bone di luar Sulawesi yang akan memudahkan untuk menjaring bibit berprestasi. Sebagaimana diketahui, Sekolah Islam Athirah Bone menerima peserta didik baru melalui jalur prestasi dengan fasilitas beasiswa.

“Melihat animo peserta terhadap kegiatan ini, kami menantang panitia untuk memperluas jangkauan, hingga akhirnya disepakati bersama panitia dan dewan guru,” katanya melalui pesan instan Whatsapp, Sabtu (6/3).

“Promosi sekolah juga bisa lebih luas sekaligus berpeluang menjaring siswa berprestasi dari berbagai daerah di Indonesia,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, Athirah Olympic merupakan kegiatan tahunan yang dipersembahkan oleh Sekolah Islam Athirah Bone, tahun ini merupakan yang ke-IX dan pertama kali digelar secara virtual dan se-Indonesia. Athirah Olympic 2021 akan mempertandingkan cabang lomba akademik dan non akademik, masing-masing untuk tingkat SD dan SMP.

Berikut ini item lomba Athirah Olympic 2021,

Lomba Akademik (SD)
Matematika
IPA Terpadu

Lomba Nonakademik (SD)
Hafidzh-Hafidzhah
Bercerita
Tiktok

Lomba Akademik (SMP)
Matematika
IPA Terpadu
Bahasa Inggris

Lomba Nonakademik (SMP)
Monolog
Desain Poster
Film Pendek
Hafidzh-Hafidzhah
Ceramah
Video Pembelajaran Olahraga
Lagu Solo

Untuk informasi terkait lomba, calon peserta dapat menghubungi Geby di 0852-9835-7295 untuk tingkat SD, dan Roidah di 0853-4003-4390 untuk tingkat SMP.(*)

Perpustakaan SD Negeri Borong Siap Diakreditasi

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perpustakaan “Gerbang Ilmu” SD Negeri Borong, siap mengikuti akreditasi yang diadakan Dinas Perpustakaan Kota Makassar.

Kepala UPT SPF SDN Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd optimis sekolahnya akan lulus akreditasi. Bahkan, ia menargetkan sekolahnya akan meraih akreditasi A.

“Insya Allah, kita akan penuhi kriteria yang jadi ketentuan akreditasi tersebut,” kata kepala sekolah yang akrab disapa Bu Indri itu, Kamis, 4 Maret 2021.

Untuk mencapai target akreditasi A, sekolahnya tengah melakukan pembenahan perpustakaan, di antaranya mengembangkan Kantin Baca, sehingga anak-anak bisa membaca di kantin sekolah atau selasar perpustakaan, termasuk upaya menambah koleksi perpustakaan.

Salah satunya, melalui kegiatan “Bederma dengan Buku” yang mengajak masyarakat menyumbang dan mewakafkan buku-buku layak baca untuk kalangan anak-anak.

Menurutnya, dukungan kepada perpustakaan sekolah tak hanya dari orangtua. Masyarakat juga bisa menyumbangkan buku-buku sebagai bentuk partisipasi dalam gerakan literasi.

Buku-buku yang akan disumbang itu, bisa diantar langsung ke sekolahnya di Jalan Borong Raya Nomor 8 Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Makassar.

“Kami juga sudah melengkapi beberapa fasilitas pendukung seperti memasang CCTV, menyediakan komputer, dan layanan digital untuk pengunjung, sehingga bisa diakses secara online,” jelasnya.

Sementara Kepala Perpustakaan “Gerbang Ilmu” SD Negeri Borong, Saparuddin Numa, menambahkan bahwa aplikasi digital yang digunakan untuk menjangkau pengunjung secara daring adalah SLIMS.

Aplikasi ini memudahkan pemustaka memilih dan membaca konten pada perangkat digitalnya.

“Di aplikasi itu juga sudah ada barcode, daftar bibliografi, daftar anggota, data sirkulasi, dan pelaporan tahunan secara otomatis, dan lain-lain,” papar Sapar, pustakawan alumnus UIN Alauddin Makassar tentang manfaat aplikasi yang digunakan.

Uniknya, meski kartu perpustakaan itu menggunakan barcode tapi diberi nama Kardus. Kardus merupakan akronim dari Kartu Daur Ulang Perpustakaan.

Kardus ini bagian dari pemanfaatan daur ulang (reuse). Karena memang kartu itu terbuat dari kardus bekas.

Dengan Kardus, diharapkan bukan hanya akan semakin mendekatkan pemustaka pada perpustakaan, tapi juga mengajak anak-anak cinta lingkungan.

“Kardus ini adalah inovasi yang punya sasaran ganda, yakni mendukung program sekolah Adiwiyata sekaligus gerakan literasi sekolah,” kata Rusdin Tompo, penulis buku dan pegiat literasi yang ikut mendukung perpustakaan SD Negeri Borong agar segera terakreditasi.

Inovasi, berjejaring dan merekrut relawan juga menjadi salah satu strategi Perpustakaan “Gerbang Ilmu” untuk menambah poinnya.

Sejak dua bulan terakhir, perpustakaan sekolah ini punya relawan, seorang mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Malang. Relawan dimaksud bernama Risda Nur Ainun, berusia 23 tahun.

Mahasiswa semester akhir itu tadinya hanya berlibur ke Makassar, sambil menunggu penyelesaian kuliahnya. Tapi gara-gara pandemi Covid-19, dia tertahan kembali ke kampusnya.

Selama 2 bulan menjadi relawan, Risda meng-input buku-buku koleksi Perpustakaan “Gerbang Ilmu” SD Negeri Borong ke perangkat komputer.

“Kebetulan jurusan saya cocok dengan apa yang dilakukan di perpustakaan, jadi saya bersedia memasukkan data-data buku ke komputer,” ungkapnya, sambil membereskan buku-buku yang sudah di-input.

Peng-input-an data-data buku menjadi target yang mesti dipenuhi agar semakin banyak buku yang bisa diakses secara digital. Apalagi, sumbangan buku dari peserta didik dan orangtua juga terus berdatangan.

Seorang murid SD Negeri Borong, Syifa Putri NH, kemarin diantar ibunya datang ke perpustakaan untuk menyumbang buku. Murid kelas 3 itu langsung menyerahkan buku sumbangannya kepada Saparuddin.

“Kita mau membiasakan orang untuk berbagi buku. Apalagi buku-buku itu disumbangkan ke perpustakaan sekolah, yang akan digunakan oleh banyak anak dalam jangka panjang,” pungkas Bu Indri. (*)

STIE Nobel Indonesia-Asosiasi Chef Halal Indonesia, Jalin Kerja Sama

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel Indonesia menjalin kerja sama dengan Asosiasi Chef Halal Indonesia (ACHI).

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dari kedua belah pihak di Bank Muamalat Kantor Wilayah Sulampua, Makassar, Kamis, (04/03/2021).

STIE Nobel Indonesia-ACHI sepakat untuk menjajal kerja sama melalui Program Sharing Inkubasi Bisnis Syariah, dan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis produk halal.

Program ini merupakan kolaborasi antara Asosiasi Chef Halal Indonesia (ACHI) dengan Halal Industri Development Indonesia (HIDI) dan Yayasan Wisata Halal Celebes.

Hadir dalam penandatangan MoU tersebut, Dr. H. Mashur Razak, S.E., M.Si—Ketua STIE Nobel Indonesia, R. Muhamad Suherman—Ketua Asosiasi Chef Halal Indonesia, HM. Azhar Gazali, S.E—Ketua Yayasan Wisata Halal Celebes, Muhammad Nusran, Ph.D—Direktur HIDI Indonesia, dan Dr. Ir. La Ifa—Ketua UPT Halal Centre UMI.

Turut hadir pula Pimpinan Wilayah Bank Muamalat Sulampua—Ahmad S Ilham sebagai tuan rumah.

Program Sharing dan pendampingan Inkubasi Bisnis Syariah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para pelaku usaha khususnya UMKM. Melalui pemberian materi-materi yang dibutuhkan, dan disampaikan secara online baik melalui social media, via zoom, maupun webinar.

Ketua Chef Halal Indonesia—R. Muhamad Suherman mengatakan, berbagai institusi dan perguruan tinggi akan dilibatkan dalam program ini, tidak hanya untuk menjadi narasumber yang kompeten di bidangnya, namun juga mengajak mahasiswa berperan aktif sebagai tim pendamping dan pengumpul data, untuk membuat clusterisasi pelaku usaha berdasarkan kapasitas bisnisnya.

STIE Nobel Indonesia sebagai sekolah bisnis yang memiliki fokus terhadap kemajuan perekonomian bangsa Indonesia, merespon baik program ini.

“Semoga langkah ini bisa membawa manfaat besar untuk bangkitnya UMKM Indonesia dan bisa menggerakkan roda perekonomian bangsa menjadi lebih baik,” ujar Ketua STIE Nobel Indonesia, Dr. H. Mashur Razak, S.E., M.M.

Diketahui UMKM sebagai salah satu pilar perekonomian bangsa diharapkan mampu bersaing tidak hanya di kancah nasional, tapi juga di kancah regional dan global. Untuk itu, UMKM tidak hanya sekadar membutuhkan motivasi bisnis, tapi juga bimbingan yang sifatnya kongkrit.(*)

UMI Siapkan Kelas Berbasis Internasional Ajaran 2021-2022

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) menyediakan berbagai bentuk fasilitas terbaik untuk memajukan dunia pendidikan dalam tingkat Nasional maupun Internasional dengan menyediakan kelas Internasional yang bekerja sama dengan universitas luar negeri.

Mahasiswa Internasional di buka untuk mahasiswa luar negeri dan mahasiswa dalam negeri. Kemudian di ungkapkan bahwa  mahasiswa dalam negeri (mahasiswa UMI) yang bersedia mengikuti kelas Internasional yaitu hanya bagi mahasiswa yang telah melewati 3 semester masa perkuliahan serta dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan telah terjamin.

“Harus mampu beradaptasi dengan kemajuan seperti saat ini. Kelas internasional harus menjadi program yang akan dilaksanakan tahun ajaran baru ini,”ungkap Prof Basri Modding.

Wakil Rektor V Prof Dr Hatta Fattah juga menjelaskan  bahwa terbukanya kelas internasional ini diharapkan untuk mahasiswa bisa bekerja di rana internasional dan lebih berkembang lagi di luar dan dalam negeri serta kelas yang disediakan. Untuk itu umi menyiapkan satu kelas internasional untuk semua prodi.

“InsyaAllah di tahun ajaran baru 2021-2022 kita membuka kelas internasional pada 5 program studi yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknologi Industru dan Fakultas Farmasi. Kemudian program internasinal ini di rancang secara khusus yaitu dengan kurikulum yang  berbasis Internasinal. Kemudian mahasiswa harus memiliki pengalaman Internasinal oleh karena itu mahasiswa wajib mengikuti program di luar Negeri,”lanjut Prof Dr Hatta Fattah pada komperensi Pers, jumat 5 maret 2021 di Menara Umi.

Umi kini telah bekerjasama dengan dua kampus di Malaysia yaitu University College of Yayasan Pahang dan University of Cyberjaya. Serta Umi telah siap dengan kesiapan kurikulum internasinal dengan menerapkan merdeka belajar dan kampus merdeka.

Jalur Penerimaan Beasiswa Untuk Mahasiswa Baru UMI

Jalur beasiswa ini memiliki perubahan, bukan hanya untuk wilayah di Indonesia saja. Tetapi juga untuk Internasional. serta di sipakan untuk para calon mahasiswa berprestasi, penghafal Al quran dan lainya.

Kuota untuk mahasiswa baru tahun ajaran 2021-2022 yaitu 5.400 mahasiswa, serta pendaftaran mahasiswa baru di buka sejak 1 maret 2021 sampai 9 juli 2021 kemudian melaksanakan kuliah perdana pada 30 agustus 2021.

Selain itu, untuk bayaran SPP dan BPP kampus tidak di naikkan. Ini disebabkan karena musim Pademi covid-19 masih meningkat serta dengan banyaknya pertimbangan dari berbagai pihak