Beranda blog Halaman 426

Resep Sopo Tahu, Menu yang Sangat Disukai

Sopo Tahu, salah satu menu yang sangat disukai. Menu ini beda-beda tipis dengan capcai. Karena itu, bila pesan Sopo Tahu, anggaplah juga menyantap capcai. Demikian sebaliknya.

Persamaannya, adalah kuahnya yang lumer kental. Dari bahannya, juga ada yang sama. Bedanya, dari bahan tofu tahunya. Masih ada yang lain. Berikut resep Sopo Tahu yang enak, dari “Dapur Mamake”.

Bahan Sopo Tahu:

-1 buah tofu udang (tahu telur) bagi 8 – 10 perbatang
-200 gram udang kupas
-1 buah bawang bombay, iris iris
-4 siung bawang putih, cincang
-2 biji jamur ahitake kering (rendam air panas, iris tipis)
-1 buah wortel.beaar, iris tipis
-100 gram aayur pokcoy, iris seauai selera
-1 batang daun bawang .iris serong
-2 sdm.saus tiram
-1 sdm kecap asin
-1 sdm kecap ikan
-1 sdt gula
-1/2 sdt kaldu jamur
-1/2 sdt lada
-1 sdm minyak wijen
-2 sdm.tepung maizena (larutkan dengan air untuk pengental)
-3 sdm tepung maizena untuk goreng tofu
-minyak goreng

Cara Membuat Sopo Tahu:

  1. Lumuri tofu dengan maizena, kemudian goreng hingga kecoklatan.
  2. Tumis bawang purih, bombay, kemudoan masukkan udang, wortel.dan jamur, tumis hingga matang. Tuangkan air secukupnya, bumbui dengan saus tiram, kecap asin, kecap ikan, gula, lada, kaldu bubuk.
  3. Setelah mendidih, masukkan pokxoy, daun bawang, tuang larutan maizena, tunggu mendidih baru tuang minyak wijen, aduk-aduk, matikan kompor. Siap disajikan. (Ana)

Doa Dijabah di Akhir Jumat

0

Ada waktu-waktu, dimana doa dikabulkan. Diantaranya, di akhir Jumat.

Bila tidak punya doa sendiri, bisa mengikuti doa Nabi Muhammad SAW, ” Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, keberlebih-lebihan dalam perkaraku dan apa yang Engkau lebih mengetahui dari padaku.

Ya Allah, ampunilah diriku dalam kesungguhanku, kelalaianku, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua itu adalah berasal dari diriku.

Juga yang Tersembunyi

Ya Allah, ampunilah aku dari segala doaa, yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan. Segala dosa yang aku sembunyikan, dan yang aku tampakkan. Dan dosa yang Engkau lebih mengetahui dari padaku. Engkaulah yang Maha Mendahulukan, dan yang Mengakhirkan, dan Engkau Maha Kuasa atas segala seauatu” (HR Bukhari 6398 dan Muslim 2719). (Akhi Ukhti /ana).

Sesungguhbya Allah tidaklah menciptakan manusia, melainkan dari yang kexil hingga yang besae kexuali musibah.

Adqpun musibah, Allah menciptakannya dari keadaan beaar kwmudian menjadi kexil. Allah mencipatakn segala sesutu

(Akhi Ukhti/ana)

Senantiasalah Berniat Kepada Kebaikan

0

Salim bin Abdillah bin Umar, menulis surat kepada Umar bin Abdil Aziz rohimahumullah, “Apabila kamu berniat kepada kebenaran dan menginginkannya, maka Allah akan membantumu kepada kebenaran tersebut. Dan memberimu orang-orang yang akan membantumu kepada kebenaran tersebut. Karena bantuan Allah itu sesuai niatmu.

Akibat Kurang Niat

Siapa yang berniat kepada kebaikan, maka Allah akan membantunya. Dan siapa yang kurang niatnya kepada kebaikan, maka berkurang juga bantuan Allah sesuai kekurangan niatnya” (Az Zuhd Lil Ahmad bin Hamnal).

Menjaga niat adalah perkara yang tidak mudah. Namun pengaruhnya sangat besar di dalam kehidupan. Seseorang akan berbuat sesuai dengan niatnya. (Ustafz Abu Yahya Badrussalam Lc/ana)

Sebelum Jadi Kupu-kupu, Terbungkus Placenta

Sangat unik memang cara bemetamorfosisnya kupu-kupu. Dan menarik untuk diamati.

Namun, tidak mudah mengamatinya secara langsung hingga menjadi kupu-kupu. Sebab cara metamorfosisnya di alam bebas yang tidak terendus oleh pihak lain.

Itu mungkin penyebabnya sehingga kupu-kupu sulit dikembangbiakkan oleh manusia pada suatu tempat yang dibikin oleh manusia.

Karena si cantik ini bisa memilih sendiri pohon atau dahan yang ditempatinya, dari ulat, hingga menjadi kepompong. Tanpa ada pihak lain yang mengarahkannya.

Tahapan Mengeluarkan Placenta

Setelah masanya meninggalkan tempatnya menempel, kepompong menuju ke suatu tempat di alam bebas. Entah apakah dengan cara terbang atau merayap. Disitu kepompong yang sudah mengeras kulitnya, mulai bermetamorfosis.

Namun belum langsung menjadi kupu-kupu. Secara pelan-pelan dan perlahan, dia mengeluarkan placenta dari dalam tubuhnya.

Uniknya, placenta yang dikeluarkannya sendiri itu, lalu membungkus tubuhnya. Dan dilakukannya secara mandiri.

Placentanya sangat lembur, halus, seperti sutera. Itulah mungkin yang membuat sehingga sayap kupu-kupu seperti sutera. Dari sini masih bermetamorfosis. Masih menjalani tahapan-tahapan untuk menjadi kupu-kupu. (Berlanjut/ana)

Resep Chuikaoso, Kue Kering Model Cantik

Kue kering, meskipun sederhana bahannya, bila dibikin modelnya yang cantiik, enak dipandang, malahan sayang untuk cepat menghabiskannya.

Beda dengan lauk atau camilan. Kue kering dengan bentuknya menarik, juga sekaligus menjadi hiasan rumah. Apalagi di momen lebaran. Berikut resep Chuikaoso.

Bahan Chuikaoso:

-250 gram tepung terigu kunci biru
-75 gram gula pasir butiran kasar
-100 ml minyak goreng
-1 butir kuning telur
-50 gram butter triangle
-1/4 sdt backing powder
-1/2 sdt soda kue
-sejumput garam

Olesan
-1 butir kuning telur, aduk rata

Topping
-wijen
-almond slice (oven sebentar untuk setengah matang)

Cara Membuat Chuikaoso:

  1. Larutkan soda kue dan beking powder ke dalam 2 sdm air (nanti yang dipakai hanya 1 sdm). Campur semua bahan, aduk rata menjadi adonan yang bisa dipulung. Ambil sedikit adonan, bulatkan lalu pipihkan dengan botol kecil (botol asi).
  2. Saat pipihkan adonan, alasi dengan kertas minyak biar tidak nempel.
  3. Oles langsung dengan kuning telur, beri topping. Lakukan hingga adonan habis lalu panggang dalam oven dengan suhu 140’c, api atas bawah, hingga matang. Atau sesusikan dengan oven masing-masing. Lalu angkat dan susun dalam toples. (ana)

Resep Pesmol Ikan Bawal, Bikin Tinggi Nafsu Makan

Masakan lauk yang mewah, bikin tinggi nafau makan, tidak hanya dari daging sapi atau daging ayam. Bahan ikan pun bila diolah dengan cara masak yang enak pun membikin tinggi nafau makan.

Seperti ikan bawal dibikin pesmol, bukan main enaknya. Masak dengan resep “yoanitaaavit”. Berikut cara membuatnya.

Bahan Pesmol Ikan Bawal:

-2 ekor ikan bawal ukuran sedang
-1 buah jeruk nipis
-cabe rawit secukupnya, biarkan utuh
-daun bawang secukupnya, rajang besar
-garam, lada, kaldu bubuk secukupnya
-1 buah tomat, potong potong
-minyak untuk menumis

Bumbu Daun
-2 cm lengkuas geprek
-2 batang serei geprek
-2 lembar daun salam
-3 lembar daum jeruk, buang batangnya

Bumbu Halus
-6 siung bawang merah
-3 siung bawang putih
-2 cabe merah besar buang bijinya
-4 cabe rawit merah,
-3 butir kemiri
-1 ruas jahe
-3 ruas kunyit

Cara Membuat Pesmol Ikan Bawal:

  1. Cuci bersih ikan, kerat-kerat badannya lalu lumuri dengan air jeruk nipis, garam. Diamkan selama 30 menit, goreng lalu sisihkan.
  2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus dan bumbu daun, masak sampai matang dan harum.
  3. Masukkan air garam, lada kaldu bubuk dan cabe rawit utuh, biarkan mendidih.
  4. Masukkan ikan, masak hingga bumbu meresap. Terakhir, masukkan daun bawang dan tomat, angkat lalu sajikan. (Ana)

Cara Bersyukur

0

Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Pandanglah orang yang berasa di bawah kalian. Jangan memandang yang di atas kalian. Itu lebih baik, membuat kalian tidak mengkufur nikmat Allah. Abu Mu’awiyah berkata, atas diri kalian’. (HR Muslim)

Hikmat Hadist di Atas

  1. Dengan memiliki sifat yang mulia ini, yaitu selalu memandang orang di bawahnya dalam masalah dunia, seseorang akan merealisasikan syukur dengan sebenarnya.
  2. Jika seseorang melihat orang di atasnya (dalam masalah harta dan dunia), dia akan menganggap kecil nikmat Allah Taala yang ada pada dirinya. Dan dia selalu ingin mendapatkan yang lebih.
  3. Cara mengobati penyakit semacam itu, hendaklah seseorang melihat orang yang berada di bawahnya (dalam masalah harta dan dunia). Dengan melakukan semacam ini, seseorang akan ridho dan bersyukur, juga rasa tamaknya (terhadap harta dan dunia) akan berkurang.
  4. Jika seseorang yang sering memandang orang yang berada di atasnya, dia akan mengingkari dan tidak puas terhadap nikmat Allah Taala yang diberikan padanya. Namun, jika dia mengalihkan pandangannya terhadap orang yang di bawahnya, hal ini akan membuatnya ridho dan bersyukur atas nikmat Allah padanya.
  5. Dalam masalah agama berkebalikan dengan masalah materi dan dunia. Hendaklah seseorang dalam masalah agama dan ibadah, untuk bekal akhirat, selalu memandang orang yang berada di atasnya.
  6. Haruslah seseorang memandang bahwa amalan soleh yang dia lakukan, masih kalah jauhnya dibanding para Nabi, ‘ahiddiqin syuhada’ dan orang-orang soleh. Para solafush soleh sangat bersemangat sekali dalam kebaikan, dalam amalan, salat, puasa, sedekah, membaca Al-Quran menuntut ilmu dan amalan lainnya.
  7. Haruslah seseorang memiliki cara pandang semacam ini dalam masalah agama, ketaatan, pendekatan diri kepada Allah Taala. Juga dalam meraih pahala dan surga.

Berlomba-Lomba dalam Kebaikan

Sikap yang benar, hendaklah seaeorang berusaha melakukan kebaikan, sebagaimama shalafush sholeh lakulan. Inilah yang dinamakan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Kandungan dalam Al-Quran

  1. Janji kepada orang yang bersyukur dan ancaman bagi yang kufur. “Dan ingatlah ketika Tuhan kamu memberitahu “Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan tambah nikmatKu kepada kamu. Dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, ingkar, sesunggunnya adzabKu amatlah keras”.(QS Ibrahim :7). (PPMI /ana)

Cara Sabar Tingkat Tertinggi

0

Cara sabar tingkat tertinggi adalah sabar menghadapi musibah-musibah. Seperti kematian, sakit kecelakaan, hilangnya harta dan lain sebagainya.

Seorang hamba yang baik, harus rela dengan ketentuan Allah Subhanahu Wataala dan meyakini bahwa segala yang dimilikinya adalah titipan. Semuanya akan kembali.kepada Allah Tuhan yang Maha Menciptakan.

Teguh dan Kuat

Dengan keyakinan seperti itu, maka ia akan tetap teguh dan kuat untuk melanjutkan langkah meneruskan hidupnya.

Allah SWT berfirmqn dalam surat Al Baqarah ayat 155 dan 156, ” Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (156). Yaitu orang yang apabila ditimpa musibah, maka berkata, “Innalillahi wainna ilaihi rojiun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali”. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Ketika kita bersyukur atas nikmatNya, maka Allah akan menambahnya. Begitu pun sebaliknya jika kita kufar atas nikmatNya, maka Allah akan memberikan adzab, baik itu berupa musibah, atau pun permasalahan kehidupan.

Penghuni Surga 2 Kelompok

Penghuni surga itu digolongkam dua kelompok. Kelompok pertama, ialah orang yang bersyukur. Kelompok kedua, terdiri atas orang-orang yang bersabar.

Ayat terakhir pada QS Al Imron: “Wahai orang orang mukmin, bersabarlah, lipatgandakan kesabaran dan siap-siagalah, dan bertaqwalah, pasti kamu sekalian menjadi orang yang beruntung”.

Dalam menjalani kehidupan yang fana ini, kita harus senantiasa berikhtiar semaksimal mungkin. Lalu serahkan dengan bertawakkal kepada Allah dan tentunya itu harus disertai dengan sikap sabar dan syukur. (Ma’asyiral Mualimin/ana)

Ibadah dalam Kondisi Apapun

0

Oleh: Asnawin Aminuddin
(Komisi Kominfo MUI Sulsel/Majelis Tabligh Muhammadiyah Sulsel)

Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Allah berfirman, wa maa khalaqtul-jinna wal-ingsa illaa liya’buduun, “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS Az-Zariyat 51: Ayat 56)

Jadi kita hidup di dunia ini memang ditugaskan untuk beribadah. Mengapa kita ditugaskan beribadah? Karena kita masih akan menghadapi beberapa tahapan kehidupan berikutnya setelah mati dan itu butuh bekal, dan bekal itu adalah ibadah.

Setelah kematian kita di dunia ini, kita akan menghadapi alam berikutnya yaitu alam barzakh. Alam kubur. Di alam barzakh, kita bisa bahagia dan bisa juga sengsara. Kita bisa mendapat azab dan bisa juga mendapat nikmat dari Allah SWT. Itu tergantung ibadah atau perbuatan dan amalan-amalan kita selama hidup di dunia ini.

Selanjutnya, dunia akan kiamat. Semua makhluk ciptaan Allah, semuanya akan mati. Setelah itu, kita dibangkitkan kembali dan kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menghadapi hizab, timbangan amal dan dosa-dosa kita selama berada di dunia, selama hidup di dunia ini.

Setelah itu, kita akan masuk surga atau masuk neraka. Dan itu semua bergantung amal ibadah kita selama hidup di dunia.

Maka selama masih ada kesempatan, selama hidup di dunia ini, manfaatkanlah untuk sebanyak-banyaknya beribadah kepada Allah.

Ibadah itu terbagi dua kategori, yakni ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdah. Ibadah mahdah adalah hablumminallah, ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah, seperti salat, puasa, zakat, haji, membaca Al-Quran, dan dzikir.

Selanjutnya, ibadah ghairu mahdah, hablumminannas, ibadah yang tidak langsung berhubungan dengan Allah, ibadah hubungan antar-manusia, seperti sedekah, akhlak, sopan santun, tidak menyakiti perasaan orang lain, dan sebagainya. Dengan kata lain, ibadah ghairu mahdah merupakan ibadah yang bersifat sosial-kemanusiaan.

Ibadah mahdah seperti shalat, puasa, zakat, haji, semua itu wajib hukumnya, kecuali bila ada halangan atau tidak mampu melakukannya. Naik haji misalnya, hanya diwajibkan bagi orang-orang yang mampu.

Kita ambil contoh, ibadah salat. Shalat itu wajib hukumnya. Sesibuk apapun kita, dalam kondisi bagaimana pun kita, kita tidak boleh meninggalkan salat, kecuali kalau memang tidak bisa melaksanakannya, misalnya karena sakit.

Kalau alasannya tidak beribadah atau jarang shalat karena sibuk mengurus harta, sibuk mengurus pekerjaan, apakah kita lebih kaya dari Nabi Sulaiman? Lebih sibuk dari Nabi Sulaiman?

Nabi Sulaiman itu kaya, hartanya banyak, tetapi beliau tetap taat beribadah. Nabi Sulaiman itu raja, beliau sibuk mengurus kerajaan dan sibuk mengurus rakyatnya, tetapi beliau tetap rajin beribadah. Nabi Sulaiman itu nabi, sibuk mengurus umatnya, tetapi beliau tetap rajin dan taat beribadah.

Kalau alasannya tidak beribadah atau jarang shalat karena terhalang penyakit, siapa yang paling menderita dengan penyakitnya dibandingkan penyakit yang diderita oleh Nabi Ayyub.

Nabi Ayyub itu seorang nabi, seorang raja, kaya raya, anaknya banyak. Beliau kemudian diuji dengan penyakit yang sangat parah, bahkan saking parahnya, beliau terpaksa mengasingkan diri ke hutan karena dikhawatirkan penyakitnya menular ke orang lain, bahkan ada yang mengisahkan bahwa di sekujur tubuhnya penuh belatung, tetapi beliau tetap rajin dan taat beribadah.

Setiap akan shalat, beliau, Nabi Ayyub memohon kepada Allah agar belatung-belatung itu dijatuhkan dari tubuhnya dan dinaikkan kembali setelah ia selesai shalat. Nabi Ayyub sakit parah, tetapi tetap rajin dan taat beribadah.

Kalau alasannya tidak beribadah atau jarang shalat karena perlakuan tidak adil, hak hidupnya dirampas oleh penguasa, dimasukkan ke dalam penjara, maka Nabi Yusuf pun dimasukkan ke dalam penjara, tetapi di dalam penjara, Nabi Yusuf tetap rajin beribadah, rajin salat.

Kalau alasannya tidak beribadah atau jarang shalat karena miskin, tidak punya waktu melaksanakan shalat, tidak bisa puasa karena sibuk mencari pekerjaan, sibuk cari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, maka Nabi Isa Putra Maryam pun sangat miskin.

Nabi Isa tidak memiliki harta apapun, bahkan beliau tidak memiliki keluarga, tetapi beliau tetap rajin beribadah dan rajin salat.

Abdullah Bin Ummi Maktum

Kisah lain yaitu kisah tentang seorang sahabat Rasulullah yang bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Di usia tuanya, Abdullah bin Ummi Maktum pernah mengajukan satu permintaan kepada Rasulullah SAW agar dibolehkan salat lima waktu di rumah karena kekurangan fisik yang ia miliki, yaitu buta.

Beliau berkata: “Ya Rasulullah, saya adalah laki-laki yang buta, kediaman saya jauh dari masjid, dan tak memiliki penuntun jalan menuju masjid yang layak. Apakah saya memiliki rukshoh (keringanan) untuk menjalankan shalat lima waktu di rumah?”
Rasulullah menjawab: “Ya, silakan.”

Maka Abdullah bin Ummi Maktum pun senang dan beranjak pergi meninggalkan Rasulullah, tetapi Rasulullah kemudian memanggil beliau dan bertanya, “Apakah engkau mendengar seruan shalat? (adzan)”

Abdullah bin Ummi Maktum menjawab, “Benar wahai Rasulullah, saya bisa mendengar suara adzan.” Rasulullah mengatakan, “Kalau begitu, engkau tetap harus hadir di masjid, shalat berjamaah bersama kami.”

Mendengar jawaban Rasulullah ini, maka Abdullah bin Ummi Maktum tetap istiqamah menjalankan shalat lima waktu di masjid, termasuk shalat subuh.

Padahal dalam riwayat disebutkan, jarak antara rumah Abdullah bin Ummi Maktum dengan masjid Nabawi cukup jauh dan harus melewati kebun kurma, serta kondisi jalanan yang harus dilewatinya bukan jalanan yang rata dan mulus, melainkan jalan penuh bebatuan, sehingga Abdullah bin Ummi Maktum kesulitan melewatinya.

Setiap mendengar suara adzan, maka Abdullah bin Ummi Maktum langsung menyambut panggilan Allah itu dengan berjalan menuju masjid, tidak terkecuali pada waktu subuh yang gelap dan dingin.

Maka sesungguhnya tidak ada alasan untuk tidak beribadah, tidak melaksanakan shalat. Miskin, kaya, sibuk, penyakit, bahkan buta, semua itu tidak boleh menghalangi kita untuk beribadah. Kita tetap beribadah dalam kondisi apapun. (*)

STIM LPI Makassar Rayakan Prestasi Mahasiswa

0

STIM LPI Makassar adalah Lembaga Pendidikan Tinggi yang telah berdiri sejak 1971, hari ini merayakan momen penting dalam perjalanan pendidikan mahasiswa pada acara wisuda dengan penuh sukacita dan kebanggaan yang mendalam.

STIM-LPI Makassar mengumumkan lebih dari 100 mahasiswa telah berhasil menyelesaikan studi mereka pada Program Sarjana (S1) dan Program Magister (S2), dan siap melangkah ke babak selanjutnya dalam kehidupan mereka.

Acara wisuda yang diselenggarakan pada 5 Maret 2024 di Hotel Dalton Makassar, menjadi kesempatan bersejarah bagi para wisudawan dan wisudawati untuk merayakan pencapaian mereka bersama dengan keluarga, teman, dan dosen pembimbing mereka.

Suasana penuh kehangatan dan kegembiraan memenuhi ruangan saat para lulusan menerima gelar dan mengucapkan sumpah sebagai tanda dari komitmen mereka terhadap integritas dan keunggulan dalam bidangnya.

Dalam pidato penyematan gelar, Ketua STIM LPI Makassar, H Muhammad Nasir menyampaikan apresiasi mendalam kepada para lulusan atas dedikasi dan kerja keras mereka selama bertahun-tahun dalam mengejar ilmu.

Dia juga menggarisbawahi pentingnya untuk terus belajar, mengembangkan diri dan menerapkan nilai-nilai yang telah mereka pelajari di perguruan tinggi dalam kehidupan sehari-hari serta karier masa depan mereka dan acara wisuda ini juga menjadi momentum untuk menghargai kontribusi luar biasa dari para dosen dan staf administratif yang telah membimbing dan mendukung perkembangan akademik dan pribadi para mahasiswa selama masa studi mereka.

Ketua STIM LPI Makassar berharap bahwa para lulusannya akan menjadi duta yang berbakat dan berintegritas, yang akan membawa perubahan positif di dunia mereka masing-masing. Para lulusan didorong untuk terus belajar, berkembang, dan berinovasi demi mencapai tujuan-tujuan besar dalam kehidupan mereka.

Pada kesempatan yang sama, Andi Lukman selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sultanbatara, dalam sambutannya mengatakan, “Seiring dengan semangat Kampus Merdeka – Merdeka Belajar, kita menyadari pentingnya inovasi dan adaptasi dalam dunia pendidikan. Kampus harus menjadi tempat yang dinamis, terbuka untuk ide-ide baru, dan mendorong kreativitas serta eksplorasi ilmu pengetahuan.”

“Melalui kampus yang selalu berinovasi, kita dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan bagi mahasiswa, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri dan kesiapan yang tinggi,” ujarnya.

Selain itu, H Andi Sumangelipu selaku Ketua Yayasan LPI-MR menambahkan pendidikan bukan sekadar soal ilmu, tetapi juga tentang membentuk karakter, kejujuran, dan integritas adalah pondasi yang harus kita tanamkan dalam diri setiap mahasiswa.

Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk mengelola waktu dan sumber daya menjadi kunci keberhasilan. Kejujuran dan integritas adalah prinsip yang harus dipegang teguh dalam setiap langkah.

“Saya berharap, para wisudawan dapat menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat dan bangsa. Selamat atas prestasi yang telah diraih. Teruslah berjalan dengan tegar dan jadilah teladan bagi generasi selanjutnya,” kata dia.

Acara wisuda ini tidak hanya merupakan penutup dari babak akademik, tetapi juga awal dari perjalanan baru yang menjanjikan bagi setiap lulusan. STIM LPI Makassar dengan bangga mengucapkan selamat kepada semua lulusan dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. (*)