Penjelasan Krisis Identitas Pada Remaja Cek!

Istilah krisis identitas atau identity crisis pertama kali dipopulerkan oleh seorang psikoanalis sekaligus psikolog perkembangan, bernama Erik Erikson.

Teori mengenai krisis identitas lahir karena Erikson percaya bahwa hal ini merupakan masalah kepribadian yang sering dihadapi banyak orang dalam hidupnya.

Pernahkah Anda atau bahkan anak mengajukan pertanyaan pada diri sendiri mengenai, “Siapa saya sebenarnya? “Apa tujuan saya hidup? “Apa manfaat yang bisa saya berikan dalam hidup?”

- Iklan -
Baca Juga:  6 Gunung Tertinggi di Dunia yang Paling Menantang Bagi Para Pendaki

Proses pembentukan identitas pada remaja adalah salah satu bagian penting dari kehidupan seseorang. Apalagi, identitas akan terus berkembang dan berubah selama menghadapi kondisi, situasi, maupun tantangan baru.

Dalam tahap perkembangan remaja, krisis identitas pada remaja pun adalah sebuah konflik dalam diri yang memang bisa muncul dalam hidup..

Kemungkinan, ini membuat anak akan terus berpikir dan menyangkutpautkan keberadaan dengan kehidupan yang sedang dijalani.

- Iklan -
Baca Juga:  8 Sungai Terpanjang di Dunia, Mana yang Ingin Kamu Kunjungi?

Dikutip dari Turkish Journal of Pediatrics, masa remaja merupakan masa dimana anak merasakan perubahan suasana hati yang tidak menentu. Maka dari itu sensitivitas nya menghadapi suatu hal pun cukup tinggi.

Sebenarnya, hal yang normal untuk mempertanyakan mengenai keberadaan dan kepentingan dalam hidup ini.

Namun, ketika pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah mulai masuk dan memengaruhi pikiran serta kehidupan, tandanya ia telah mengalami krisis identitas pada remaja.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU