Renungan Harian Katolik Rabu 21 Desember 2022: Jika Allah Beserta Kita, Siapakah yang Berani Melawan Kita?

Renungan Harian Katolik hari ini, Rabu 21 Desember 2022 berjudul: “Jika Allah Beserta Kita, Siapakah yang Berani Melawan Kita?”

Renungan Harian Katolik hari ini dilansir dari kanal YouTube Komsos Gereja Maria Bunda Karmel

Renungan Katolik Hari Rabu 21 Desember 2022

Saudara-saudari terkasih pencinta renungan harian apa yang ada dalam pikiran saudara, ketika mendengar nama Allah atau membayangkan pribadi Allah? Mungkin bayangan atau pikiran saudara sama dengan saya. Allah itu maha kuasa, Ia pencipta langit dan bumi.

- Iklan -

Karena Ia Maha Kuasa, Ia yang dahulu menciptakan alam semesta lewat sabda-Nya, maka adalah sangat mungkin sekali lewat sabda-Nya, Ia juga mampu mengubah segala sesuatu, mengubah hati manusia yang kotor menjadi suci, menyelamatkan manusia.

Ia pribadi yang tidak terjangkau oleh pikiran manusia, Ia bertahta di tempat yang tinggi. Surga abadi, suatu tempat yang sungguh luar biasa. Tidak mungkin manusia sampai kepadanya, karena manusia itu lemah dan berdosa.

Baca Juga:  Ramadan Berakhir Perjuangan Amal Ibadah Jalan Terus (1)

Tidaklah mungkin yang lemah dan berdosa ada bersama-sama dengan Allah, yang sangat Agung dan penuh kuasa. Gambaran Allah yang demikian tentu sangat kuat tertanam dalam diri kita.

- Iklan -

Gambaran ini memberi kita pengertian bahwa Allah pasti bisa bertindak sendiri untuk menyelamatkan manusia, karena Ia sangat berkuasa. Akan tetapi lewat kisah Injil hari ini, kita mendapat gambaran yang lain mengenai Allah.

Lewat malaikat Gabriel, Allah memberi kabar kepada Maria bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan disebut Anak Allah yang Maha Tinggi. Dari Injil Yohanes kita mengetahui bahwa Anak Allah yang Maha Tinggi tersebut adalah Allah yang menjadi manusia dengan lahir sebagai manusia.

Gambaran Allah yang berdiam di tempat tinggi berubah, Allah tidak tinggal diam saja di tempatnya menyaksikan manusia seperti penonton.

- Iklan -
Baca Juga:  Merawat Kebaikan Pasca Ramadan "Pergi" (2)

Allah berdiam bersama manusia, merasakan pergulatan manusia, Allah menyelamatkan manusia dengan memanusiakan manusia, Allah tidak bertindak sebagai Allah yang penuh kuasa, tetapi Allah yang sungguh mengerti manusia ciptaan yang dikasih-Nya.

Allah membangun kesadaran manusia bahwa manusia tidak berjalan sendirian, tetapi Allah menjadikan dirinya teman seperjalanan manusia. Pandangan yang sangat khas ini, pandangan yang mungkin sangat berbeda dengan pandangan agama-agama lainnya, menjadikan kita pengikut Kristus menjadi orang yang berbeda.

Kita menjadi orang yang lebih berani, orang yang gembira karena dalam pergulatan hidup manusiawi kita, kita tidak berjalan sendirian. Kita tidak menghadapi kesulitan sendirian ada Allah yang selalu beserta kita.

Jika Allah beserta kita, siapakah yang berani melawan kita? Demikian kata pemazmur kiranya demikian juga suasana hati kita dalam kehidupan keseharian teristimewa dalam menyambut hari natal ini. Teristimewa aku tidak takut karena Allah menyertaiku Tuhan memberkati.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU