8 Hikmah Ibadah Kurban saat Idul Adha, Dapat Pahala di Setiap Helai Bulu Hewan

Pada bulan Dzulhijjah, terdapat banyak ragam ibadah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh seluruh kaum muslim, mulai dari puasa yang dimulai dari tanggal 1 hingga 9, melakukan shalat Idul Adha, melakukan ibadah kurban dan lainnya. Lalu, apa hikmah dibalik ibadah Kurban saat Idul Adha? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Khusus mengenai ibadah kurban, seluruh kaum muslimin dianjurkan untuk berkurban di hari Idul Adha atau hari-hari Tasyriq jika mereka mampu. Terdapat beberapa hikmah terkait anjuran berkurban di hari Idul Adha atau hari-hari Tasyriq ini.

Ibadah kurban sangat serat akan nilai-nilai sosial dan agama. Berikut 8 hikmah ibadah kurban yang perlu kamu ketahui:

- Iklan -

1. Dicintai Allah SWT

Kurban mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur dari segala macam rezeki dan kecukupan yang telah didapat selama ini. Jika sudah mampu secara finansial, hendaknya kita jalankan ibadah ini karena Allah SWT mencintai hamba-hambaNya yang berbuat demikian. Sebagaimana Ibnu Majah meriwayatkan sabda Rasulullah SAW tentang ibadah saat Iduladha yang dicintaiNya.

2. Mengingat Kembali Cinta Nabi Ibrahim AS Kepada Putranya

Ibadah kurban berangkat dari pengalaman Nabi Ibrahim AS yang mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Dengan ketaatannya kepadaNya dan kasih sayangnya kepada Nabi Ismail AS, Nabi Ibrahim AS menaatinya. Namun saat hendak melakukan penyembelihan, Nabi Ismail AS diganti dengan kambing gibas.

Sosok Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menjadi tauladan mulia bagi seluruh umat Islam di dunia tentang bagaimana ibadah kurban ini menggambarkan keimanan dan ladang kebaikan untuk manusia.

- Iklan -

Kisah ini juga dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surat As-Saffat ayat 102 sampai ayat 107:

Baca Juga:  Karomah Paling Besar, Istiqomah

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (102)

“Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah).” (103)

- Iklan -

“Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim!” (104). Sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (105) Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (106) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (107)

3. Pahala Dari Setiap Helai Bulu Hewan Kurban

Ganjaran tersebut termaktub dalam Hadist Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang keutamaan berkurban. Kemudian beliau menjawab bahwa dari setiap helai bulu hewan kurban terdapat satu kebaikan. Berdasarkan hadist ini, bisa dibayangkan betapa besarnya pahala yang akan kita dapat setelah menunaikan ibadah ini.

4. Ganjaran Pahala Dari Syiar Islam

Dengan berkurban, secara tidak langsung kita turut menyebarkan syiar Islam. Melalui Surah Al-Hajj ayat 22, Allah SWT telah memerintahkan hambaNya untuk senantiasa menyebarkan dan menyerukan syariat Islam kepada hewan banyak. Salah satunya adalah ibadah kurban bagi yang mampu.

5. Meningkatkan Ketakwaan

Hikmah dalam berkurban yang kedua adalah untuk meningkatkan ketakwaan kita. Melakukan kurban merupakan salah satu cara kita sebagai umat Islam dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga:  Puasa dan Anak

Apa yang ingin kita raih dalam ibadah kurban ini bukanlah persembahan daging dan darahnya, melainkan untuk mendapatkan ketakwaan. Allah SWT berfirman, “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (Q.S. Al-Hajj: 37).

6. Lebih Baik Dibanding Sedekah Senilai Hewan Kurban

Hikmah dalam berkurban yang berikutnya yaitu bahwa ibadah kurban lebih baik dibandingkan sedekah dengan uang senilai hewan kurban. Dalam hal ini Ibnul Qayyim berkata,

“Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhol daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut. Oleh karenanya jika seseorang bersedekah untuk menggantikan kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu’ dan qiron meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu tidak bisa menyamai keutamaan qurban.” (Talkhish Kitab Ahkamil Udhiyah wadz Dzakaah, hal. 11-12 dan Shahih Fiqh Sunnah, 2: 379).

7. Bentuk Ketaatan

Hikmah dalam berkurban yang selanjutnya yaitu sebagai tanda keislaman dan bentuk ketaatan kita terhadap Allah SWT. Bagi muslim yang hidupnya mampu, maka kurban adalah ibadah yang wajib dilakukan.

Rasulullah sampai bersabda dalam salah satu hadistnya, “Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

8. Membahagiakan Penerima Manfaat

Kurban tak bisa lepas dari kata berbagi kepada sesama. Dengan berkurban, kita bisa membahagiakan para penerima manfaat. Allah SWT juga menjanjikan rezeki dan pahala berlipat ganda bagi hambaNya yang membahagiakan penerima manfaat kurban.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU