Doa saat Ziarah Kubur Sesuai Sunnah dan Tata Cara Melakukannya

Doa saat Ziarah Kubur Sesuai Sunnah dan Tata Cara Melakukannya. Ziarah kubur sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat di Indonesia. Ziarah atau nyekar ini biasanya dilakukan menjelang Ramadhan dan saat Idul Fitri tiba. Lantas, seperti apa doa ziarah kubur sesuai sunnah saat lebaran?

Ziarah kubur dilakukan untuk mengirimkan doa kepada kerabat atau anggota keluarga yang telah berpulang ke Rahmatullah agar mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Saat melakukan ziarah kubur, ada doa ziarah kubur sesuai sunnah saat lebaran yang perlu dibaca.

Selain memohon apunan kepada Allah untuk orang yang telah meninggal, ziarah kubur menjadi sarana untuk manusia agar mengingat kematian. Dengan begitu kita akan semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbaiki amal ibadah. Lantas seperti apa bacaan doa ziarah kubur sesuai sunnah saat lebaran?

- Iklan -

Doa Ziarah Kubur Sesuai Sunnah saat Lebaran

Pertama baca surat Al-Fatihah sebanyak 3 kali. Lanjut membaca surat al-Ikhlas sebanyak tiga kali, al-Falaq dan an-Nas, lalu surat Al-Fatihah lagi, baca awalan surat al-Baqarah, dan ayat kursi. Setelah itu, bisa di sambung dengan membaca surat Yaa Siin. Lanjutkan membaca kalimat tahlil:

Baca Juga:  Rasulullah Lebih Banyak Berpuasa Sunnah di Bulan Syaban

“Laailaaha Illallah.”

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah.”

- Iklan -

Kemudian lanjutkan dengan membaca doa seperti berikut ini:

“Allahumma Anzilfii khobrihi rahmata wadhzoya’a wannur, walbahjata waraukha waroikhana wassuroo, miiyauminaa hadzalla yaumilbaghsyi wanusyuri innaka malik robbu garrur.”

Artinya:

- Iklan -

“Ya Allah Ya Tuhan kami, turunkanlah di kuburnya (almarhum, sebut namanya) rahmat, sinar, cahaya, kegembiraan, kesenangan, keharuman, dan kebahagiaan sejak hari ini hingga hari kehidupan dan kebangkitan. Sungguh, Kau penguasa, tuhan yang maha pengampun.”

“Allahummaghfiirlahu war hamhu wa ‘aafihii wa’fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassii’ madholahu, waghsilhu bil maa’i watssaljì walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.”

“Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khaoran miin zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabriiwa min adzabinnaari wafsah lahu fì qabrihi wa nawwir lahu fìhi.”

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah ampunan kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.”

Baca Juga:  Bolehkah Tinggalkan Salat Magrib Berjamaah Kerena Berbuka Puasa?

“Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga-Mu, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU