Beranda blog Halaman 2589

Diskusi

0

Gerombolan orang banyak itu mendatangi kampungku. Aku dengar ada berbagai tokoh daerah yang berkunjung ke dusunku. Aku bergegas menuju tempat diadakan acara peringatan ulang tahun dusun.

Ada di lapangan voli RT 01. Aku senang sekaligus bangga. Dusun di mana aku tinggal sejak kecil akan mengadakan acara syukuran. Aku datang dengan baju batik seragam yang digunakan oleh pengurus RT. Pengurus RT memang berencana memakai seragam ketika menyambut beberapa tokoh daerah saat peringatan ulang tahun dusunku.

Baju seragam batik yang dibuat secara kolektif ini cukup menyita uang bulananku. Sebagai pensiunan guru, aku memang mendapatkan uang bulanan hasil jerih payahku mengabdi pada sekolah selama puluhan tahun. Uang bulanan yang tak seberapa itu, aku pakai hidup dengan istriku yang kian menua. Anak-anakku sudah bekerja dan memiliki rumah sendiri. Mereka hidup dengan istrinya masing-masing. Sudah mapan, menurutku.

“Selamat sore pak guru, kok Pak Yudha baru datang ?” sapa Pak Darsono menyambutku.

“Iya, tadi lagi membereskan urusan RT sebentar.” Jawabku.

Aku bersalaman dengan berbagai tamu yang ada. Acara sore hingga malam ini sebenarnya cukup sederhana. Hanya pemotongan tumpeng dan sambutan dari beberapa tokoh daerah yang nantinya akan meresmikan pos ronda di dusunku. Aku percaya diri, sebagai seorang pensiunan guru dan sekarang mendapatkan kepercayaan untuk menjadi RT.

Aku bisa menyelesaikan tugasku memimpin warga dengan baik, ada kemajuan berupa pembangunan pos ronda yang aku usulkan serta diskusikan kini sudah terlaksana. Aku senang, warga bisa menikmati hasil diskusi dalam forum hingga memperoleh hasil yang nyata. Pembangunan pos ronda.

“Lho, Pak Yudha ? Bapak tinggal di sini to ?” sapa pejabat yang menggunakan jas hitam lengkap dengan sepatu yang mengkilap. Aku kaget, siapa orang ini. Aku bahkan tidak mengenalinya. Beberapa warga dusun menatapku dengan keheranan. Ada yang berbisik-bisik dengan teman disampingnya. Aku merespon dengan sewajarnya kepada pejabat yang menyapa dengan menyebutkan namaku itu.

“Iya Pak, Selamat datang di dusun kami ya Pak” balasku sambil memperhatikan wajah pejabat ini. Aku tetap saja tidak mengenalinya. Sorot matanya asing bagiku. Aku mempersilakan pejabat ini duduk di depan. Tetapi dia malah ingin duduk disampingku, ingin bercerita sebentar katanya.

“Saya Tito Pak” kata pejabat itu.

1 Yudha Adi Putra

Bintang Timur

0

Seorang gadis menatap lamat-lamat iringan salju yang turun dari langit kelam itu. Sekumpulan anak muda mulai bernyanyi riang penuh kegembiraan. Jalanan dipenuhi lampu gemerlap. Malam itu, malam kelam yang entah kenapa dipenuhi dengan kegembiraan palsu nan konyol. Orang-orang tak menghiraukannya, tapi hal itulah yang terjadi sebenarnya.

Seorang gadis duduk sendirian di pinggir danau yang sunyi. Matanya kini menatap nanar tengah danau itu. Kulitnya putih kemerahan. Rambutnya terlihat lembut dengan mata yang terlihat teduh. Namun, keteduhan itu seolah buyar saat gadis itu mulai melihat danau di depannya.

Tak ada orang waras yang duduk di pinggir danau itu, tentu saja selain gadis ini. Jaket tebal menyelimuti tubuhnya, sepatunya pun dari kulit, dan ia juga mengenakan syal berwarna merah yang melingkari lehernya. Tubuhnya ramping dengan tinggi hampir 170 cm.

Pikirannya melayang sampai ujung danau. Keindahan yang tampak di depan sana seolah hanya menjadi ilusi saja. Malam semakin larut, tapi gadis itu tak beranjak dari tempat duduknya. Sesekali ia menggosok tangannya karena kedinginan. Sesekali juga ia mengencangkan ikatan syal di lehernya.

Semakin gelap malam, semakin gemerlap nyala lampu di jalan-jalan. Semakin ramai klakson dibunyikan. Semakin ramai orang-orang keluar rumah. Iringan penuh semangat salju- salju itu tak menghentikan kegiatan orang-orang di malam gembira ini.

Bulan saja tak berani menghadapi orang-orang di bawahnya. Hanya tenggelam di langit malam tanpa sedikit pun menoleh ke bawah. Bintang hanya memaku di tempatnya. Jauh dan tak dapat dijangkau. Jauh dan hanya menjadi angan-angan. Jauh, bahkan sulit untuk dipikirkan lebih dalam.

Seperti sebuah samudera dingin nan dalam yang mengerikan. Seperti sebuah lubang hitam yang menyerap segala yang ada di sekitarnya. Terlalu luas. Semesta terlalu luas untuk dipikirkan makhluk kecil seperti manusia. Terlalu sombong jika mengatakan “aku lebih baik dari siapapun” dan terlalu berani untuk mencoba menduduki singgasana langit yang agung.

Kemudian, waktu mulai mendarat di angka 12 jam dinding. Malam semakin ramai. Semua orang berteriak. Kembang api menyala beriring-iringan. Langit dibombardir habis oleh api-api yang dipancarkan ke langit itu. Berwarna-warni indah di mata.

Suaranya bagaikan petir yang menyambar-nyambar. Satu kesatuan yang berpecah di jalan masing-masing. Apa yang membuat hal itu menyenangkan? Langit menangis karena bom manusia itu terus meledak mengenai dirinya. Langit menangis karena manusia sama sekali tak pernah mendoakannya. Langit selalu menangis.

Padahal, langit selalu melindungi manusia di bawahnya. Menjadi atap, menjadi benteng, menjadi segala penopang manusia. Namun, langit hanya mendapat segala bom penuh ancaman itu sebagai balas budi dari manusia.

Seorang gadis kecil yang membawa keranjang berisi bunga datang menghampiri gadis penyendiri yang duduk di pinggir danau itu. Wajahnya seperti salju, putih. Bibirnya seperti darah, merah. Tangannya seperti sayuran kering, kurus. Keadaannya mengenaskan. Gadis itu menggigil. Tangan kanannya membawa keranjang kecil berisi bunga yang entah bunga apa itu.

Datanglah gadis kecil itu kepada gadis penyendiri.

“Kakak, maukah Kakak membeli bunga ini?”

Gadis itu memasang wajah memelas. Gadis penyendiri itu menoleh. Tatapan matanya kosong. Gadis kecil itu menunjukkan bunga jualannya kepada sang gadis.

“Bunga apa itu?” “Chamomile.”

Chamomile? Bunga apa itu?” tanya gadis penyendiri itu.

Pelanggan Baru

0

Aku baru selesai membereskan gelas-gelas bekas pelanggan kala seorang pria asing ragu-ragu memasuki kedaiku. Aku tersenyum dan menganggukkan kepala sembari mempersilahkan pria itu masuk.

Sekilas kuamati dia. Tubuhnya sedikit pendek untuk ukuran pria umumnya, tetapi masih sedikit di atas tinggi badanku. Rambutnya tipis dan sudah berwarna putih.

Pakaiannya terlihat kucel seperti belum disetrika. Ia memilih tempat duduk di pojok kanan, dekat jalan. “Nyuwun1 tehnya, Mbak,” pesannya kepadaku.

Aku mengangguk dan bergegas membuatkan pesanannya. Sambil menunggu teh yang kuseduh berubah warna menjadi cokelat pekat, aku mengamatinya lagi. Kurasa umurnya sekitar enam puluh tahun, sepuluh tahun di atasku.

Ia mengeluarkan ponsel dan mengusapnya dengan selampai yang kusediakan di meja. Sejenak ia mengamati permukaan telepon untuk memastikan kacanya cukup jernih.

Kemudian, jari telunjuk kanannya mulai memencet-mencet tombol keypad2. Gerakan ibu jari yang bergerak perlahan membuatku gemas. Kubayangkan lawan yang menunggu lama menantikan balasannya.

Pria itu menolehkan kepala ke arahku. Mungkin ia merasa aku mengamatinya. “Sekedap nggih3,” kataku mencairkan ketidaknyamanan tepergok. “Mau gorengan, Mas?” tanyaku lagi.

Pria itu mengangguk dan aku pun segera menyodorkan aneka penganan yang ada di kedaiku. Sementara dia menyantap gorengan, aku segera memberikan teh yang telah kusiapkan dalam gelas besar.

Yah, aku sengaja menggunakan gelas besar agar pengunjung berlama-lama di kedaiku dan kemudian menambahkan menu lain dalam pesanannya.

Pria itu datang lagi keesokan hari di jam yang sama, sekitar pukul sepuluh pagi. Kemarin dia memuji teh buatanku. Mungkin itu yang membuatnya kembali lagi ke kedaiku.

Aku memang mencampurkan beberapa jenis merek teh agar muncul cita rasa yang sedikit berbeda. Sebagai penggemar teh, itu cara kreatifku. Bersyukur pelangganku di kompleks perumahan ini menyukainya.

“Rumah jenengan4 di mana, Mas?” tanyaku berbasa-basi saat ia memesan menu yang sama wedang teh dan pisang goreng.

Pertanyaan standar yang biasa kutanyakan kepada pembeli. Aku senang mengenal pelanggan. Aku tak berkeberatan mereka berlama-lama hanya untuk duduk memesan wedang teh.

Lah, meniko5. Dekat, kok.” Pria itu mengarahkan jempolnya ke sebuah rumah yang hanya berjarak dua rumah dari kedaiku.

“Oh, jenengan yang baru pindahan itu, ya,” ucapku memastikan.

Pria itu mengiyakan ucapanku lalu kembali memilih tempat di pojok kanan. Tempat itu memang lebih leluasa untuk duduk sambil menikmati pemandangan yang terhampar di depan kedai.

Sebuah danau yang tidak terlalu luas di seberang, memberikan kesejukan tersendiri. Di sekelilingnya ada lintasan lari yang biasa digunakan orang untuk berjalan ataupun berlari santai.

Beberapa kedai minuman dan makanan juga tersedia di sana, tetapi baru di sore hari ramai dikunjungi orang. Aku sendiri memilih berjualan di pagi hari, sekadar memenuhi kebutuhan orang-orang di kompleks sekitar.

Sejak itu, pria yang kukenal pendiam itu menjalankan ritual paginya untuk menikmati segelas teh dan beberapa penganan sambil menyibukkan diri dengan ponselnya. Aku menduga ia mempunyai teman akrab.

Sebab sehabis melihat ponsel, ia tersenyum dengan mata yang berbinar-binar dan kemudian menuliskan sesuatu. Sepanjang menulis, senyum tipis tersungging di bibirnya yang tebal menghitam. Kadang-kadang aku geli sendiri melihatnya.

Aku tidak banyak mengenal pria yang hemat bicara dan lebih memilih menikmati teh dan ponselnya. Yang kutahu, ia tinggal sendirian di rumah itu.

Seorang pria tua yang membunuh rasa kesepian dan kesendirian di kedaiku. Setidaknya begitulah penangkapanku.

Pagi ini warungku agak sepi. Aku melayangkan pandang di seputar warung kalau-kalau ada yang belum rapi. Mataku tertumbuk pada meja di pojok, tempat pelanggan baruku biasa duduk.

Sudah seminggu ini aku tidak melihatnya datang. Aku juga tidak melihat pria itu keluar masuk rumah dengan motor bututnya. Jarak rumah yang berdekatan memungkinkanku mengetahui gerak-gerik pria asing itu.

Entah mengapa, ada rasa sepi yang tak biasa. Sekelebat, pria itu seperti bapak. Tentu lebih tua bapak, tetapi aura sepi yang muncul dari mata mereka, persis sama. Sejak kematian ibu, bapak tinggal di rumah sendirian.

Beliau menolak tinggal bersama anak-cucu. Selain beralasan masih kuat, bapak tidak ingin meninggalkan kenangan hidup bersama ibu di rumah yang mulai melapuk.

Saat aku pulang setahun lalu, beberapa dinding yang kusam mulai luruh dimakan waktu. Betapapun kami merayunya, Bapak bersikeras hidup sendirian.

Aku sendiri sangat ingin pulang, tetapi keuanganku tidak memungkinkan untuk pulang sesering yang aku inginkan. Dengan hidup berhemat, aku hanya bisa pulang setahun sekali. Namun, pandemi membuatku harus menahan diri.

Pandemi membuat orang takut beraktivitas di luar. Dampaknya, tentu saja warungku menjadi sepi. Apalagi saat ini suamiku baru saja di PHK. Tidak banyak pembangunan dilakukan di masa seperti ini.

Akibatnya, tawaran untuk menjadi mandor bangunan nyaris tidak ada. Sementara itu, biaya kedua anak kami yang berada di SMP dan SMA lumayan besar.

Aku harus menyediakan perangkat belajar online dan kuota yang cukup menguras kantong.

Terpikir olehku untuk menghubungi Bapak ketika tiba-tiba suara sirine mengagetkanku. Kehebohan terjadi di pagi itu.

Aku melihat petugas kepolisian dan ambulans datang ke rumah pria tua itu. Tak berapa lama kemudian, beberapa orang mengangkat kantong jenasah dari rumah itu.

Hatiku berdegup kencang. Aku berusaha mencari tahu dari beberapa pelanggan yang ada saat itu, tetapi tidak seorang pun mengetahuinya.

Keesokan harinya beberapa pelanggan bercerita tentang kejadian kemarin. Seseorang yang berambut keriting bahkan bertanya apakah aku mengenal almarhum.

Aku mengangguk mengiyakan. “Kasihan bapak tua itu, ya, Bu. Tidak ada istri, tidak ada anak-anak. Hidup sendirian. Mati pun sendirian. Tidak ada yang mengetahuinya.”

“Apakah tidak ada keluarga yang bisa dihubungi?” tanyaku ingin tahu.

“Waktu ponsel dinyalakan, ada satu nomor yang sering dihubunginya. Tapi waktu ditelepon, yang menjawab orang lain. Ngakunya, sih, keponakan pemilik nomor itu. Pemilik asli nomor itu adalah seorang perempuan yang baru meninggal karena Covid. Ia meninggal tepat di hari bapak itu meninggal,” kata salah satu dari mereka.

Aku tak habis berpikir mengenai kondisi pria itu di saat-saat akhir. Namun kisah tragis itu menyentakku. Aku melupakan sesuatu yang penting kemarin.

Bergegas aku memencet nomor yang nyaris terlupakan. Sebuah suara yang tidak asing terdengar dan membuatku rindu pulang. Dengan tergesa aku menanyakannya, “Bapak baik-baik saja, kan?”

Palembang, 30 Oktober 2021

Penulis : Caecilia Sri Hatmani

Biografi Tak Bahagia 

0

Entah apa yang terdapat di minuman susu segar racikan mbok Darmi, tiap pagi menjelang subuh selalu ia jajakan di pasar itu.

Tiap kali menenggak susu segar dari olahan sapi itu terasa seluruh badan bertenaga berkali-kali lipat, semua rasa lelah dan capek hilang seketika.

Aku tak pernah tahu apakah ada ramuan ajaib dalam minuman susu segar mbok Darmi, sekilas susu itu tak ada yang istimewa sama sekali.

Seperti susu pada umumnya, tiada yang berbeda. Warna putih bersih dan tidak terlalu kental, dikemas dalam botol kaca bening sehingga orang melihatnya akan tertarik.

Botol-botol susu itu diletakkan pada tas mirip pak pos keliling di sepeda butut mbok Darmi. Ia selalu berada di pasar itu sampai dagangannya habis dan selalu habis, tak pernah sekalipun tidak. Biarpun dipasar itu juga ada penjual susu lainnya tapi dagangan mbok Darmi-lah yang selalu laris manis.

Bapak yang pertama kali mengajakku ke pasar itu ketika aku masih duduk di sekolah dasar.

“Nak, jika kau merasa lelah dan capek akan hidupmu maka datanglah ke sini” Bapak menunjukan ke arah seorang wanita tidak terlalu tua, mungkin sudah berumur 50 tahunan tapi tidak tidak terlihat tua.

Raut wajahnya memancarkan kesegaran dan selalu ada senyum simpul disana, siapa memandangnya pasti akan merasa damai. Itulah mbok Darmi, ia selalu menjajakan susu segarnya di pagi hari. Susu yang dibawa mbok Darmi ini telah menjadi langganan bapak semasa muda hingga sekarang.

Menurut Bapak bahwa tiada minuman yang paling mujarab dariapada susu mbok Darmi.

“Minumlah nak, kau akan merasakan energi yang tumbuh dan mengusir semua kepenatan hidup”

Bapak sodorkan segelas susu segar yang telah dituang dari botol kaca bening itu, percaya tak percaya akupun meminumnya. Awal tak ada yang spesial, seperti susu putih pada umumnya tapi setelah tandas.

Aku merasakan seluruh tubuhku begitu bergairah dan merasa ada energi meledak-meledak yang ingin dipecahkan. Aku tak pernah merasakan minuman ajaib seperti ini seumur hidupku.

Tapi memang susu mbok Darmi begitu istimewa dan berkhasiat, pernah suatu kali menjelang masa dewasa akan menghadapi final pertandingan sepakbola antar sekolah menengah umum.

Aku cedera di pertandinagan sebelumnya, tekel keras itu menghajar tulang keringku dan divonis retak oleh tim dokter. Karierku sebagai pemain bola akan berakhir, bapak mengajakku kembali ke pasar itu.

Bapak memaksaku untuk meminum susu mbok Darmi, hal yang tidak masuk akal terjadi di saat ini. Kondisi cedera itu membuat fisik dan fisis terganggu, rasa putus asa mendera.

Tapi bapak menyakin diriku bahwa solusinya hanya susu mbok Darmi sajalah yang mampu menyelesaikan itu semua.

Demi menuruti bapak, akupun meminum susu dari mbok Darmi itu. Saat aku meminum susu itu terasa gejolah darah di aliran darahku, terus dipompa menuju jantung dan otak. Merambat begitu cepat, anehnya cedera di tulang keringku tidak terasa lagi. Sebelumnya aku datang terpincang-pincang dan sekarang aku bisa berdiri tegak lurus. Aku tak merasakan kesakitan sama sekali, kembali seperti semula bahkan melebihi sebelumnya. Final itu aku mencetak gol kemenangan dan mengangkat tropi untuk timku, semua itu berkat susu mbok Darmi. Sebuah kenangan yang tak mungkin kulupakan kala itu.

Susu mbok Darmi menjadi menu wajib jika aku merasa keruwetan hidup atau lelah menghadapi masalah. Setelah meminum susu mbok Darmi hilang lenyap seketika, entah beralih kemana.

Bukan hanya sebagai minuman energi, susu mbok Darmi ini juga menjadi pelipur lara di kala sedih. Sewaktu aku memasuki masa kuliah, aku kehilangan bapak. Sosok yang selalu menyemangati diriku dan memberikan pelajaran hidup terkena serangan jantung dan meninggal dunia.

Kesedihan yang teramat sakit itu mendera diriku, ditinggal bapak. Belum

 

mata ini kering akan airmata, ibu menyusul bapak. Memendam rasa rindu, ibu tak kuat dan akhirnya mengikuti jejak bapak. Aku seorang sendiri dan tak tahu harus bagaimana. Hal yang aku ingat hanyalah pergi ke pasar itu dan menenggak susu mbok Darmi.

“Minumlah nak, semua masalahmu akan sekejap lenyap dan disembuhkan”

Senyum simpul mbok Darmi itu begitu sejuk dan menenangkan, larutan segar putih itu mengalir ke kerongkonganku. Aku merasa semua kesedihan tak lagi mengguncang pikiranku, aku begitu tenang dan mampu berpikir jernih yang sebelumnya ingin membunuh diriku sendiri.

Rasa kehilangan itu berganti semangat menggebu-gebu dan energi positif, aku tak lagi sedih. Aku mulai menata hidup setelah itu, aku menyelesaikan skripsiku segera dan diwisuda. Setelah lulus kuliah, aku diterima bekerja di bank bonafid kota kelahiranku. Disitulah aku mengenal Anggita, cewek cantik yang menjadi tambatan hatiku.

Kinanti

0

Berangkat mengajar sebelum jam tujuh harus tepat sampai di Sekolah, pulang kembali sampai di rumah sebelum Azar.

Tiara anak perempuan Kinanti berumur lima tahun. Di rumah kadang kala ditemani Nenek, tapi lebih banyak sendiri karena takut ke luar rumah. Waktu mengurus rumah tangga begitu sempit.

Pekerjaan Kinanti begitu padat. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas karena wabah Pandemi Covid-19, membutuhkan banyak waktu dan tenaga.

Penerapan sistem daring dan luring dalam metode Blanded Learning, harus disiapkan mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi. Hal tersebut dilakukan Kinanti agar anak-anak bisa mengikuti proses KBM maksimal.

“Kinan, Tiara sudah besar. Dia butuh teman bermain!”

“Mas Bagas. Iya, Mas. Lalu bagaimana Mas?”. Jawab Kinanti pada suaminya, ketika selesai Sholat Isa’ dan akan tidur.

“Iya. Tiara butuh teman bermain, Kinan!” Begitu Bagas mengulang permintaannya. “Maaf, Mas. Saya lelah sekali. Besok aku akan cek-up kondisi, Mas. ” Jawab Kinanti.

Bagas menghela nafas panjang. Dalam hati kecewa karena permintaannya tidak dituruti. Padahal sudah hampir satu setengah tahun sudah tidak pernah lagi terpenuhi kebutuhan biologis sebagaimana layaknya suami istri.

Akan tetapi Bagas hanya bisa menerima dalam kesabaran yang terpaksa. Ia memendam perasaan berkecamuk dan mencoba menggoyahkan hati nuraninya sebagai seorang lelaki dan seorang suami.

Handphone di atas meja segera diambil. Whatshapp di buka, mungkin ada status Kinanti sebagai petunjuk dari pertanyaan kenapa dan ada apa dengan istrinya itu. akan tetapi status WA lastri tetap kosong.

Lastri tipe wanita penuh kehati-hatian menjaga privacy apalagi keluarga. Ia tidak mau mengumbar di status medsos atau menuliskannya sebagai initial profile.

Bahkan sejak sebelum menikah hingga saat ini. Tetap tiada berubah kepada Bagas suaminya. Ia menjaga kehurmatannya dan keluarga. Status profile tetap.

UPDATE! KODE REDEEM FF 7 November 2021, Dapatkan Dragon Cristal Wow!

0

KODE REDEEM FF Terbaru 7 November 2021 dan Cara Klaim Hadiah dari Garena untuk Dapatkan Weapon SkinGame ponsel Free Fire (FF) kembali mengeluarkan KODE REDEEM terbarunya, 7 November 2021.

Setiap pemain game FF selalu menginginkan item-item menarik yang ada di dalam permainan ini seperti skin senjata, voucher, bundle, pet, dan lain-lain.

Untuk mendapatkan barang-barang tersebut, kalian harus membelinya menggunakan diamond (mata uang FF), bahkan banyak juga yang rela mengeluarkan duitnya untuk item-item tersebut.

Nah, keberadaan KODE REDEEM FF inilah yang ditunggu-tunggu para pemain Free Fire, karena mereka tak perlu menghabiskan diamond atau uang untuk mendapatkan item di atas.

Info ini tidak menjamin kode ini work karena jika tidak berhasil mungkin sudah digunakan oleh gamers lain. Bagi-bagi KODE REDEEM FF ini akan admin lakukan secara rutin tiap hari secara gratis agar kalian bisa bermain Free Fire dengan seru dan asyik.

Ada cukup banyak KODE REDEEM FF pada tanggal 7 November 2021 yang admin bagikan secara cuma-cuma kali ini. Tak hanya KODE REDEEM FF 7 November 2021, kami juga menyertakan tutorial cara klaim kode yang terdiri dari 12 karakter ini.

Jadi, bila ada website yang membagikan KODE REDEEM FF lebih dari 12 karakter, admin pastikan itu salah.

KODE REDEEM FF 7 November 2021 ini juga dari server indonesia, server india, server eropa, server timur tengah, server amerika utara, server asia, server amerika.

Berikut Kode Redeem FF 7 November 2021

FFES-PORT-SF2A
FFES-PORT-S2MP
FF9M-N7P8-EUCH (1x Bunny Egg Loot Box dan Master of Minds Weapon Loot Crate)
FF10-TXPH-7F7U – 1x The Hungry Pumpkin and Urban Rager Weapon Loot Crate
4MZJ-669A-XEEU New Year weapon loot crate
FFES-P5M4-QWCH – 1x Pharaoh Weapon Loot Crate & 1x Paleolithic Mask
FF10-PRF6-299F – 1x Black Rose Rocker (Mask) dan 1x Justice Fighter Weapon
FFES-P5MS-GX83 – 1x Blue Angel Top
FF10-VXKE-HCPD – 1x Reindeer Express dan 1x Skeleton Magician Masks Loot Crate (new)
FFMC-5GZ8-S3JC – 2x Flaming Red Weapon Loot Crate
FFES-P5M9-ZXSQ – 1x FAMAS Moonwalk Loot Crate (new)
FF10-TD3C-CA4R 1x Spirit of Booyah (mask) dan Special Ops Loot Crate
FF10-JA1Y-ZNYN – 1x New Year Loot Box dan Cool Captain (shoes)
FF10-TD3C-CA4R – 1x Spirit of Booyah (mask) dan Special Ops Loot Crate
FFES-P5M1-MVBN – 1x Titanium Weapon Loot Crate
FF10-X5A8-9WNF – 1x Psycho Maniac (head) dan 1x Halloween Triple Loot Crate
FF10-GCGX-RNHY – (new) 1x Wasteland Surfboard and 1x Pink Heaven Weapon Loot Crate
FF10-617K-GUF9 (new) 1x Pink Guardian dan 1x Candy Bag
FFMCV G NABCZ5: 2x M1014 Underground Howl Loot Crate
FFMC5 GZ 8S3JC: 2x Flaming Red Weapon Loot Crate
FFMCF8XLVNKC – 2x Death’s Eye Weapon Loot Crate
FFGTYUO16POKH Justice Fighter and Vandals Rebellion Weapons Loot Crate
FFGB HNAZ XCVB (M1887 Rapper Underworld)
5FB KP6U2A6VD: 4x MP40 Crazy Bunny Weapon Loot Crat
FF10-JA1Y-ZNYN – 1x New Year Loot Box dan Cool Captain (shoes)
FFSH-OPEE-7BX2 – Spesial Shopee 9.9 (berhadiah tas)
FF10-7NQ4-X9U3 – 1x Pumpkin Warrior (top) & Star Soul Weapon Loot Crate
FFMC5 GZ 8S3JC: 2x Flaming Red Weapon Loot Crate
FF10-KB84-9VXB (1x the shinning gold (mask) 1x flaming wolf loot crate)
FF4N-NIVD-D63B (spesial anniversary ke-4 Free Fire)
FF9M-J31C-XKRG (Granade dan emote)
FF9M-PGS3-85PS (1x Mask & 1x Digital Invasion Weapon Loot Crate)
FF9M-J476-HHXE (1x Wicked Coconut Backpack dan 1x Victory Wings Loot Crate)
FF9M-2GF1-4CBF (1x Pumpkin Land dan 1x Astronaut Pack)
FF9M-N7P8-EUCH (1x Bunny Egg Loot Box dan Master of Minds Weapon Loot Crate)

Cara Menukar KODE REDEEM FF 4 November 2021 Terbaru Free Fire Update

Bagi kalian yang belum mengetahui cara menukar KODE REDEEM FF, berikut admin bagikan caranya step by step :

Buka Situs Redeem Hadiah dengan menekan tombol link berikut : Situs Hadiah FF atau https://reward.ff.garena.com/id.

Login ke akun kalian menggunakan 4 pilihan yang ada (Fb, twitter, Google, Huawei)
Masukkan KODE REDEEM FF yang terdiri dari 12 karakter, kombinasi huruf dan angka.
Tekan tombol konfirmasi.

Selesai, hadiah akan masuk melalui mail in-game FF kalian.
Setelah kalian mengetahui bagaimana cara untuk meredeem KODE REDEEM FF, kalian juga harus paham syarat dan ketentuan untuk klaim KODE REDEEM free fire ini.

S & K Klaim KODE REDEEM FF 7 November 2021 Terbaru Free Fire Update

Code Redeem FF harus terdiri dari 12 karakter yang merupakan kombinasi angka dan huruf. Setiap kode reedeem yang ingin kalian klaim memiliki batas waktu expired serta batas penggunaan.

Hubungi Customer Service apabila terjadi masalah saat kalian meredeem kode.

Kalian tidak bisa meredeem code FF apabila menggunakan guest akun. Hadiah akan masuk melalui “Vault” tab pada beranda game FF.

KODE REDEEM berlaku sesuai wilayah nasional saja, berbeda negara, berbeda juga KODE REDEEMnya.

Disclaimer: Jika saat ditukarkan terjadi error, artinya sudah ada yang menukarkan KODE REDEEM tersebut atau kode sudah tidak valid.

Sekian informasi mengenai KODE REDEEM FF 7 November 2021 Terbaru Free Fire Update ini, semoga bermanfaat bagi kalian semua.

Ramalan Zodiak Besok Minggu 7 November 2021: Libra Jangan Permainkan Komitmen

0

Yuk simak ramalan zodiak besok Minggu 7 November 2021. Bagaimana dengan nasib peruntungan zodiakmu besok?

Ramalan Zodiak Aries (21 Maret – 19 April)

Asmara: berhentilah berharap adalah cara yang tepat untuk membuat hatimu damai.

Keuangan: Kamu perlu berfikir rasional

Kesehatan: Jangan mengabaikan checkup rutin.

Begini Cara Beli Kuota Internet Telkomsel 50GB Cuma Rp 100 Ribu

Kali ini Telkomsel menawarkan kuota data internet mulai dari 50 GB dengan harga cuma Rp 100 ribu, mau?

#SurpriseDeal Unlimited adalah paket spesial dari Telkomsel di mana pelanggan dapat menikmati internet dengan kuota unlimited yang berlaku selama selama 30 hari. Tapi perlu dicatat, promo ini hanya berlaku dua hari saja, yakni 6-7 November 2021, mulai pukul 00.00 – 23.59 WIB.

Promo #SurpriseDeal Unlimited berlaku untuk seluruh pelanggan Telkomsel Prabayar yang sudah aktif selama minimal 3 bulan dan pelanggan Telkomsel Halo kecuali corporate paid.

Daftar Paket #SurpriseDeal Unlimited untuk pelanggan Telkomsel Prabayar:

  1. #SurpriseDeal Unlimited FUP 50GB – Rp 100.000
  2. #SurpriseDeal Unlimited FUP 80GB – Rp 150.000
  3. #SurpriseDeal Unlimited FUP 110GB – Rp 200.000
  4. #SurpriseDeal Unlimited FUP 150GB – Rp 250.000
  5. #SurpriseDeal Unlimited FUP 180 GB – Rp 300.000
  6. #SurpriseDeal Unlimited FUP 250 GB – Rp 400.000
  7. #SurpriseDeal Unlimited FUP 320 GB – Rp 450.000

Daftar Paket #SurpriseDeal Unlimited untuk pelanggan Telkomsel Halo:

  1. #SurpriseDeal Unlimited FUP 50 GB – Rp 100.000
  2. #SurpriseDeal Unlimited FUP 80 GB – Rp 150.000
  3. #SurpriseDeal Unlimited FUP 110 GB – Rp 200.000
  4. #SurpriseDeal Unlimited FUP 150 GB – Rp 250.000

Cara Mendapatkan Paket #SuperDeal Unlimited

Paket #SurpriseDeal Unlimited dapat dibeli melalui website Telkomsel.com, aplikasi MyTelkomsel, UMB *363*70#, outlet (Digipos), Asisten Virtual Telkomsel (Veronika), Call Center Telkomsel, atau LinkAja untuk varian paket seharga Rp500.000.

Pelanggan hanya dapat membeli #SurpriseDeal Unlimited maksimal 1 kali. Namun Telkomsel menyebutkan paket Surprise Deal bisa dimanfaatkan detikers sebagai hadiah maksimal lima kali (termasuk paket lainnya) ke pengguna Telkomsel lainnya dalam satu hari.

Begini Cara Mengecek BLT UMKM di BRI dan BNI, Gampang Kok

0

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) akan menyalurkan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM ke 100.000 pelaku UMKM pada pertengahan November 2021.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Eddy Satriya mengatakan, pihaknya pihaknyaSebab hingga saat ini sudah menyalurkan BLT UMKM Rp 1,2 juta tersebut ke 12,7 juta pelaku UMKM.

Lalu bagaimana cara mengecek apakah pelaku UMKM termasuk penerima atau tidak?

Pengecekkan penerima UMKM bisa dilakukan secara online melalui website resmi bank penyalur yang diantaranya adalah Bank BRI dan BNI. Berikut adalah caranya:

Mengecek BLT UMKM di BRI

Bagi yang ingin mengecek daftar penerima BPUM di BRI bisa melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Buka laman https://eform.bri.co.id/bpum
  2. Masukkan NIK
  3. Masukkan kode verifikasi yang tertera di layar
  4. Klik ‘Proses Inquiry’
  5. Akan muncul pemberitahuan terdaftar atau tidak sebagai penerima BPUM 2021.

Pelaku UMKM yang terdaftar sebagai penerima dapat mencairkan BLT UMKM dengan mendatangi kantor cabang BRI dan membawa sejumlah dokumen berikut:

  1. Buku tabungan
  2. Kartu ATM dan identitas diri
  3. Surat Pernyataan
  4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), dan/kuasa penerimaan dana Banpres BNI.

Mengecek BLT UMKM di BNI

Untuk mengecek apakah daftar penerima BPUM atau BLT UMKM di BNI, bisa melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Buka https://banpresbpum.id
  2. Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
  3. Klik Cari
  4. Akan muncul pemberitahuan terdaftar atau tidak sebagai penerima BPUM 2021.

Pelaku UMKM yang terdaftar sebagai penerima dapat mencairkan BPUM dengan mendatangi kantor cabang BNI dan menandatangani serta menyampaikan SPTJM (surat pernyataan tanggung jawab mutlak).

Syarat lain yang juga harus dibawa saat pencairan bantuan adalah e-KTP, Kartu ATM, dan buku tabungan.

Persiraja Banda Aceh vs Persik Kediri di BRI Liga 1, Adu Gensi dari Zona Degradasi

0

Pertemuan Persiraja Banda Aceh VS Persik Kediri pada pertandingan pekan ke-11 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Sabtu (5/11/2021) akan menyajikan Duel tim dari zona degradasi.

Persiraja saat ini adalah tim yang menghuni dasar klasemen sementara BRI Liga 1. Dari 10 laga terakhir, tim berjuluk Laskar Rencong ini hanya mampu meraih satu kemenangan.

Sementara delapan laga lain berakhir kekalahan dan satu sisanya imbang. Memang hasil kemenangan melawan Persik belum bisa membantu Persiraja keluar dari zona merah, namun bisa meningkatkan motivasi pemain.

Terbaru, Persiraja juga sudah mendepak pelatih Hendri Susilo karena tidak juga mampu mengangkat performa tim.

Sementara itu, situasi yang tak jauh berbeda juga dihadapi Persik. Dari total 10 penampilan, tim berjuluk Macan Putih ini hanya meraih dua kemenangan.

Tiga lainnya berakhir dengan imbang dan lima sisanya kalah. Hasil ini membuat mereka kini ada di posisi 16 klasemen sementara BRI Liga 1.

Sama dengan Persiraja, Persik juga sudah mengakhiri kerja sama dengan Pelatih Joko Susilo. Oleh sebab itu, persaingan di papan bawah ini cukup menarik untuk disaksikan.

Selain itu, striker asing milik kedua kubu juga menjadi catatan menarik. Sebab, keduanya sama-sama memiliki catatan produktif.

Persik mengandalkan ketajaman Youssef Ezzejjari sebagai ujung tombak. Sejauh ini, striker asal Spanyol itu sudah mencetak enam gol ke gawang lawan.

Sementara Persiraja memiliki Paulo Henrique. Striker berpaspor Brasil itu sudah menjebol gawang lawan sebanyak enam kali.