Kinanti

Berangkat mengajar sebelum jam tujuh harus tepat sampai di Sekolah, pulang kembali sampai di rumah sebelum Azar.

Tiara anak perempuan Kinanti berumur lima tahun. Di rumah kadang kala ditemani Nenek, tapi lebih banyak sendiri karena takut ke luar rumah. Waktu mengurus rumah tangga begitu sempit.

Pekerjaan Kinanti begitu padat. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas karena wabah Pandemi Covid-19, membutuhkan banyak waktu dan tenaga.

- Iklan -

Penerapan sistem daring dan luring dalam metode Blanded Learning, harus disiapkan mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi. Hal tersebut dilakukan Kinanti agar anak-anak bisa mengikuti proses KBM maksimal.

“Kinan, Tiara sudah besar. Dia butuh teman bermain!”

“Mas Bagas. Iya, Mas. Lalu bagaimana Mas?”. Jawab Kinanti pada suaminya, ketika selesai Sholat Isa’ dan akan tidur.

- Iklan -

“Iya. Tiara butuh teman bermain, Kinan!” Begitu Bagas mengulang permintaannya. “Maaf, Mas. Saya lelah sekali. Besok aku akan cek-up kondisi, Mas. ” Jawab Kinanti.

Bagas menghela nafas panjang. Dalam hati kecewa karena permintaannya tidak dituruti. Padahal sudah hampir satu setengah tahun sudah tidak pernah lagi terpenuhi kebutuhan biologis sebagaimana layaknya suami istri.

Akan tetapi Bagas hanya bisa menerima dalam kesabaran yang terpaksa. Ia memendam perasaan berkecamuk dan mencoba menggoyahkan hati nuraninya sebagai seorang lelaki dan seorang suami.

- Iklan -

Handphone di atas meja segera diambil. Whatshapp di buka, mungkin ada status Kinanti sebagai petunjuk dari pertanyaan kenapa dan ada apa dengan istrinya itu. akan tetapi status WA lastri tetap kosong.

Lastri tipe wanita penuh kehati-hatian menjaga privacy apalagi keluarga. Ia tidak mau mengumbar di status medsos atau menuliskannya sebagai initial profile.

Bahkan sejak sebelum menikah hingga saat ini. Tetap tiada berubah kepada Bagas suaminya. Ia menjaga kehurmatannya dan keluarga. Status profile tetap.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU