Beranda blog Halaman 501

Pangdam XIV Hasanuddin Ngopi Bareng Mahasiswa Papua

0

Wujud mempererat kekeluargaan antara TNI dengan masyarakat, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI, Totok Imam Santoso didampingi sejumlah Pejabat Utama (PJU) Kodam, kembali bersilaturahmi dan ngopi bareng bersama mahasiswa Papua, bertempat di Asrama Mahasiswa Papua, Kota Makassar, Senin (7/8).

Sembari menikmati ngopi sore guna menjalin dan mempererat silaturahmi, Pangdam bercakap-cakap dan saling sharing dengan para mahasiswa asal Papua yang sedang menuntut Ilmu di wilayah tanggungjawabnya, sekaligus mengajak bersama ikut merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-78.

Sambil memberikan motivasi agar mereka memiliki visi dalam kuliahnya, Pangdam mengajak agar para mahasiswa Papua ini fokus menyelesaikan pendidikannya dengan menganggap bahwa keberadaannya di sini seperti di rumahnya sendiri.

Lebih lanjut, jenderal bintang dua ini mengajak agar ikut serta dalam bela negara guna menanamkan rasa cinta kepada NKRI. Ia pun menyampaikan apabila rekan-rekan mahasiswa mendapat kesulitan, Pangdam siap memberikan bantuan.

Selain itu, Mayjen Totok mengatakan, apabila ingin mengembangkan bakat melalui olahraga, pihaknya akan siap memberikan bantuan berupa fasilitas olahraga dengan harapan bakat yang dimiliki dapat tersalurkan.

Diakhir bincang-bincangnya, Mayjen Totok berpesan untuk tetap saling menjaga dan saling mengingatkan satu sama lain dengan terus meningkatkan rasa kekompakan.

Pada kesempatan ini, Pangdam memberikan bantuan sembako sebagai wujud kepedulian dan sebagai tali asih kekeluargaan, sekaligus dapat mendukung kelancaran kuliah kepada mahasiswa Papua.

Salah seorang mhasiswa Papua, Deki Tabuni, mengaku senang dan bangga atas perhatian orang nomor satu di Kodam XIV/Hasanuddin yang berkesempatan bertandang di Asrama Papua. Ia pun mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan perhatian Mayjen Totok. (Nas)

Kenangan Naik Indonesia One

0

Catatan Asro Kamal Rokan

Pesawat ini bernama Indonesia One, kode registrasi RI-001. Inilah pesawat pertama Kepresidenan Indonesia. Pesawat Boeing Business Jet 2 (BBJ2) ini, terbang perdana pada 5 Mei 2014, membawa Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ke acara Open Government Partnership (OGP) Asia-Pasifik di Denpasar, Bali.

Alhamdulillah, saya berkesempatan dua kali naik pesawat ini, ikut dalam rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri Puncak HUT ke-69 TNI di Surabaya, dan ke Bali acara Bali Democracy Forum (BDF).

Kami berangkat pada 5 Oktober 2014 pagi dari Lanud Halim Perdanakesuma. Di dalam pesawat, selain Pak SBY, Ibu Ani Yudhoyono, ada staf khusus, juru bicara, ajudan, sespri Presiden, komandan paspampres. Saya satu-satunya wartawan dalam rombongan ini.

Pesawat Boeing seri 737-800 memiliki rentang sayap 35,79 meter, tinggi 12,50 meter, dan panjang 38 meter. Menggunakan dua engine CFM 56-7. Pesawat ini memuat 67 penumpang, yang antara lain untuk dua orang VVIP class (state room, ruang istrahat), empat VVIP ruang rapat, 12 executive area, dan 44 staff area.

Di executive area Indonesia One, tempat duduk kami, kursi tersedia untuk 12 penumpang. Label nama sudah ditempel protokol Istana di setiap bagian atas kursi. Jejeran kursi warna biege itu terbagi dalam dua baris, yang masing-masing baris terdapat dua kursi. Cabin crew pesawat ini –pria dan wanita –prajurit TNI Udara, yang cekatan dan ramah.

Indonesia One ini mampu terbang dengan ketinggian maksimal 41.000 feet, dapat terbang selama 10 jam, memiliki kecepatan jelajah maksimum 0,785 mach, dan jangkauan jelajah maksimum mencapai 4.620 Nm (8.556 km). Tangki bahan bakar ditambah untuk daya jangkau sampai 10.000 km. Ini agar pesawat dapat menjangkau seluruh pelosok Tanah Air.

Pesawat dilengkapi sistem proteksi antirudal dengan teknologi Civilian Aircraft Missile Protection System (CAMS). Sistem ini memiliki empat titik sensor, yang melindungi pesawat dari segala sudut. Sensor tersebut secara otomatis mendeteksi peluru kendali dan dengan cepat menghancurkannya sebelum mendekati pesawat.

Sejak berangkat hingga pesawat berwarna biru mendarat di Pangkalan Udara Iswahjudi, Magetan, empat pesawat tempur Shukoi melakukan pengawalan. Ini merupakan prosedur standar protokoler TNI Angkatan Udara. Dalam beberapa kunjungan ke luar negeri, yang saya ikuti, pesawat tempur negara yang dikunjungi juga melakukan pengawalan di wilayah udara mereka.

Usai HUT TNI, rombongan dengan pesawat yang sama kembali ke Jakarta, Selasa (07/10/14). Sehari kemudian, saya kembali diajak ikut Indonesia One ke Bali. Di Bali, rombongan Presiden SBY menginap semalam di Istana Tampak Siring, Bali. Saya dapat kamar ukuran lumayan besar.

Kamis pagi, Presiden dan Ibu Ani pamitan dengan seluruh staf Rumah Tangga Kepresidenan Tampak Siring. Tangis pecah. Ini adalah perpisahan menjelang akhir masa jabatan Pak SBY sebagai Presiden ke-6 RI.

Selesai acara pamitan, rombongan melanjutkan perjalanan ke Nusa Dua. Bermalam di sini. Besok, Presiden membuka Bali Democracy Forum (BDF) VII di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua.

Jumat sore, usai membuka Bali Democracy Forum, Presiden dan rombongan kembali ke Jakarta. Di berbagai ruas jalan menuju Bandar Udara Ngurah Rai, warga menunggu rombongan lewat. Mereka melambaikan tangan perpisahan.

Menjelang menuju ke pesawat dari ruang VVIP, serombongan anggota TNI/Polri menyuguhkan beberapa lagu. Tidak jauh dari situ, puluhan orang mengelilingi Presiden. Mereka di antaranya masyarakat, pegawai bandara, anggota TNI/Polri, pramuka, dan pelajar sekolah.

Pesawat Indonesia One pelan-pelan meninggalkan Bandara Ngurah Rai. Sebuah spanduk “Selamat Jalan Bapak Presiden dan Ibu Hj Ani, Kami Selalu Merindukanmu” melambai-lambai dan semakin menghilang dari padangan. Suasana di pesawat campur-aduk. Kami menuju Jakarta. Inilah terakhir saya ikut pesawat Indonesia One.

Gagasan pesawat kepresidenan ini bermula dari pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Ini kemudian disetujui DPR-RI pada 3 November 2009. Presiden Yudhoyono melanjutkannya. Setelah anggaran disetujui DPR-RI, pemesanan dilakukan pada Desember 2010. Empat tahun kemudian, pesawat tiba di Jakarta.

Sebelum ada Indonesia One, seluruh Presiden RI menggunakan pesawat sewaan bila bepergian di dalam maupun ke luar negeri. Presiden Soekarno menggunakan pesawat Ilyushin Il-18 pemberian pemerintah Uni Soviet. Jika ke luar negeri, Soekarno menggunakan Convair 990. Pernah juga mencarter DC-8 dari Pan Am.

Masa Presiden Soeharto, pesawat yang digunakan DC-10 dan MD-11 milik Garuda untuk kunjungan ke luar negeri. Di dalam negeri, Pak Harto menyewa Pelita Air Service Avro RJ85 atau Fokker F28, juga Boeing 737 Classic dan Airbus A300 Garuda.

Presiden berikutnya, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Yudhoyono — sebelum pesawat resmi tiba — menggunakan pesawat Boeing 737-800 untuk penerbangan jarak pendek, dan Airbus A330-300 untuk perjalanan kenegaraan ke luar negeri. Pesawat tersebut disewa dari Garuda.

Kenangan dengan Indonesia One, yang kini berubah warna. Begitulah ..

Jakarta, 6 Agustus 2021.

PPK Wajo Gelar Kirab Budaya Pemilu 2024

0

Untuk menyukseskan Pemilu 2024, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Wajo menggelar Kirab Budaya Pemilu 2024 di wilayah Kecamatan Wajo, Selasa (8/8).

Pelaksanaan kirab budaya Pemilu 2024 untuk sosialisasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan Pemilu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

Saat wawancara dengan wartawan fajarpendidikan.co.id, Selasa (8/8), Ketua PPK Wajo, Muh Yusup Machmud mengatakan, tujuan Kirab Budaya Pemilu 2024 ini guna mendidik dan mengedukasi masyarakat dan pemilih pemula. “Cara mengecek daftar pemilih tetap (DPT) secara online di website info Pemilu 2024, ” ucapnya.

“PPK Wajo juga mengedukasi masyarakat tata cara memilih bagi warga yang bertugas di TPS saat Pemilu namun dia terdaftar di TPS yang lain, pemilih rawat inap di rumah sakit, pemilih yang berada di lokasi khusus rumah tahanan negara. Semua ini diedukasi oleh pihak PPK Wajo, ” ungkapnya.

Lebih lanjut Muhammad Yusup mengatakan, kegiatan sosialisasi di area Makassar Mall (pasar Sentral) hingga ke Pasar Butung ini, pihaknya menyosialisasikan tentang Pemilu Presiden dan Wakilnya, DPD, DPR RI, DPRD Sulsel dan DPRD Kota Makassar yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024.

“PPK Wajo juga sosialisasikan terkait daftar pemilih khusus yang tidak terdaftar di DPT tetap dan DPT tambahan, saat pelaksanaan Pemilu cukup membawa KTP elektronik untuk digunakan memilih di TPS, ” pungkasnya.

Untuk diketahui, kegiatan sosialisasi Kirab Pemilu ini dilaksanakan oleh PPK Wajo, unsur KPU Makassar, Panwascam, PKD, personel Polres Pelabuhan Makassar dan PPS se-Kecamatan Wajo. (Nas)

Resep Semur Tahu Telur Pedas, Murah Meriah dan Enak

0

Resep Semur Tahu Telur Pedas bisa menjadi alternatif, bila kas rumah tangga sudah menipis. Biasanya terjadi di akhir bulan. Menu ini benar-benar murah. Mungkin inilah lauk termurah dibanding biaya lauk-lauk lainnya.

Bahan utamanya, tahu, sudah paling murah dan campurannya juga tidak banyak, sangat praktis. Yang tak kalah pentingnya, menu ini disukai anak-anak. Dibandingkan dengan ikan, harga tahu jauh lebih murah.

Nah, bila dibikin semur, jadi menu enak dan sudah tergolong istimewa. Dobel fungsi lagi, tidak perlu lagi menghadirkan sayur. Karena sudah berair. Yuk, simak bahan-bahan dan cara membuatnya.

Bahan Utama:

  • 6 pcs tahu goreng
  • 5 butir telur rebus, digoreng

Bumbu Halus:

  • 8 butir bawang merah
  • 4 butir bawang putih
  • 3 butir kemiri sangria
  • ½ sdt lada
  • ¼ butir pala
  • 8 buah cabe rawit

Bahan Lainnya:

  • 2 lbr daun salam
  • 4 iris lengkuas
  • ½ buah tomat, rajang halus
  • 4 sdm kecap manis
  • 1 sdm gula merah
  • 1 sdt garam
  • 1 sdm totole
  • 200 ml air

Cara Membuat:

  1. Tumis bumbu halus, daun salam, lengkuas dan tomat sampai harum. Tambahkan air. Setelah mendidih, tambahkan tahu dan telur.
  2. Bumbui dengan gula, garam, totole, kecap manis. Aduk rata.
  3. Masak sampai kuah menyusut. Tes dan koreksi rasa. Kemudian tata di piring saji lalu taburi dengan bawang goreng agar tambah sedap. (fb/ana)

 

LENSA: Rapat Komite Sekolah UPT SPF SD Inpres Bangkala I Makassar

0

Kegiatan Rapat Komite Sekolah UPT SPF SD Inpres Bangkala I Makassar tentang Penjelasan Penggunaan Dana BOSP dan PIP, Sabtu, 5 Agustus 2023.

Selain itu, rapat ini juga membahas pelibatan orang tua/wali peserta didik dalam kegiatan sekolah. Di antaranya Perayaan/Kegiatan HUT NKRI ke-78, Outing Kelas, Kegiatan Eskul dan lainnya, Sampras di sekolah serta kegiatan penamatan siswa kelas 6. (AZS)

LENSA: Pembinaan Karakter di UPT SPF SDI Bangkala I Makassar

0

Salah satu pembinaan karakter di UPT SPF SDI Bangkala I, yakni Latihan Baris Berbasis (LBB) peserta didik (pilihan) dalam rangka HUT NKRI ke-78, 17 Agustus 2023 mendatang. (AZS)

LENSA: Pemeriksaan Kesehatan dan Pemberian Obat Cacing di UPT SPF SD Inpres Bangkala I

0

Pemeriksaan Kesehatan dan Pemberian Obat Cacing digelar oleh Puskesmas Bangkala, Senin, 7 Agustus 2023. Kegiatan ini menyasar peserta didik kelas 1 UPT SPF SD Inpres Bangkala I Makassar yang dikepalai Amrin SPd.

Doktor Hukum Buat Seorang Dokter RSPAD

0

Catatan: Marah Sakti Siregar (Jakarta, 2 Agustus 2023)

Seorang dokter TNI yang pernah bertugas lebih 15 tahun di RSPAD, Gatot Subroto, Jakarta, Selasa siang (1/8/2023) meraih gelar Doktor Hukum. Sang dokter, Mayjen TNI Sutan Finekeri Arifin Abidin, 58, berhasil mempertahankan disertasinya “dengan sangat memuaskan” di depan para profesor penguji Sidang Terbuka Promosi Doktor,
yang dipimpin Profesor Ir H Bambang Bernanthos Msc, Rektor Universitas Borubudur, Jakarta.

Disertasi Dokter Finekri menarik perhatian. Setidaknya bagi komunitas kedokteran.

Bisa jadi, karena topik disertasi itu: ” Perlindungan Hukum Terhadap Pasien dari Pelaku Pengobatan yang Belum Berbasis Bukti (Evidence-Based Medicine),”
bisa membangunkan lagi ingatan mereka pada terapi pengobatan seorang dokter TNI yang juga kolega sekaligus atasan Dokter Finekri di RSPAD. Dialah Letjen (Pur) Prof DR dr Terawan Agus Putranto, mantan Menteri Kesehatan dan juga mantan Kepala RSPAD (2015-2019).

Ketika bertugas di RSPAD, Dokter Terawan sempat menjadi sosok kontroversial. Itu karena sejak tahun 2010, dia menerapkan terapi pengobatan “cuci otak” untuk pasien stroke. Terapi pengobatan itu gencar disorot kalangan kedokteran dari IDI, karena sudah dipraktikkan kepada pasien, padahal belum pernah melalui proses uji klinik.

Dokter Terawan menyebut, terapi pengobatannya yang menghebohkan masyarakat Indonesia itu dengan nama generik: Digital Subtraction Angiography (DSA). Ini semacam tindakan medis yang dulu dikenal sebagai teknik menggambar pembuluh darah dengan menyemprotkan zat kontras (iodine) agar bisa dideteksi alat X-Ray guna keperluan diagnostik.

Tapi, oleh Dokter Terawan, DSA itu kemudian dimodifikasi menjadi terapi pengobatan, terutama untuk pasien yang terkena stroke. Banyak pasien setelah menjalani terapi itu menyatakan mereka sembuh. Para pasien itu bersyukur dan memberikan testimoni yang memuji-muji terapi pengobatan stroke Dokter Terawan.

Tetapi, para sejawat Terawan di komunitas kedokteran yang bernaung di bawah IDI (Ikatan Dokter Indonesia) banyak yang penasaran dan mempertanyakan basis ilmiah terapi pengobatan tersebut.

Apakah terapi “cuci otak” itu sudah melalui prosedur penelitian medis/uji klinis dengan memperlihatkan bukti yang berbasis medis yang terintegrasi
(EBM). Itulah di antara pertanyaan kritis dari komunitas kedokteran.

Pengurus Pusat IDI dan MKEK (Majelis Kehormatan Etik Kedokteran) pernah beberapa kali mengundang Dokter Terawan untuk menjelaskan basis ilmiah terapi yang diterapkannya itu. Namun, komunitas kedokteran dan masyarakat, kecewa. Pertemuan atau diskusi untuk berbagi informasi medis ilmiah itu, urung terlaksana. Malah, yang terjadi kemudian adalah “dispute” berkepanjangan.

Sampai akhirnya, tahun 2018, MKEK menginformasikan keputusan mereka kepada PB IDI bahwa Dokter Terawan telah sah melakukan pelanggaran etika kedokteran kategori berat. Antara lain, karena tidak menghadiri undangan pertemuan dan terus melakukan terapi pengobatan stroke yang dinilai belum atau tidak berbasis bukti medis (EBM).

MKEK kemudian merekomendasikan kepada PB IDI untuk memberhentikan Dr Terawan sebagai anggota IDI. Tetapi, eksekusi ini tertahan. Pengurus IDI waktu itu masih menimbang-nimbang posisi Dr Terawan sebagai salah satu dokter kepresidenan. Tak diduga, setahun kemudian Dokter Terawan malah diangkat Presiden Jokowi menjadi menteri kesehatan.

Akhirnya, baru pada 2022, setelah Dr Terawan diganti dan tidak lagi jadi menteri kesehatan, eksekusi pemecatan dirinya secara permanen dilakukan PB IDI. Dan eksekusinya dilakukan dengan tegas. Maklum, sudah tertahan lama dan PB IDI sampai mendapat tekanan melalui rekomendasi dari para peserta Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, 25 Maret 2022, untuk segera memecat Dokter Terawan.

Harus diakui, kasus Teraean itu agaknya cukup membekas bagi para dokter.
Apa lagi, sangat terasa, Dokter Terawan menjadi dokter yang tak tersentuh oleh sanksi pelanggaran aturan etik kedokteran.

Terbukti, meski pun sudah ditegur dan kena sanksi dari IDI, terapi “cuci otak” Dr Terawan terus berjalan. Malah, sampai sekarang terapi tersebut masih terus menerima pasien di RSPAD.

Terapi “cuci otak” dengan demikian menjadi salah satu dari banyak terapi pengobatan di Indonesia yang eksis, meski pun belum berbasis bukti ilmiah (EBM) sebagaimana dipatokkan oleh dunia kedokteran.

Realitas ini agaknya menjadi tantangan tersendiri bagi komunitas dokter. Masih validkah saat ini urgensi metode EBM di dunia kedokteran?

Pertanyaan itu jelas menantang topik disertasi Dokter Finekeri, yang masih berkukuh bahwa semua pengobatan wajib berbasis bukti (EBM). Maka, bisa dimaklumi jika ada perhatian cukup besar terhadap Sidang Promosi Dokter Finekri. Sejumlah tokoh pendidikan dan guru besar kedokteran hadir.

Menurut Panitia, ada 11 profesor yang datang. Delapan guru besar berasal dari FKUI,  dan 1 dari  FK UKI. Di antara profesor yang hadir, terlihat Prof AM Hendropriyono, guru besar Filsafat Intelijen; pengacara senior Prof Dr Otto Cornelis Kaligis SH MHum LLM.

Delapan guru besar FKUI: Prof Dr dr Ari Fahrial Syam Sp PD KGEH, Dekan FKUI, Prof Dr dr Sukman T Putra SpA (K) FACC, FESC – Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak, Prof Dr dr Nur Rasyid SpU (K) – Guru Besar dan Ketua Tim Transplantasi Ginjal, Prof Dr dr. Wachyu Hadisaputra SpOG-KFER, spesialis Kebidanan Kandungan,

Prof Rino Alvani Gani SpOD KGEH, Sekretaris Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PADDI), Prof Dr Dr Mulyadi M Djer SpA (K), Prof DR dr Hanifah Oeswari, guru besar Ilmu Kesehatan Anak, dan Prof DR dr Budi Iman Santoso SpOG, Dokter Obstetri dan Ginekologi FKUI.

Selain itu, tampak hadir juga Ketua Umum PB IDI, DR M Adib Khumaidi dan sejawatnya dari MKEK IDI. Juga, Kepala RSAD, Letjen Prof Dr Dr dr Buri Sulistya SpTH.

Perlunya Perlindungan Terhadap Pasien

Di Sidang Terbuka, Promovendus, yang mantan Direktur Pengembangan dan Riset RSPAD dan kini menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Unhan RI (Universitas Pertahanan RI) itu, menjelaskan poin-poin penting berkaitan dengan tujuan dan manfaat yang disasar oleh penelitian disertasinya.

Promovendus menyatakan, tujuan penelitiannya adalah untuk menganalisis perlindungan hukum dan konstruksi perlindungan hukum terhadap pasien dari pelaku pengobatan yang belum berbasis bukti (EBM). Selain itu, juga untuk mengkaji dan menelaah upaya pemerintah dalam melakukan pencegahan terhadap pasien dari pelaku pengobatan yang belum berbasis bukti (EBM).

Promovendus kemudian menguraikan tiga bagian hasil penelitiannya. Yakni, pertama: “Perlindungan hukum terhadap pasien dari pelaku pengobatan yang belum berbasis bukti (EBM).”

Kedua: “Konstruksi perlindungan hukum terhadap pasien dari pelaku pengobatan yang belum berbasis bukti (EBM).”

Ketiga: “Upaya pemerintah dalam melakukah pencegahan terhadap pasien dari pelaku pengobatan yang belum berbasis bukti (EBM).

Dari ketiga unsur yang terkait dengan pengobatan berbasis bukti, yaitu, dokter, pasien dan pemerintah, maka Promovendus menilai posisi paling lemah adalah pasien.

Hubungan antara dokter dan pasien, misalnya. Keduanya adalah subyek hukum yang terkait dengan hukum kedokteran. Keduanya membentuk hubungan medik dan hukum. Dalam pelaksanaan hubungan diatur oleh peraturan-peraturan tertentu. Dokter memiliki keahlian di bidang kedokteran. Sedangkan, pasien adalah orang sakit yang membutuhkan bantuan dokter. Karena itu mereka mempercayakan diri sepenuhnya kepada dokter untuk disembuhkan.

Hubungan keduanya berlangsung sebagai hubungan biomedis aktif-pasif. Dalam hal medik, jelas hubungan ini tidak seimbang. Terlihat adanya superioritas dokter terhadap pasien. Secara biomedis ada kegiatan dokter (aktif) sedangkan pasien hanya menerima (pasif).

Jadi, dasar dari hubungan dokter dan pasien adalah atas dasar kepercayaan. Pasien percaya atas kemampuan dokter untuk berusaha semaksimal mungkin menyembuhkan penyakitnya.

Tanggung Jawab Dokter dan Pemerintah

Menilik posisi hubungan yang tidak seimbang antara dokter dan pasien itu, maka para dokter diharapkan lebih bertanggung jawab atas pengobatan yang dilakukannya kepada pasien. Promovendus menegaskan bahwa setiap tindakan dokter yang merugikan pasien dalam pelayanan kesehatan karena kelalaian atau kurang kehati-hatian dokter dalam melakukan tindakan yang merugikan pasien, dapat diminta pertanggung jawaban. Baik secara pidana mau pun perdata.

Pemerintah mempunyai peran yang sangat penting terhadap perlindungan pasien sebagai konsumen dari pelaku pengobatan yang belum mempunyai EBM. Dan menjadi tugas pemerintah (pusat dan daerah) bersama Konsil Kedokteran Indonedia dan organisasi profesi untuk membina serta mengawasi praktik kedokteran oleh pelaku pengobatan yang belum berbasis bukti (EBM).

Jika menemukan terjadi pelanggaran dalam pengobatan yang tidak berbasis bukti, pemerintah wajib melaporkannya kepada penyidik Polri sesuai ketentuan perundangan. Dan merujuk pasal 1 ayat 188 ayat 1, UU NO 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Kementerian pun dapat melakukan tindakan administratif terhadap pelaku pengobatan yang belum berbasis bukti (EBM).

Dokter Finekri menyusun disertasinya dibimbing oleh promotor Prof Dr Faisal Santiago SH MM, Direktur Program Pasca Sarjana Unkversitas Borobudur selaku ketua dan Dr Suparno SH, anggota.

Tampil sebagai penguji, selain rektor Universitas Borobudur, adalah dua penguji eksternal/ luar institusi. Yakni, Ketua MPR Dr Bambang Soesatyo dan Prof Dr Ade Saptomo SH MSi. Sedangkan penguji dari dalam institusi adalah Dr Ahmad Redi SH MH.

Setelah berlangsung sekitar dua jam, Sidang Terbuka itu diskors. Ini untuk memberi kesempatan Tim Penguji memberikan penilaian. Tak lama, Rektor Prof Ir Bambang Bernanthos mengumumkan Promovendus dinyatakan lulus dengan predikat: Sangat Memuaskan. Nilai yudisiumnya: 3,91. Dokter Sutan Finekri Arifin Abidin menjadi Doktor ke-195 yang diluluskan Universitas Borobudur, Jakarta.

Usai Sidang Terbuka, Doktor Sutan Finekri menyatakan kelegaan dan kepuasannya. Sebab, disertasinya terkait perlu perlindungan hukum bagi pasien telah diaksep dan dihargai para penguji.

“Memang perlindungan pasien sudah menjadi obsesi dan aspirasi saya untuk terus diperjuangkan. Sebab, semua kita ini suatu saat akan menjadi pasien,” ujarnya.

End.

Kodam XIV/Hasanuddin Luncurkan Motor Ambulans Dukung OMSP

0

Kondisi geografis wilayah khususnya daerah pelosok atau terpencil, menjadi tantangan tersendiri bagi Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso dalam menjalankan salah satu tugas pokoknya, yaitu Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang tertera pada UU No 34/2004 tentang TNI, dalam hal membantu tugas pemerintah daerah yang bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Atensi orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini, dalam memperhatikan kesulitan masyarakat menginginkan inovasi motor ambulans yang telah di-launching beberapa waktu lalu, dapat segera beroperasi. Ia pun mengecek langsung kondisi pembuatan motor ambulans tersebut yang dilakukan di Perbengkelan Daerah (Bengrah) Paldam XIV/Hasanuddin Kota Makassar, Senin (7/8).

Pembuatan/pengadaan sepeda motor ambulans Kodam XIV/Hasanuddin merupakan salah satu program orang nomor satu di Kodam Hasanuddin, Mayjen Totok sebagai implementasi Perintah Harian Kasad. Tepat di HUT ke-78 RI (17/8), nantinya akan dibagikan ke Kodim jajarannya yang berada di wilayah Sulsel, sejumlah 19 unit.

“Kita berupaya segera selesai dan langsung kita bagikan ke jajaran, tidak usah lama-lama, kita aksi segera. Harapan kami ini dapat membantu seluruh lapisan masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan secara cepat dan tepat,” ungkapnya.

“Wilayah kita banyak di pelosok dan terpencil yang wilayahnya tak dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda empat. Nah, motor ambulans ini nantinya akan menjajal hingga ke pelosok daerah, ini akan kita kirim ke sana”, tandasnya.

Untuk diketahui, pembuatan/pengadaan Sepeda Motor Ambulans Kodam XIV/Hasanuddin ini telah di-launcing beberapa waktu lalu, bertepatan dengan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kodam XIV/Hasanuddin yang ke-66 tahun. (Nas)

SDN Butung 1 Makassar Laksanakan Program 18 Revolusi Pendidikan

0

Tiap sekolah tingkat SD dan SMP wajib menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk mendukung 18 Revolusi Pendidikan. Ini merupakan program kerja Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto yang bertujuan semua anak wajib sekolah.

Saat wawancara dengan wartawan fajarpendidikan.co.id, Senin (7/8), guru sekolah UPT SPF SDN Butung 1, Muhammad Ishak mengatakan, secara umum program 18 Revolusi Pendidikan itu sudah dilaksanakan di sekolah. Apalagi, kepala sekolah dan guru sudah sering mengikuti pelatihan pelaksanaan 18 Revolusi Pendidikan.

“Terkait setiap anak wajib sekolah, itu sudah dilaksanakan. Kemarin Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023, pihak sekolah menampung semua anak yang wajib sekolah. Bahkan para guru komunikasi dengan orang tua siswa, bila ada tetangganya ingin sekolah segera daftar di SDN Butung 1 jalan Sarappo Kecamatan Wajo, ” ucapnya.

Ditambahkannya, terkait Sekolah Adiwiyata sementara proses menuju ke arah Adiwiyata. Masalah satu anak satu tarian, itu sudah lama berjalan setiap Sabtu, sekolah laksanakan eskul untuk menggali potensi peserta didik.

Program inovasi itu digelar setiap Senin, pihak sekolah melaksanakan menu makanan sehat. Setiap satu kali sebulan dilaksanakan program wirausaha, market day, ini secara bergiliran dari kelas 1 hingga kelas 6. “Selanjutnya satu anak satu olahraga yang dibimbing oleh guru SDN Butung 1,” kata Muhammad Ishak. (Nas)