Unhas Siap Selenggarakan PTM, Tetap Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebagai respon surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Oleh karena itu, Universitas Hasanuddin siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, hal ini disampaikan secara langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Ir Muh Restu, MP.

Melalui wawancara, Prof Restu menjelaskan hakikatnya Unhas sudah lama merancang dan mempersiapkan prosedur pembelajaran tatap muka, bagaimana prosedur pembelajaran dalam kelas, laboratorium, laboratorium lapangan hingga penyelenggaraan seminar, ujian akhir dan promosi.

- Iklan -
Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Lebih lanjut, ia mengatakan semua kebutuhan yang dipersyaratkan pada pembelajaran tatap muka terbatas sudah dimiliki oleh Unhas.

Selain itu, Unhas sejak awal telah memiliki Satgas Covid-19 untuk membantu proses penerapan protokol kesehatan.

Awalnya, rencana pembelajaran tatap muka akan terlaksana pada semester akhir Tahun Akademik 2020/2021.

- Iklan -

Namun, akibat situasi pademi yang fluktuatif dan menunjukkan peningkatan beberapa waktu lalu, maka Unhas mengadakan adaptasi dan menunggu hingga kondisi memungkinkan.

“Pembelajaran tatap muka diprioritaskan untuk angkatan 2020 dan 2021 yang berdomisili di sekitar Makassar. Bagi mahasiswa yang posisinya jauh, bisa mengikuti tetapi dengan ketentuan khusus.

Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

Kelas dirancang secara hybrid dan bergilir. Misalnya ikut hari ini dikelas, minggu depan tidak ikut dalam kelas,” jelas Prof. Restu.

- Iklan -

Prof Restu menambahkan aturan ataupun konsep pembelajaran tatap muka belum disosialisasikan, mengingat belum ada surat keputusan yang dikeluarkan oleh pimpinan Universitas.

Pada dasarnya, Unhas sudah mempunyai kesiapan yang matang. Namun, tetap diperlukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk menyesuaikan antara kesiapan Unhas dengan kebijakan pemerintah.

“Kita sudah punya peluang untuk mengimplementasikan, apalagi sebagian besar sivitas akademika Unhas sudah menerima vaksin lengkap.

Jadi, secara umum menindaklanjuti edaran tersebut, Unhas sudah siap,” tutup Prof Restu.(*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU