Alumni SMA Islam Athirah Jadi Pembicara Pada Dialog Virtual Bertajuk ‘Pemuda Bicara’

FAJARPENDIDIKAN.co.id – SMA Islam Athirah 1 Makassar menggelar kegiatan bertajuk “Pemuda Bicara”, Selasam (27/10/2020). Kegiatan tersebut digelar satu hari sebelum hari peringatan sumpah pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2020. Kegiatan itu diikuti seluruh Peserta Didik Kelas 11 dan Kelas 12 dengan menggunakan aplikasi konferensi video Zoom Meeting.

Kegiatan dialog pemuda itu dihadiri oleh alumni-alumni hebat sebagai pembicara seperti Jinan Thalita yang merupakan mantan Ketua OSIS sekaligus Mahasiswi SBM ITB dan Fadhilah Raihana yang merupakan mantan Pengurus Inti OSIS SMA Islam Athirah 1 Makassar yang vokal di Zamannya sekaligus Mahasiswi Universitas Hasanuddin.

Selain Alumni, Peserta didik SMA Islam Athirah 1 Makassar yakni Aldian Kurnia Mansjur, Nurnabila Syfadewi dan Nawwarah Liyana juga didaulat sebagai pembicara serta pemandu acara oleh Nurul Izzah Salsabila dan Fasya Nur Aisyah.

- Iklan -
Baca Juga:  Berbagi Kebaikan di Bulan Suci Ramadan

Kepala SMA Islam Athirah 1 Makassar, Tawakkal Kahar, S,Pd., M.Pd. secara terpisah dihubungi melalui Whatssapp menyampaikan bahwa perlunya mengenang Sumpah Pemuda 92 tahun yang lalu bersatu padu atas nama Pemuda Indonesia.

“Perlunya mengenang kembali konsepsi Pemuda 92 tahun lalu bersatu padu dari kesatuan-kesatuan pemuda saat itu menyatakan tekad dan bersumpah atas nama Pemuda Indonesia yang gagah berani bahwa bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan menjunjung Bahasa persatuan Bahasa Indonesia,” urainya.

Baca Juga:  Berbagi Kebaikan di Bulan Suci Ramadan

Tawakkal Kahar juga berharap melalui kegiatan tersebut peserta didik dapat memupuk kebersamaan antar peserta didik dan memiliki kepedulian di tengah kemajemukan serta proaktif untuk belajar dan memupuk rasa nasionalisme.

- Iklan -

“Melalui kegiatan ini saya berharap dapat memupuk persatuan dan kebersamaan peserta didik sebagai bagian pemuda yang harus punya kepedulian dengan bangsanya yang sangat majemuk ini, bahwa kita beragam tapi tetap satu, selain itu pemuda dapat saling menginspirasi untuk proaktif belajar dengan keras sebagai bentuk mengisi kemerdekaan ini yang telah diraih pemuda sebelumnya, dan terakhir memupuk rasa nasionalisme Indonesia ditengah gempuran budaya asing,” tutupnya.

Citizen Reporter: Yusran

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU