Sebuah Pengakuan

“Dik, ini ada apa?” tanya Mbak Rani dengan suara panik.

Roni semakin ketakutan. Wajahnya semakin memerah dan menunduk. Dia tidak mampu menatap wajah Mas Marwan yang terus menatapnya dengan tajam.

“Saya bingung sama kamu Roni. Sudah hampir setahun kamu berubah. Bahkan, kamu rela meninggalkan rumah ini. Ketika ada masalah, baru kamu datang ke rumah. Ada apa, sih? Sejak kamu kenal dengan Dimas kamu betul-betul berubah. Jangan-jangan uang kantor kamu pakai main judi bola dengan Dimas. Siapa, sih, dia? Sampai kamu harus membela dia?” Roni terus tertunduk dengan wajah memerah.

Tiba-tiba suara pintu depan seperti ada yang mengetuknya. Mbak Rani langsung menuju ke pintu depan untuk melihat orang yang mengetuk pintu. Jantung Roni semakin berdegup kencang. Dia yakin yang datang pasti Bu Santi. Ketika pintu terbuka, Roni berdiiri melihat dari meja makan ke ruang tamu. Benar saja yang datang adalah Bu Santi bersama suaminya, Clara, dan Budi.

- Iklan -

Mas Marwan yang melihat kedatangan bos Roni sangat yakin jika ada sesuatu yang disembunyikan Roni. Mbak Rani terlihat berbicara dengan Bu Santi. Kemudian, Mbak Rani mempersilakan duduk. Dia lalu memanggil Mas Marwan dan Roni. Mereka dipanggil untuk menemui Bu Santi. Hari Mbak Rani begitu sedih melihat Roni. Dia merasakan sepertinya akan terjadi sesuatu.

Mas Marwan kemudian menyapa Bu Santi bersama suami dan kedua karyawannya. Bu Santi dan Clara mulai menceritakan permasalahan yang sebenarnya jika Roni telah menggunakan uang para pelanggannya.

Hal ini baru ketahuan ketika para pelanggan setianya datang menagih janji karena sebelumnya Roni sudah menawarkan promo liburan murah bagi mereka. Beberapa di antaranya sudah menyerahkan sejumlah uang dengan cara mencicil setiap bulan.

- Iklan -

Mereka mempercayakan uangnya karena sudah mengenal jasa travel tersebut. Ditambah lagi, Roni merupakan karyawan yang lama jadi sudah dikenal banyak pelanggan. Selama bekerja tujuh tahun di kantor Bu Santi, Roni pernah menjadi karyawan teladan. Makanya, Bu Santi memberikan banyak kepercayaan kepadanya.

Menurut pengakuan Clara, sepertinya uangnya dipakai Dimas karena pernah Roni meminta tolong kepadanya untuk mentransferkan uang pelanggan kepada Dimas sekitar dua puluh juta. Dengan alasan, Roni akan mengganti uangnya. Namun, Roni belum sama sekali menggantinya.

Mbak Rani seperti disambar petir. Hatinya hancur berkeping-keping. Dia tidak menyangka jika hal buruk telah dilakukan adiknya. Mas Marwan yang sedari tadi mendengar pengakuan Bu Santi dan Clara semakin yakin jika Roni memang berbohong. Pasti ada sesuatu sehingga harus menggunakan uang pelanggan.

- Iklan -

“Roni, kamu apakan uangnya?” tanya Mas Marwan dengan nada tinggi.

Dengan wajah merah dan terus menunduk, Roni memberikana jawaban bahwa uangnya hilang karena habis dihipnotis. Mendengar jawaban Roni yang tetap kekeh tidak mengakui perbuatannya semakin meman emosi Mas Marwan yang sudah ditahan dari tadi.

“Tidak mungkin kamu dihipnotis. Kamu pasti berbohong. Kamu kasih ke Dimas? Ada hubungan apa kamu dengan Dimas? Jangan kekeh jika kamu dihipnotis,” ucap Mas Marwan dengan suara meninggi. Dia berdiri sambil menunjuk Roni dengan emosi.

Mbak Rani hanya tertunduk diam dan hanya bisa mendengarkan suara Mas Marwan yang sangat emosi. Air matanya tidak tertahankan lagi membasahi pipinya. Dia membayangkan ibu dan bapaknya di kampung. Dia begitu khawatir jika kedua orang tuanya harus tahu.

Bu Santi dan suaminya bertindak tegas atas segala perbuatan Roni. Mereka memberikan surat perjanjian kepada Roni. Surat tersebut ditandatangani oleh Roni dan disaksikan Marwan dan Rani. Jika Roni tidak mengembalikannya seminggu kemudian, terpaksa Roni harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di kantor polisi.

Setelah bosnya pulang, Mas Marwan langsung menempeleng Roni. Setelah hampir setahun Roni mengontrak di dekat tempatnya kerjanya, dia hampir tidak memberikan kabar. Terakhir, dia memberikan kabar tiga bulan yang lalu setelah dihubungi Rani karena seorang debt collector kartu kredit datang ke rumah mencarinya.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU