Beranda blog Halaman 440

Isra Miraj dan Kepemimpinan

0

Oleh: Shamsi Ali Al-Kajangi

Setelah wafatnya Paman dan berpulangnya isteri beliau ke Rahmatullah’, tantangan yang dihadapi Rasulullah di Mekah semakin menjadi-jadi. Dan itu merupakan anti klimaks dari rentetan tentangan yang terjadi kepada beliau dan para sahabatnya. Dari halangan dalam menjalankan Dakwah, intimidasi dan kekerasan, hinaan dan cacian, hingga boikot kepada keluarga Rasulullah Bani Hasyim.

Rasulullah SAW sebagai nabi dan Rasul menghadapinya dengan iman yang kokoh, kesabaran tanpa pernah melemah apalagi frustrasi. Tapi sebagai manusia beliau merasakan tekanan dahsyat dan beratnya tantangan itu. Terasa sumpek dalam dada beliau. Ada titik-titik nadir yang terjadi dalam perjalanan hidup dan perjuangan yang beliau rasakan.

Di saat-saat seperti itulah, sebagaimana sebelumnya, seperti di saat menerima wahyu pertama, di saat terputusnya wahyu beberapa masa (peristiwa Iqra’ dan turunnya Surah Al-Muzzamil), Allah kembali melakukan intervensi khusus bagi sang kekasihNya. Kali ini Allah memberikan hadiah spesial kepada beliau berupa perjalanan agung di malam hari. Itulah yang dikenal dengan Al-Isra’ wal Mi’raj (Surah Al-Isra ayat 1).

Saya tidak bermaksud membicarakan kronologis peristiwa al-Isra wal Mi’raj lagi. Saya yakin kita semua mengetahui bahkan menghafalnya. Saya justeru ingin menyampaikan beberapa makna penting dari peristiwa perjalanan mulia (Isra’ Mi’rah) sang mulia (Muhammad) oleh Yang Mulia (Allah SWT) ke Maqaam yang mulia (Sidratul Muntaha).

Di antara sekian banyak makna-makna dan pelajaran penting itu ada lima hal yang ingin saya garis bawahi kali ini.

Pertama, Al-Isra wal Mi’raj memaknai kehidupan sebagai perjalanan hidup yang penuh tantangan dan rintangan. Bahwa hidup itu adalah perjalanan. Dan perjalanan itu memang identik dengan tantangannya. Tapi di balik tantangan itu justeru terletak tidak saja solusi. Tapi kemudahan dan pintu kemuliaan dari Allah SWT.

Seperti yang disebutkan terdahulu bahwa peristiwa ini terjadi di saat-saat tantangan kepada Rasulullah mencapai anti klimaks. Maka Al-Isra’ Wal Mi’raj adalah pintu penyelesaian sekaligus pintu kemuliaan dan kemenangan baginda Rasulullah dan perjuangannya.

Kedua, fondasi atau modal terbesar bagi terwujudnya pintu kemuliaan dan kemenangan itu adalah dengan iman yang kokoh tak tergoyahkan. Berbagai intimidasi, kekerasan, caci maki, boikot hingga ke pembunuhan sahabat-sahabatnya (Keluarga Yasir), Rasulullah dengan segala rasa keterbatasannya sebagai manusia menghadapi semua itu dengan kokoh dan tegar.

Fondasi iman yang kokoh itulah yang membawanya berjalan dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsa. Pergerakan hidup secara horizontal dari pijakan pengabdian (Masjid) ke pijakan pengabdian (Masjid) yang lain. Lalu pada akhirnya diangkat ke atas (pergerakan vertikal) hingg mencapai tingkat ketinggian (kemuliaan) di sisiNya.

Ketiga, kedua bentuk perjalanan (pengabdian hidup) itu, vertikal dan horizontal, hanya akan terjadi secara baik dan benar ketika “insaniat“ (kemanusiaan) kita hidup dan sehat. Insaniat itu adalah ruh kita. Ruh yang menjadi kemanusiaan hakiki kita. Proses pembersihan dan penyuburan ruh itu ditandai dengan pencucian dada Rasulullah SAW.

Dengan pembersihan dan penyiraman ruh itulah manusia menjadi hidup. Dan hanya manusia yang hidup akan mampu membangun kesadaran dan mampu untuk memilih jalan hidup yang baik dan benar. Hal yang tersimbolkan dengan pilihan Rasulullah dengan minuman yang baik (susu) dan bukan khamar.

Keempat, pergerakan (perjalanan) yang membawa kepada ketinggian dan kemuliaan itu hanya akan terjadi dengan kekuatan ruh yang terbangun melalui koneksi khusus dengan Pencipta langit dan bumi (Allah SWT). Sehingga digambarkan bawah sebelum terjadinya perjalanan vertikal menuju Bait al-Mamuur, Rasulullah melakukan Sholat bersama para nabi dan Rasul.

Puncak dari semua itu adalah diberikannya Sholat 5 waktu sehari semalam sebagai jalan kemuliaan dan kesuksesan. Sholat inilah yang menjadi kunci pertemuan Allah dan seorang Mukmin (Mi’raj al-Mukmin).

Kelima, sesungguhnya tujuan akhir dari Al-Isra’ Mi’raj dengan Sholat sebagai modal utamanya adalah kemenangan dan kepemimpinan. Kemenangan sejati yang diraih melalui Sholat. Karena Sholat menjadi jalan kemenangan bagi orang-orang beriman (Al-Mukminuun: 1-2).

Tapi salah satu makna terpenting dari kemenangan yang dimaksud adalah ketika kepemimpinan diberikan kepada kita karena semua proses-proses tadi. Proses yang dimulai dengan kekuatan iman dalam menghadapi tantangan, memulai perjalanan dengan pembersihan (tazkiyah), pilihan hidup yang baik, hingga perperjalanan horizontal dan vertikal, dan diberikannya perintah Sholat kepada Rasulullah SAW.

Semua proses di atas mengantar kepada kemenangan dengan diberikannya kepemimpinan itu. Itulah sesungguhnya yang tergambar dari “imamah” (imamnya) Rasulullah untuk semua nabi dan Rasul. Bahwa semua proses perjalanan tadi yang diakhiri dengan pemberian Sholat adalah tangga-tangga menuju kepada kepemimpinan yang dikehendaki.

Kepemimpinan dalam konteks Isra Mi’raj ini berkarakter: satu, perjuangan (tantangan). Dua, pembersihan (pensucian dada). Tiga, kemampuan mendeteksi dan memilih yang baik dari yang buruk (susu vs khamar). Empat, terbangun dengan “mendirikan Sholat”. Karena Sholat adalah tiang agama, mi’rajul Mukmin, dan pintu kemenangan.

Beberapa hari lagi ke depan bangsa Indonesia akan menentukan pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. Tentu semua proses yang terjadi dalam perjalanan Isra Mi’raj harus menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan.

Di antara hal yang menjadi pertimbangan adalah calon yang paling tertantang dan tegar menghadapi tantangan itu. Tidak cengeng atau emosian. Tidak juga menggunakan cara-cara nepotis memuluskan jalan. Calon yang paling dekat kepada karakter tazkiyah (menjaga kesucian hati). Bukan yang manipulatif tanpa mengindahkan etika dan aturan. Calon yang punya keberanian untuk memilih yang baik dan menolak yang buruk. Bukan memilih cara-cara kotor dengan menghalalkan segala cara. Dan tentunya di atas semua itu adalah calon yang kira-kira paling terjaga sholatnya. Bukan yang tidak peduli Sholat atau memang tidak Sholat.

Para calon di pilpres kali ini jelas di hadapan mata. Tinggal diperlukan kemampuan rasionalitas (menimbang-nimbang) dengan kejujuran. Yang jadi masalah adalah ketika akal sehat dan kewarasan mengalami gangguan fatal… wal iyaadzu billah!

Jeddah Airport, 7 Pebruari 2024

Perjalanan Isra Miraj Rasulullah Bersama Buraq Melalui Banyak Peristiws Gaib

0

Perjalanan Isra Miraj Rasulullah bersama Buraq ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah, ternyata tidak mulus dan seperti lewat tol. Penuh lika-liku dan peristiwa peristiwa ghaib.

Hanys saja karena kemampusn terbang Buraq yang super kilat, sehingga perjalanan menuju Singgasana Allah, dapat ditempuh hanya semalam, pada malam 27 Rajab. Meski penuh lika liku, peristiwa malam 27 Rajab tersebut, telah tercatat sebagai tanngal bersejarah dalam Islam.

Termamuk adanya sebush binatang, Buraq yang didatangkan untuk Rasulullah yang menerbangkannya dari Msdjidil Haram ke Madjidil Aqdha. Citi ciri binatang.tersebut mirip seperti begal yang juga pernah dinaiki para.Nabi.

Buraq lalu membawa.Rasulullah pergi. Ia menapakkan kaki depannya, sejauh pandangannya. Inilah mungkin yang membuatnya terbang dengan super cepat.

Peristiwa Gaib

Lalu apa saja lika liku dan peristiwa peristiwa ghsab yang dialami Rasulullah menuju Sidratul Muntaha ? Betikut seperti yang dilansir dari youtube.

Saat berangkat bersama Buraq , ada sebuah panggilan di sebelah kanan Rasulullah. ” Wahai Muhammad, tunggulah sebentar”. Namun Rasulullah tidak menghiraukan panggilan itu. Perjslanan berlanjut, hingga kemudian .muncul lagi sebuah panggilan di sebelah kiri Rasulullah.Lagi lagi Rasulullah tidak menghiraukannya dan tetap melanjutkan perjalannya.

Kemudian, muncul.lagi penampakan yang aneh. Ada seeorang wanita yang menggunskan segala macam.perhiasan, menghadang Radulullah. Wanita itu mengulurkan tangannya dan berkata : “tunggu sebentar”. Rasulullah tetap tidak menghiraukan wanita tersebut. Dan tetap.melanjutkan perjalanan.

Lalu sampailah Rasulullah di Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsha di Yerussalem. Rasulullah lalu turun dari Buraq, dan.mengikatkan Buraq pada sebuah lubang, tempat dahulu para Nabi mengikatkan Buraq.

Buraq adalah kendaraan dari surga dan memiliki kecepatan yang super cepat. Ia mampu membawa Rasulullsh dari Masjidil Haram Mekah, ke Masjidil Aqsha dalam tempo waktu yang superkilat

Setelah mengikatkan Buraq, Rasulullah lalu masuk mesjid untuk salat. Berkaitan dengan peristiwa yang dialami.tadi Rasulullah menanyakannya kepada Malaikat Jibril. “Wahai Jibril tadi aku mendemgar suatu panggilan di sebelah kananku”. Malaokat Jibril.menjawsb : ” dia itu penyeru agama Yahudi. Adapun sekiranya tadi engkau berhenti menuruti dia, niscaya umatmu menjadi Yahudi.

Rasulullah laku bertanya lagi. “Aku tadi juga mendengar sebuah panggilan di sebelan kiriku”. Jibril.menjawab : dia itu penyeru umat Nasrani. Jika sekiranya tadi engkau, menurutinya, umatmu akan menjadi Nasrani.

Adapun tadi, wanita itu, adalah dunia. Sekiramya tadi engkau berhenti, niscaya umatmu memilih dunia dari pada akherat.

Setelah itu, Rasulullah kemudian diberi 2 mangkuk. Satu mangkuk isinya susu. Dan mangkuk satunya lagi berisi Arak. Jibril berkata, pilihlah dari kedua minuman ini. Rasulullah berkata.: tidak.meminum susu, dari pada memilih minum arak.

Malaikat Jibril berkata : ” engkau tepat memilih kesucian. Sekiranya tadi.engkau memilih arak .maka tersesatlah umatmu. ( berlanjut/ Nurhayana Kamar)

Buraq yang Diantarkan Jibril, Sudah 40 Tahun Rindu Bertemu Rasulullah

0

Pada kitab Tanhibul Ghafilin, karya Imam Abu Laitz As Samargandi dikisahkan: Pada malam 27 Rajab, Allah memerintahkan Malaikat Jibril dan Malaikat Izrail, umtuk sementara tidak menjalankan tigasnya. “Wahai Jibril jsnganlah engkau dulu menurunkan wahyu pada malam ini. Dan wahai Izrail, janganlah engksu.dulu mrncabut nyawa pada malam ini” demikian firman Allah Subhanahu Wataala, kepada kedua malaikat tersebut..

Mendapst perintah dari Allah SWT, sebelumnya, Malaikat pencabut nyawa itu, bertanya : ” Apakah hari kiamat telah tiba ya Allah ? Allah menjawab : Tidak, Engjau dan Jibril, pergi ke surga, untuk mengambil Buraq.

Keduanya pun pergi ke surga. Di Surga, ada 40.000 Buraq. Saat tiba di surga, malaikat tersebut mendapati, para Buraq sedang bersenang senang di Taman Surga. dengan wajah yang terhiasi.

Dan diantara Buraq tetsebut, ada satu Buraq yang terpisah dengan teman temannya. Dia menyendiri sambil menangis. Jibril lalu menghanpirinya, dan bertanya. “Kenapa menyendiri dan menangis wahai Buraq ?

“Wahai Jibril, aku sudah lama mendengar nama Muhammad, sejak 40 tahun lalu. Pemilik nama itu, sudah tertanam di hatiku. Dan aku menjadi rindu bertemu kepadanya”, jawab Buraq tersebut.

Gara gara memendam rindu sekian lama ingin .bertemu krkasih Allah itu, hingga sang Buraq, tidak ada lagi nafsu makan dan minum. Badannya lebih kurang berisi dibanding , teman teman, Buraq lainnya.

Rindu Terobati

Jibril membalas ucapan sang Buraq., ” wahai Buraq, rindumu akan tersampaikan

kepada manusia yang mulia itu. Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam”.

Ibarat timba ketemu sumur, kedatangan Malaikat Jibril membuat rindu sang Buraq terobati. Setelah mengucapkan pernyataan tersebut, Jibril lalu mengenakan pelana dan kekang ke Buraq tetsebut. Lalu membawanya, ke manusia mulia yang sangat dirindukannya, Nabi Muhammad SAW.

Setelah bertemu, Buraq itu pun menerbangkan Rasulullah dari Masjiidil Haram.ke Madjidil Aqsha. Setelah diparkir di tempat parkiran kendaraan para nabi. Rasulullah pun bersama Jibril, naik ke langit dunia. Selanjutnya Rsdulullah ke Sidratul Muntaha, sendirian bertemu Allah Subhanahu Wataala. (berlanjut/Nurhayana Kamar)

Resep Talam Asin Kuah Durian, Gurih dan Lezat

0

Punya daging durian, yuk bikin kue yang sangat mudah. Talam asin kuah durian, kalau di Bangka disebut kue masin, rasanya gurih. Berikut resepnya.

Bahan Talam Asin Kuah Durian:

  • 200 gram tepung beras
  • 100 gram tepung sagu tani
  • 950 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 1 1/2 sdm gula pasir
  • 2 sdt garam (sesuai selera ya, karena kuenya harus ada rasa asin gurih)

Cara Membuat Talam Asin Kuah Durian:

  • Campur semua bahan, aduk hingga tercampur rata dan disaring, agar adonan halus dan tidak bergerindil.
  • Tuang adonan diloyang yang terlebih dahulu sudah dioles tipis minyak goreng.
  • Panaskan kukusan kemudian kukus hingga matang sekitar 30 menit (tergantung ketebalan adonan).
  • Jika matang, angkat dan dinginkan, lalu potong-potong. Sajikan dengan kuah durian.

Kuah Durian:

  • 200 gram daging durian
  • 500 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 2 keping gula kabung (gula merah) sisir
  • 2 sdm gula pasir
  • 3 lembar daun pandan simpul
  • Secukupnya garam

Cara Membuat:

    • Gula kabung dimasak dengan sedikit air sampai cair, saring dan sisihkan.
    • Dalam panci campur semua bahan, aduk-aduk biar santan tidak pecah.
    • Setelah mendidih dan agak mengental, tes rasa, matikan kompor dan siap disajikan.

Resep Kue “Merah Putih”, Ubi Jalar Bisa Jadi Kue Mewah

0

Ubi jalar, terkadang bingung mau diapakan bila sudah dimasak, lantas masih ada sisanya. Mau dimasak lagi, bosan, itu terus.

Ternyata ubi jalar bisa jadi kue mewah, “Kue Merah Putih” dengan resep “Ayo Kita Memasak”. Rasanya, nampol juga.

Bahan:
– 800 gram ubi jalar
– 150 gram kelapa parut
– 100 gram gula merah
– 1sdm gula pasir
– 1 sdt garam,
– 6 sdm tepung ketan
– daun pisang

CARA MEMBUAT:

  1. Kupas ubi jalar, bersihkan, lalu potog potong kecil. Kemudian kukus. Kukus sampai lunak.
  2. Sambil menunggu ubi jalar matang, panaskan teflon, masak kelapa parut, masukkan gula merah yang sudah diiris iris, aduk terus sampai menyusut dan tercampur rata
  3. Angkat ubi jalar dari kukusan, lalu lumatkan dengan menggunakan sendok nasi. Masukkan gula pasir, garam, tepung ketan. Aduk rata.
  4. Bagi dua adonan. Satu vagian pewarna kue ulen adonan, agar warnanya merata.
  5. Ambil adonan merah lalu lengketkan adonan putih pipihkan, lalu tuangkan adonan isi kemudian tutup. Letakkan di atas bagian tengah daun pisang, sebelumnya olesi minyak, laku bungkus. Lajukan sampai adonan habis. Kemudian kukus selama 20 menit. Angkat dan siap disantap. (Ana)

Resep Martabak Telur Mayonaise, Rasa Mau Tambah Terus

0

Martabak Telur Mayonaise jajanan lezat, simpel dan mudah dibuat. Bagi yang ingin menambah penghasilan, resep dari “Mama Akshara” ini, cocok untuk dijadikan bahan jualan.

Bahannya pakai kulit lumpia. Namun setelah diproses, anti sobek dan antigagal. Bentuknya cantik menarik bagi pembeli. Rasanya pun nikmat.

Bahan Martabak Telur Mayonaise:

– 2 batang daun baeang
– 3 buah cabe keriting
– 3 butir telur
– 3 sdm.mentega
– 120 ml air
– 1/2 sdt kaldu bubuk
– 1/sdt garam
– 4 buah sosis
– 2 butir telur rebus
– mayonaise
– saus sambal
– kulit lumpia

Cara Membuat Martabak Telur Mayonaise:

  1. Siapkan daun bawang, cuci bersih lalu iris iris. Bagian bawahnya tidak digunakan, hanya daunnya saja. Masukkan cabe keriting yang sudah diiris tipis, sisihkan
  2. Iris tipis terus rebus, sisihkan.
  3. Siapkan sosis, belah 2 kemudian belahannya dibelah dua lagi, lalu potong sedikit memanjang. Sosis rasanya bebas, mau pakai sosis ayam atau sosis sapi. Siapkan teflon untuk menggorengnya. Masukkan semua potongan sosis, bila sudah berubah warna, atau matamg, angkat dan sisihkan.
  4. Siapkan mangkuk, masukkan tepung.terigu lada bubuk, kaldu bubuk, garam aduk sampai tcampur rata. Tambahkan air, mssukksm sedikit demi sedikit, sambil diaduk, agar tidak ada adonan yang menggumpal, atau bergerindil. Madukkan 3 butir telur yang sudah dikocok lepas. Aduk sampai tercampur rata. Masukkan daun bawang aduk lagi, cabe keriting, aduk sampai tercampur rata.
  5. Siapkab kulit lumpia. Panaskan teflon, olesi margarine tipis tipis, gunakan api kecil, masukkan 1 lembar kulit lumpia, tambahkan satu sendok sayur adonan isi, ratakan di atas kulit lumpia. Diamkan beberapa saat lalu balik, kemudian balik kembali kemudian angkat. Habiskan adonan sampai selesai.
  6. Membentuk martabaknya. Siapkan bahan kulit. Bagian dalam kulit, diletakkan di atas. Lalu letakkan sosis di tenganya, bersama telur rebus yang sudah diiris tipis , beri saus sambal dan mayonaise di atasnys. Lalu lipat, seperti membuat martabak.tekur. Tidak perlu pake perekat.
  7. Siapkan teflon kembali, olesi margarine tupis, gunakan api kecil, lalu panggang sampai kuning kecoklatan. Jangan lupa dibalik. Agar matangnya merata. Lalu angat dan sajikan. (Ana)

Doa Sapu Jagat di Hari Jumat

0

Hari Jumat, hari yang paling istimewa dibanding hari-hari lainnya. Dan doa, mustajab, diijabah Allah Subhanahu Wataala.

Kerena itu, diupayakan untuk tidak lupa berdoa di hari yang mubarak ini. Selain mendapat pahalanya yang berlipat ganda, juga agar mendapat berkahnya yang melebihi dari doa doa di hari hari lainnya.

Berkah yang baik dan banyak, tentu membuat rejeki lancar, dan kehidupan yang baik. Sekedar mengibgatkan, ini salah satu foa, untuk harapan tersebut.

Doa Sapu Jagat

“Ya Allah, ya Tuhan kami, di hari Jumat yang mulia ini, kami bermohon kehadiratMu. Berilah kekuatan, taufik, dan hidayah kepada kami, supaya kami dapat memperbaiki diri kami. Tambahkanlah ya Allah kepada kami, ilmu, iman dan amal.

Kami memohon kepadaMu ya Allah, berilah kani iman yang sempurna, ilmu yang memberi manfaat, rezeki yang halal, anak yang saleh, rumah tangga yang bahagia, usia yang berkah, doa yang mustajab, hajat yabg reftubai, kesehatan yang berterusan, hutang yang terbayar, keselamatan dan kesejahteraan di dunia dan akherat

Ya Allah, ya Rabb, lindungilah negeri dan bangsa kami, dari orang orang yang ingin memecah belah perrsatuan, lindungi negeri dan bangsa kami dari perang saudara.

Ya Allah, ya Rabb, berilah petunjuk serta hidayahMu kepada para pemimpin bangsa ini dengan amanah, adil dan bijaksana.

Ya Allak,.kami menyadari begitu banyak kekhilapan, dosa dan kesalahan yang telah kami perbuat. Ampuni dosa kami ya Allah. Ampuni kedua orang tua kami. Amluni dosa para pemimpin kami, sekiranya Engkau tidak mengampuninya niscaya, kami menjadi orang orang yang merugi. Ya Allah, tetimalah doa dan petnohonan kami.

Ya Tuhan kani, berikan kami kebaikan di dunia dan di akherat lindungilah kami dari siksa neraka”

Firman Allah atas doa tersebut, “Maha suci Tuhanmu, yang mempunyai keperkasaan, dari apa yang mereka kstakan, dari kesejahtwraan yang dilimpahkan atas para Rasul. Dan segala ouji dari Allah, Tuhan seru sekalian alam”.

“Terimalah doa kami ya Allah, Tuhan semesta alam. Terimalah doa kami, wahai Engkau Tuhan yang mengabulkan segala permintaano orang yang meminta” Aamin ya rabbal alamin !. (Kanggo Pangling/ana)

Resep Donat Dino, Tanpa Ulen dan Tanpa Telur

0

Resep dengan bentuk unik dan lucu, kue donat, tapi luarannya seperti kulit durian. Juga rasanya tidak manis.

Pake isian. Tapi isiannya pun, sama rasanya dengan isian martabak. Rasanya gurih. Mudahnya lagi karena, tidak di ulen, dan tidak memai telur. Berikut resep dari “Asahid & Teh Young Tutorial”

Bahan:
Kulit
-150 ml air hangat
– 2 sdm gula pasir
– 1 sdt ragi instant
– 50 gram margarine lelehkan.
– 250 gram tepung terigu protein sedang
– 1/2 sdt garam

Isian
– 2 sdm minyak
– 3 siung bawang putih
– 1/2 buah bawang bombay
– 250 gram daging ayam
– 1 sdm kecap manis
– 1 sdm saus tiram
– 1 sdm kecap asin
– 1/2 sdt lada bubuk
– 1/2 sdt kaldu bubuk

CARA MEMBUAT:
1. Adonan kulit.Campur gula pasir dan air hangat. Aduk sampai tercampur rata, dan gulanya larut. Masukkan ragi instant aduk sampai tercampur rata dan berbuih. Diamkan selama 5 – 10 menit
2. Tuangkan mentega atau margarine yang sudah dilelehkan. Aduk sampai tercampur rata. Masukkan terigu, aduk lagi, kemudian diamkan.
3.Bikin adonan isian. Copper daging ayam. Kalau tidak ada copper, bisa dicincang.
4. Panaskan minyak, tumis bawang putih cincang, hingga harum, masukkan bawang bombay cincang, tumis hingga layu. Masukkan ayam , boleh daging, atau sosis, tumis sampai berubah warna. Masukkan bumbu-bumbu, saus tiram, kecap asin, kecap manis, lalu bumbu bubuk, lada bubuk, kaldu bubuk, masak sampai bumbunya meresap, lalu sisihkan.
5. Buka adonan kulit, oleskan tangan dengan minyak agar tidak melengket di tangan, ulen sebentar, agar tercampur rata. Potong adonan menjadi 8 bagian, atau timbang 59 – 60 gram. Bulat-bulatkan untuk semua bagian potongan. Ambil parutan keju/wortel, pipihkan adonan di bagian yang bergerigi, Berikan isian 1 – 1,5 sdm di tengahnya, lalu lipat bagian yang lebar. Kemudian rapatkan pinggirnya.
6. Panaskan minyak, goreng donat dino. Bila sudah kecoklatan, angkat dan siap disantap. (Ana)

Resep Puding Biskuit Marie, Bahannya Tidak Ribet

0

Puding Biskuit Marie, resep sabgat istimewa dari “Yummy Resipes”, nikmatnya bikin ketagihan. Sekali mencoba, ingin terus.

Bahanbya tidak ribet. Cara buatnya pun gampang. Biskuit Marie, telur susu cair, gula pasir. Jadi deh. Berikut cara membuatnya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Bahan Puding Biskuit Marie:

  • 10 biji biskuit Marie
  • 2 biji telur
  • Susu satu sachet, cairkan.secukupnya
  • 3 sdm gula pasir

Cara Membuat Puding Biskuit Marie:

  1. Siapkan wadah, masukkan biskuit marie, susu, sisihkan.
  2. Panaskan teflon, caramel gula, lalu tuangkan di wadah lain. Selagi masih panas, putar putar wadahnya, agar caramel menyebar dalam wadah.
  3. Blender adonan biscuit hingga halus dan tercapmur rata. Saring adonan ke dalam wadah caramel, aduk sampai tercampur rata. Tutup rspat wadahnya dengan tutupan plastik. Diamkan selama 2 jam.
  4. Panaskan kukusan, masukkan wadah adonan, tetap tertutup. Kukus selama 20 – 30 menit, lalu angkat. Dinginkan, lalu keluarkan dari wadah, iris iris, siap disantap. (Ana)

Di Perjalanan ke Sidratul Muntaha, Rasulullah Bertemu Banyak Nabi

0

Tidak ada keutamaan ibadah khusus di bulan Rajab. Namun, telah terjadi banyak peristiwa penting di bulan milik Allah Subhanahu Waala ini, dan tercatat dalam sejarah kehidupan manusia di bumi, khususnya bagi umat Islam.

Diantaranya peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Yang menjadi sejarah, awal dimulainya kewajiban menjalankan salat 5 waktu sehari semalam, bagi kaum muslimin, salah satu yang diperintahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammat SAW, untuk diserukan kepada umatnya.

Hal tersrbut tentu saja bukan kebetulan. Allah SWT tentu sudah mensettingnya. Hal itu juga ditunjukkanNya, bahwa salah satu bukti keutamaan dan kemukiaan bulan Rajab, adalah salah satu dari tiga bulan yang sangat mulia dibandingkan dengan bulan bulan lainnya

Secara berturut turut, Bulan Rajab, milik Allah SWT, Bulan Sya’ban milik Rasulullah SAW, dan Bulan Ramadhan milik kaum Muslimin, yang dimuliakan dan dimeriahkan dengan beribadah puasa dan taraweh penuh selama bulan Ramdhan.

Hal itu berarti setelah melewati bulan Rajab yang sisa tiga hari lagi, kita memasuki bulan milik Rasulullah SAW, bulan Sya’ban, dan melewatinya, untuk bertemu demgan biuan milik kita kaum Muslimin, Bulan Ramadhan yang penuh berkah. InsyaAllah.

Bertemu Banyak Nabi

Pada malam 27 Rajab, tahun ke – 10 kenabian, Muhammad SAW dijemput Malaikat Jibril dan Buraq, melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj, untuk menerima perintah salat dari Allah SWT.

Isra’. adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Ka’bah di Mekah ke Mesjid Al Aqsha di Yerussalem, yang dilalui dalam semalam. Mi’raj adalah perjalanan yang dilsksanakan Nabi Muhammad dari Mesjid Al Aqsha naik ke langit ketujuh, selanjutnya ke Sidratul Muntaha.

Di langit pertama, Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam, Alaihissalam. Rasulullah kemudian meneruskan naik ke langit berijutnya, bersama Malaikat Jibril.

Di langit kedua, Rasulullah bertemu dengan sepupu ibunya, Nabi Isa dan Nabi Yahya.

Di langit ketiga, Rasulullah bertemu dengan Nabi Yusuf.

Di langit ke empat, Rasulullah bertemu dengan Nabi Idris.

Di langit ke lima, Rasulullah bertemu dengan Nabi Harun.

Di langit keenam Rasulullah bertemu dengan Nabi Musa.

Di langit ke tujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim.

Kemudian di Sidratul Muntaha, Rasulullah bertemu Allah dan menerima perintah salat.

Awalnya, Allah memerintahkan salat 50 rakaat, sehari sehari semalam.

Setelah Rasulullah tawar menawar dengan Allah SWT, luar biasa jadinya, dari 50 rakaat, turun menjadi 17 rakaat, dengan jadwal salat 5 waktu. Subuh 2 rakaat, Dhuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Magrib 3 rakaat, dan Isya 4 rakaat.

Luar biasa kecerdasan dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW. Dapat dibayangkan, seandainya beliau manut saja menerima perintah salat 50 rakaat sehari semalam, tidak ada waktu mencari nafkah. Dan mungkin hanya 2 hari saja menjalankannya, kita sudah tidak.mampu lagi bangun. Subhanallah. (Nurhayana Kamar/ berlanjut )