Peradaban Bali Sudah Ada Jauh Sebelum Masehi

Oleh: Nurhayana Kamar

Provinsi Bali, juga telah lama kesohor sebagai destinasi wisatawan. Terlebih bagi wisatawan mancanegara. Tak hanya warga asing yang datang, juga pemimpin-pemimpin negaranya datang berlibur di pulau Dewata ini.

Tak sedikit juga agenda tingkat internasional digelar di provinsi ini yang mendatangkan orang nomor satu dari negara peserta.

Lantas bagaimana sejarah lahirnya peradaban Bali? Seperti yang diulas Sugra Pekulun, peradaban Bali sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Bahkan sebelum masehi dan tanpa disadari, eksis terus hingga kini.

Menurut Sugra, ada dua panduan untuk mengetahui peradaban Bali masa lampau. Yaitu peninggalan dari tulisan yang shahih tentang kapan.mulainya krhidupan di Bali pada masa. lampau.

Berdasarkan penemuan “sarkofagus” (peti batu), komunitas Bali memprediksikan, kehidupan di Bali sudah ada 250 tahun sebelum masehi. Dan angka tahun itu, didasarkan pada umur rata-rata sarkofagus dan tulang belulang antara 2000-3000 tahun. Ini perkiraan Soejono, ahli pakar Arkeolog kesohor.

Baca Juga:  5 Tips Menghindari Pinjaman Online Ilegal

Di pulau ini paling banyak ditemukan sarkofagus. Jumlanya ratusan. Dan banyak ditemukan di Gilimanuk, Jembrana, Keramas, Gianyar, dan hampir merata di seluruh pulau Bali.

Para ahli berpendapat, daerah-daerah ditemukannya sarkofagus adalah daerah pemukiman.

Kerangka Purba

Penemuan yang paling menggemparkan dunia arkeolag, adalah saat Tim Peneliti Balai Arkeolig Denpasar menemukan kerangka manusia purba, yang diperkirakan berumur 2.500 tahun. Di desa Keramas, Blahbatuh pada 29 Agustus 2010.

- Iklan -

Kerangka purba yang ditemukan itu, masih utuh. Dia diperkirakan seorang abdi yang setia pada tuannya, pada zaman kerajaan silam.

Baca Juga:  Berantas Judi Online, Pemerintah Tetapkan Tiga Prioritas

Peneliti juga menemukan batung beliung dan guci kuno, di samping kerangka tersebut. Penguburan seorang abdi saja begitu mewah, apalagi tuannya.

Pada 3 Dedember 2018 ditemukan lagi bekal kubur dalam sarkofagus berupa gelang dan cincin peruggu.

Tim peneliti menduga, dilokasi tersebut, pada zaman peradaban Bali, merupakan pemukiman padat penduduk. Itu diperkuat dengan penemuan alat-alat masak dan persembahyangan.

Dari penemuan itu, diduga kuat ada prosesi, ada prosesi pemimpin upacara, pemimpin agama dan kemungkinan sudah ada penguasa atau raja.

Bentuk sarkofagusnya, mirip perahu yang melambangkan bahwa perahu itulah yang membawa ruh leluhur ke surga. Atau ke puncak gunung, yang mana orang Bali Purba percaya bahwa ruh leluhur akan bersemayam di atas puncak gunung yang disebut Hiyang. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU