Sinopsis Bintang Samudera 10 Desember 2022, Andra Menyesali Terlibat Masalah Brama dan Aknes, dokter Andra yang melepaskan donatur ginjal untuk Aknes kali ini di curigai oleh Brama dan Brama akhirnya mengancam Andra dengan mengatakan bahwa kejadian kemarin ada hubungannya dengan Andra.
Pada episode sebelumnya, Pak Martin yang baru saja kehilangan seluruh hartanya saat ini justru terkena serangan jantung di mana ia tak sanggup saat mengetahui bahwa rupanya Larisa berkerjasama dengan Feliks untuk menghancurkan perusahaannya.
Tentu saja Pak Martin sanga menyesali kejadian tersebut dan akhirnya ketika Martin jatuh sakit justru Dokter Nagita lah yang merawatnya dari situ Pak Martin baru menyadari bahwa kali ini ia sudah menyebabkan masalah besar di masa lalu.
Akhirnya pada saat Nagita menjenguk Martin, Martin pun meminta maaf kepada Nagita karena dulu ia meninggalkan Nagita pada saat Nagita masih sangat kecil dan masih membutuhkan uluran kasih sayang padanya.
Ia kali ini menyadari bahwa Nagita lah yang selalu ada untuknya.
Di sisi lain, Larisa dan Feliks sedang bahagia dan sedang merayakan keberhasilan mereka atas kehancuran Martin dan mereka mengira bahwa dengan itu mereka akan bahagia namun kemungkinan besar itu hanya sebentar.
Martin sangat kecewa kepada larisa karena Larisa di besarkan oleh dirinya dan kasih sayang serta materi yang cukup namun ketika sudah tumbuh besar ia membela laki-laki lain dan menghancurkannya.
Sinopsis Bintang Samudera Episode 79
Pada episode malam ini, dokter Andra yang melepaskan donatur ginjal untuk Aknes kali ini di curigai oleh Brama dan Brama akhirnya mengancam Andra dengan mengatakan bahwa kejadian kemarin ada hubungannya dengan Andra.
Brama mengancam untuk tidak bermain-main karena kalau tidak Brama akan menghabisi nyawa Andra. Tentu saja ancaman itu tidak main-main. Karena Brama dalah orang yang kejam.
Andra yang mulai ketkutan akibibat keteledorannya sendiri dan ia juga menyesali kenapa ia harus berhubungan dengan Brama dan tente Aknes.
Sementarara itu Bintang yang sudah berada di penugasannya dan jauh dari Nagita ia memikirkan Nagita karena ia rindu. Saat ia memikirkannya ia di telepon oleh Nagita dan bertanya kabar masing-masing serta mereka mengucaokan kalimat rindu.
Rindu mereka sedikit terobati karena pembicaraan mereka do telepon.
