Sistem Saraf Pusat: Otak dan Sumsum Tulang Belakang

B. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Sistem Saraf Pusat
Sistem Saraf Pusat, Sumsum tulang belakang. FOTO: Int

Pada sumsum tulang belakang atau medula spinalis terdapat sistem saraf pusat yang berfungsi mengontrol berbagai gerakan refleks tubuh, koordinasi antara otak dengan seluruh tubuh, dan menyalurkan rangsangan koordinasi anata otot dan sendi ke otak kecil.

1. Struktur Bagian Dalam

Struktur bagian dalam berbentuk seperti huruf H, dimana bagian batang atas dan bawah disebut tanduk atau kolumna. Terdapat banyak badan sel, dendrit asosiasi, akson tanpa mielin, dan neuron eferen.

2. Struktur Bagian Luar

Struktur bagian luar tersusun dari akson yang memiliki mielin. Bagian ini dibagi menjadi funikulus (kolumna), ventral (anterior), posterior, lateral, dan ventrolateral.

- Iklan -

Fungsi Sumsum Tulang Belakang

Medula spinalis memiliki tiga fungsi penting dalam mengontrol dan mengoordinasikan tubuh manusia. Ketiga fungsi sumsum tulang belakang tersebut adalah:

Baca Juga:  6 Contoh Negara Berkembang yang Memiliki Potensi Besar

Mengontrol sensasi

Salah satu fungsi dari medula spinalis adalah mengumpulkan dan membawa sinyal atau informasi sensorik yang diterima dari anggota tubuh atau organ indera ke otak. Sinyal atau informasi tersebut bisa berupa sensasi sentuhan, tekanan, suhu (panas atau dingin), dan rasa nyeri. Informasi ini kemudian akan diproses oleh otak untuk memberi respons.

Mengontrol gerak (motorik) dan kerja organ

Selain ke otak, medula spinalis juga berfungsi membawa sinyal atau informasi dari otak ke otot atau organ tubuh tertentu. Informasi ini bisa disampaikan ke otot tangan, lengan, jari, tungkai, kaki, atau bagian tubuh lainnya untuk mengontrol gerak (motorik).

- Iklan -

Misalnya, ketika Anda ingin berjalan, sumsum tulang belakang membawa informasi dari otak ke otot kaki dan memerintahkannya untuk melangkah secara berulang.

Baca Juga:  10 Suku di Indonesia yang Paling Populer dan Paling Banyak

Selain itu, sinyal atau informasi juga bisa dibawa ke jantung, paru-paru, atau organ tubuh lainnya untuk menjalankan fungsi otonom, seperti mengontrol detak jantung, bernapas, tekanan darah, dan lain sebagainya.

Gerak refleks

Medula spinalis juga berperan dalam mengontrol gerakan-gerakan refleks pada tubuh manusia. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau pintas, yaitu tanpa diolah terlebih dahulu oleh otak.

- Iklan -

Salah satu contohnya adalah gerak refleks pada lutut yang tiba-tiba tersentak saat diketuk di titik tertentu. Dilansir dari laman Arizona State University, pada gerak refleks lutut, neuron sensorik secara langsung terhubung ke neuron motorik di medulla spinalis, tanpa diproses terlebih dahulu di otak. Oleh karena itu, proses ini memberikan respon yang lebih cepat dari gerak motorik pada umumnya.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU