Aturan Penulisan Huruf Kapital Sesuai PUEIB dan Contohnya

Berikut sejumlah aturan penggunaan huruf kapital dalam PUEBI berdasarkan buku elektronik Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terbitan Kemdikbud pada 2016.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya:

  • Wakil Presiden Adam Malik
  • Perdana Menteri Nehru
  • Profesor Supomo
  • Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
  • Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
  • Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • Gubernur Papua Barat

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

- Iklan -

Misalnya:

  • bangsa Indonesia
  • suku Dani
  • bahasa Bali

Catatan: Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

- Iklan -
  • pengindonesiaan kata asing
  • keinggris-inggrisan
  • kejawa-jawaan

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.

Misalnya:

  • tahun Hijriah
  • tarikh Masehi
  • bulan Agustus
  • bulan Maulid
  • hari Jumat
  • hari Galungan
  • hari Lebaran
  • hari Natal

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.

- Iklan -

Misalnya:

  • Konferensi Asia Afrika
  • Perang Dunia II
  • Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Catatan: Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.

Misalnya:

  • Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
  • Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

Misalnya:

  • Jakarta
  • Asia Tenggara
  • Pulau Miangas
  • Amerika Serikat
  • Bukit Barisan
  • Jawa Barat
  • Dataran Tinggi
  • Dieng Danau Toba
  • Jalan Sulawesi
  • Gunung Semeru
  • Ngarai Sianok
  • Jazirah Arab
  • Selat Lombok
  • Lembah Baliem
  • Sungai Musi
  • Pegunungan Himalaya
  • Teluk Benggala
  • Tanjung Harapan
  • Terusan Suez
  • Kecamatan Cicadas
  • Gang Kelinci
  • Kelurahan Rawamangun

Catatan:

(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.

Misalnya:

  • berlayar ke teluk mandi di sungai
  • menyeberangi selat berenang di danau

(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.

Misalnya:

  • jeruk bali (Citrus maxima)
  • kacang bogor (Voandzeia subterranea)
  • nangka belanda (Anona muricata)
  • petai cina (Leucaena glauca)

Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.

Misalnya:

  • Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
  • Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.

Contoh berikut bukan nama jenis.

  • Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.
  • Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.
  • Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

Misalnya:

  • Republik Indonesia
  • Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
  • Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
  • Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya
  • Perserikatan Bangsa-Bangsa
  • Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya:

  • Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
  • Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
  • Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
  • Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.
    - Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU