Kehidupan Bu Moilina pada Awal Pandemi Covid-19

Perkembangan Bisnis Persabunan Tahap 1

Bisnis sabun dan turunannya menjadi produk pendamping yang jalan bersamaan dengan produk sembako yang sudah dirintis. Ibu Moilina pun mencoba melakukan jual beli pada produk sabun dan turunannya dengan memasarkannya via media sosial. Semua transaksi baik penjualan dan pembelian dengan pelanggan atau pemasok (supplier) berjalan dari rumah.

Ibu Moilina membuat daftar jaringan pemasok dan konsumen yang dibuat secara rapi supaya mudah dihubungi. Perspektif ini terjadi karena tidak selamanya bisnis sembako dan persabunan yang dikelola ibu Moilina berperan sebagai penjual saja. Terkadang harus juga berposisi sebagai pembeli dengan harga yang terjangkau dan pengiriman barang ke lokasi.

Perspektif ini dilakukan untuk mendorong transaksi jual-beli yang saling membutuhkan dan saling melengkapi antar produk. Awal dari perkembangan bisnis persabunan Tahap 1 tidak berjalan mulus dan ibu Moilina menyadari hal tersebut tidak akan mudah. Namanya juga baru merintis bisnis persabunan via berinteraksi dan mengintegrasikan dengan produk sembako.

- Iklan -

Realitas yang tidak mudah pada zaman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak menyurutkan semangat ibu Moilina. Baginya zaman pandemi covid-19 merupakan suatu era untuk bangkit dari keterpurukkan dari bisnis sebelumnya ke bisnis baru. Namun tidak mengabaikan bisnis transportasi yang sudah dibangun dan dikelola sebelumnya (tahun 1997).

Dari pertemuan transaksi jual atau beli dengan banyak konsumen tidak sedikit terjalin komunikasi dan hubungan baik. Dan banyak diantaranya datang kembali ke Toko NJ Jaya untuk melakukan berbagai transaksi pada komoditas tertentu. Selain harganya yang murah di bawah harga pasar juga faktor pelayanan yang diberikan ibu Moilina yang sangat ramah.

Perkembangan Bisnis Persabunan Tahap 2

Pasca memulai perkembangan bisnis persabunan tahap 1 yang sudah menuai positif, maka saatnya meluaskan. Ekspansi bisnis persabunan ke aspek yang lebih besar atau istilahnya perkembangan bisnis persabunan tahap 2. Pada bisnis ini, kerjasama dengan mitra dagang semakin lebih intensif seperti pemasok dan konsumen dengan harga yang lebih murah.

- Iklan -

Periklanan produk komoditas via media sosial lebih giat dan intensif plus mensolusikan kendala yang tidak sedikit. Mengintegrasikan produk sabun dengan produk sembako terkait supaya seirama dan menjadikannya anak kandung sendiri. Dan menjalin komunikasi secara informatif dengan para mitra dagang untuk saling membantu, menghargai, dan melengkapi.

Produk komoditas yang diperdagangkan juga harus mencermati pada tanggal kadaluarsa dan prospek ke depannya, cerah atau tidak? Perspektif ini penting untuk dicermati supaya tidak menghadirkan efek buruk dan menjamin kepercayaan konsumen. Memastikan kepercayaan konsumen terjaga baik dengan menjawabnya via integritas dan kredibilitas yang berkualitas.

Omzet penjualan komoditas sabun mengalami dinamika pasang surut, namun perspektif tersebut tidak menjadi masalah. Dan potensi keluar-masuk barang mengalami dinamika seirama permintaan dari konsumen yang tidak sedikit. Hingga akhirnya, berita informatif perdagangan ini sudah menyebar ke saudara terdekat dan berupaya menggali informasi lebih lanjut dari ibu Moilina.

- Iklan -

Situasi pandemi covid-19 tidak menurunkan semangat ibu Moilina dan suami untuk terus berkiprah secara mandiri. Mengelola bisnis pada dua sektor, yakni transportasi dan sembako menjadi penambah semanggat dan sekaligus bekerja dari rumah. Dan memaksimalkan semua peluang yang ada untuk menambah daya gedor sepanjang bisnis tersebut halal dan resmi.

Pembukaan Cabang

Pada bulan November 2020, resmilah pembukaan cabang bisnis yang berlokasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Pembukaan cabang bisnis Pondok Kelapa bergerak secara bertahap dan jaringan pemasaran dibuka secara luas yang dipimpin oleh Ibu Anna. Seluruh komoditas sembako dan sabun dipasok dari Rawa Panjang Bekasi Timur yang selanjutnya dipasarkan.

Metode pemasaran yang dijalankan ibu Anna yang awalnya dibimbing ibu Moilina mulai menunjukkan hasil positif. Pelan namun pasti, pendapatan cabang Pondok Kelapa mulai menapaki hal positif dan turut merasakan manfaatnya. Dana yang dimiliki tidak habis karena diputar ulang pada komoditas minyak goreng dan sabun yang berujung pada keuntungan.

Namun untuk sementara, ibu Anna belum ada niatan untuk mandiri dengan mencari pemasok (supplier) atau distributor. Tetap bergantung dan mengandalkan pasokan komoditas minyak goreng dan sabun murah yang berasal dari ibu Moilina. Dan pengiriman komoditas tertentu berasal dari Rawa Panjang Bekasi Timur ke cabang Pondok Kelapa via Go-Send / Go-Car.

Ibu Anna juga memaksimalkan peran media sosial yang dimilikinya sesuai arahan dan bimbingan dari ibu Moilina. Tujuannya bukan hanya mempercepat penjualan tapi juga untuk berinteraksi dan berintegrasi dengan masyarakat konsumen. Pada akhirnya, semua saudara dan teman dekatnya mengetahui dan mengenali apa yang dikerjakannya berasal dari rumah.

Hadirnya bisnis sembako dan sabun yang digeluti ibu Anna menambah jam kesibukannya secara mandiri. Sudut pandang ini membuatnya bertambah semangat, tidak sulit, dan dikerjakan dari rumah sehingga jauh dari virus covid-19. Meskipun begitu, protokol kesehatan covid-19 tetap berjalan tatkala bertemu pelanggan atau menerima kiriman barang.

Terakhir

Hadirnya covid-19 pada awal Maret 2020 menimbulkan perspektif yang menimbulkan masalah buat masyarakat. Namun masalah ini bukan berarti kiamat melainkan dibalik setiap

masalah yang berujung negatif bukan berarti berbau negatif. Di balik masalah covid-19, selalu terdapat nilai-nilai yang bisa diambil manfaat positif dan sekaligus dimaksimalkan.


Penulis : Marthin Robert Sihotang

Penulis : Marthin Robert Sihotang

BACA CERPEN LAINNYA DISINI

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU