Beranda blog Halaman 2898

SMAN 3 Wajo Raih Segudang Prestasi di Masa Pandemi Covid-19

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Menggantung asa dan pantang menyerah demi prestasi adalah keniscayaan. Inilah sebuah kalimat yang patut diberikan kepada segenap civitas akademi SMA Negeri 3 Wajo, di tengah kian menyeruaknya isu pandemi covid-19 yang melanda dan menggerogoti bangsa Indonesia, tanpa terkecuali di Kabupaten Wajo pada khususnya.

Ancaman pandemi Covid-19 yang mendera, tidaklah menjadi penghalang bagi segenap Civitas Akademi SMA Negeri 3 Wajo untuk terus menggapai asa, meraih dan menorehkan prestasi.

Sepertinya mereka enggan ketinggalan dan kalah prestasi dengan para senior pendahulu mereka yang telah meninggalkan seabrek prestasi dan penghargaan yang telah mereka ukir dan wariskan.

Ada yang unik dan mencengangkan di SMA Negeri 3 Wajo tersebut, yaitu para civitas akademia selalu haus dengan prestasi. Jadi, tidaklah mengherankan kalau SMA Negeri 3 Wajo tidak pernah sepi dari penghargaan dan prestasi.

“Semua lomba dan kegiatan yang mengikutsertakan siswa SMA sederajat, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional selalu berpartisipasi di dalamnya. Uniknya ada saja juara yang mereka sabet. Lomba dan juara sudah merupakan tradisi positif bagi civitas akademi SMA Negeri 3 Wajo dari generasi ke generasi. Atas tradisi dan energi positif inilah yang membuat para civitas senantiasa terdorong untuk terlibat dalam segala event. Mereka tak peduli dengan tantangan menghadang, mereka tak menyerah, sekalipun Pandemi Corona mengancam keselamatan jiwa mereka,”ungkap Rosdiana selaku Kepala Sekolah

Berkat kecerdasan dan kedisiplinan mereka mematuhi protokol kesehatan (prokes), Alhamdulillah sampai saat ini belum ada satupun para civitas akademi SMA Negeri 3 Wajo yang terinfeksi dan terkontaminasi dengan Covid-19. Semoga tidak terjadi.

Tentu kesuksesan para civitas akademi SMA Negeri 3 Wajo bukan saja atas kegigihan mereka berjuang, melainkan tidak terlepas dari dukungan para Pembina, terutama dari wakasek kesiswaan dan para pembina OSIS, terlebih dukungan moral dari seorang Kepala UPT SMA Negeri 3 Wajo Hj.Rosdiana, S.Pd., M.Si., yang tak henti-hentinya memberi support dan petunjuk sebagai bekal para civitas dalam mengikuti setiap event lomba, bahkan beliau tak segan-segan mengucurkan dana untuk membiayai dan menyuport para civitas mengikuti berbagai lomba dan kegiatan tersebut.

Dengan harapan bekal dari berbagai lomba dan kegiatan yang mereka jalani dapat terus mengembangkan pengalaman dan pengetahuan untuk memacu kualitas diri dalam menyongsong hari esok yang lebih kompetitif. Berikut ini berbagai kegiatan dan lomba yang pernah diikuti para civitas akademi SMA Negeri 3 Wajo selama pandemi mendera bangsa Indonesia. Rentang waktu mulai bulan agustus sampai desember 2020.

Fase bulan agustus s.d. september :
Mengikuti lomba TikTok tingkat kabupaten
Lomba Nyanyi Solo tingkat kabupaten
Mengikuti KSN tingkat provinsi
Menggelar Galeri Kewirausahaan di sekolah
Pemilihan Guru Favorit tingkat sekolah
Lomba Baca Puisi tingkat kabupaten
Lomba Gitar Solo tingkat kabupaten

Fase bulan oktober s.d. desember :
Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos)
Pemilihan Pengurus MPK
Pemilihan Pengurus Organisasi Ekskul
Mengikuti lomba HGN tingkat provinsi secara online
Mengikuti Simulasi Persiapan Pembelajaran Tatap Muka
Mengikuti lomba Baca Puisi tingkat provinsi secara online
Mengikuti Audisi Gita Bahana Nusantara tingkat kabupaten Wajo
Mengikuti Jambore Pemuda Dispora
Mengikuti One School One Innovation tingkat provinsi
Mengikuti FLS2N tingkat provinsi
Mengikuti lomba Mural yang diikuti perwakilan 10 organisasi dan satu orang siswa perwakilan masing-masing kelas.
Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Melaksanakan Tadarrus rutin setiap malam jumat secara virtual via zoom yang dipandu oleh ketua majiswa SMA Negeri 3 Wajo, Lomba Gravity antar kelas tingkat sekolah Dll yang berskala kecil yang tak sempat kami sampaikan semuanya.

lomba yang telah dilaksanakan oleh para civitas akademi SMA Negeri 3 Wajo selama masa Pandemi Corona. “Para civitas benar-benar bersinergi antar organisasi ekskul, sehingga hampir semua organisasi ekskul melibatkan diri sesuai bidang dan kemampuan masing-masing. Tanpa dipaksa dan didorong oleh para Pembina, mereka melakukan semua itu atas inisiatif dan kesadaran berdasarkan program masing-masing organisasi,”tandasnya.

“Setiap organisasi saling berkompetitif untuk menjadi yang terbaik dan memiliki kontribusi terbanyak untuk mengharumkan nama baik dan mengangkat derajat sekolah. Kami sebagai Pembina, terutama ibu kepala UPT sangat mengapresiasi dengan para civitas yang terus bersemangat tanpa menyerah di tengah pandemi covid yang mengahadang setiap langkah dan kegiatan mereka. Peran para Pembina terutama, kepala UPT hanya memberikan dukungan moral berupa petunjuk, bimbingan, serta doa agar kesuksesan dan keselamatan senantiasa mengiringi langkah perjuangan mereka,”tutupnya.(*)

Peduli, SMAN 15 Bone Galang Bantuan untuk Korban Gempa Sulbar

0

Bone, FAJARPRNDIDIKAN.co.id– Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama yang dilanda bencana, SMAN 15 Bone menggalang bantuan untuk korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar). Bantuan yang tergalang berupa uang tunai, beras, mie instan, air mineral, popok bayi, susu, terigu dan gula.

Koordinator kegiatan Patimasang, S.Pd mengatakan, bantuan yang tergalang sudah diserahkan di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III untuk selanjutnya disalurkan ke Sulbar.

“Insya Allah besok (hari ini) Kepsek beserta rombongan Cabdin akan membawa ke Sulbar,”ungkapnya, Kamis (21/1/2021) malam.

Bantuan yang disalurkan diharapkan turut meringankan beban sesama yang dilanda bencana gempa di Sulbar.

Pihak SMAN 15 juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kerjasama semua kalangan yang terlibat dalam aksi peduli sesama tersebut.

Baik dari organisasi dan pengembangan diri maupun sumbangan dari tiap kelas, serta dukungan moril dan materiil dari bapak/ibu guru dan TU.

Selain itu, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kecamatan Ulaweng yang juga ikut berdonasi.

Reporter : Abustan

Bangga, Mahasiswa FKM Unhas Raih Juara I Lomba Esai Nasional di STIKES Samarinda

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM  Unhas), Muh. Agung S dan A. Muh. Faudzul Adziim meraih Juara 1 Lomba Esai Nasional setelah berhasil menyisihkan lawannya dari berbagai universitas di Indonesia.

Lomba yang dilaksankan di STIKES Samarinda itu, digelar secara virtual pada tanggal 13 Januari 2021.

Agung dan Faudzul membuat sebuah rancangan aplikasi yaitu “Aplikasi Exclusive Interest and Talant Training (EXIST): Inovasi Pendidikan dan Pelatihan Ekslusif Untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia”.

Inovasi ini diharapkan mampu menciptkan sumber daya manusia yang unggul melalui pengembangan minat dan bakatnya.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.ScPH., PhD menyampaikan apresiasinya atas perolehan ini.

“Kami sangat mengapresiasi atas raihan juara ini, ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya bahwa meski ditengah pandemi tidak menghalangi untuk tetap produktif dan berprestasi,” ungkapnya.

Bangsa dalam Lingkaran Bencana

0

(Memahami Musibah dari sudut Agama dan Sains)
Oleh: Barsihannor (Dosen UIN Alauddin Makassar)

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Indonesia meratap; Kalsel menangis, Sulbar berduka, korban jiwa berjatuhan, ribuan orang luka-lukan dan puluhan ribu lainnya mengungsi dan kehilangan harta benda. Seorang sahabat bertanya lirih: ”Ust… kenapa bangsa ini selalu mengalami bencana? Apa ada kaitannya dengan perilaku kita?”.

Pertanyaan ini cukup menggelitik. Apakah gempa, banjir, longsor atau musibah lainnya ini berkaitan dengan dosa? Jika ya.. kenapa Tuhan menimpakan bencana ini juga kepada orang-orang yang tidak berdosa seperti anak-anak yang terjepit meregang nyawa di bawah reruntuhan gedung?

Sebagian ustadz menghibur dengan mengutip firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah (2): 282 yang artinya ”Allah tidak membebani kepada seseorang kecuali atas dasar kemampuannya”. Benarkan ayat ini ditujukan kepada orang yang terkena musibah seperti gempa, banjir, longsor? Bukankah mereka mengalami trauma bahkan stress serta tidak sanggup menghadapi kenyataan musibah yang terjadi.

M. Qurasih Shihab menyatakan ayat yang sering dipakai para muballigh itu sebenarnya lebih ditujukan untuk persoalan ibadah. Tuhan tidak membebankan kepada seseorang pelaksanaan ibadah kecuali atas dasar kemampuannya. Misalnya, jika tidak sanggup shalat berdiri, dia cukup duduk, jika tidak, dia dapat berbaring, dst. Jika tidak mampu puasa, dia dapat membayar fidyah atau mengganti di hari lainnya. Jika tidak sanggup berhaji, jangan dipaksakan, demikian pula pelaksanaan ibadah-ibadah lainnya.

Memahami musibah dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu; Pertama, teologis dan, kedua, sains-modern.

Pertama, Teologis

Semua bencana yang terjadi di atas permukaan bumi ini merupakan hamparan teks firman Tuhan untuk dibaca bagi mereka yang memiliki akal-budi. Kalimat Tuhan tidak hanya tertulis di dalam kitab-kitab suci, tetapi terbentang melalui segenap kejadian yang ada di hadapan mata manusia.

Musibah ini memberikan pendidikan kepada masyarakat agar senantiasa tetap waspada terhadap segala bencana. Sejumlah daerah termasuk Sulawesi Selatan yang boleh jadi diangap ”aman” bagi warganya bukanlah jaminan mutlak daerah itu steril dari kerusakan dan kehancuran. Renungkanlah firman Allah berikut: Maka apakah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan membenamkan sebagian daratan bersama kamu, atau Dia meniup angin keras sedangkan kamu tidak mendapat perlindungan (Q.S. al-Isra: 68)

Sudah menjadi hukum alam dan hukum sejarah yang ditetapkan Tuhan bahwa pribadi yang mau tumbuh dan berkembang kuat mesti dihadapkan lebih dahulu dengan sejumlah problem dan hambatan agar seseorang atau bangsa dipaksa untuk menggali potensi yang masih tersembunyi.

Tragedi atau musibah merupakan proses metamorfosis untuk meraih kualitas yang lebih baik, seperti kepompong yang berproses hendak menjadi kupu-kupu yang kemudian dapat menikmati indahnya udara, dan taman bunga. Orang yang tidak mampu melihat secara jernih terhadap hukum pertumbuhan dan tidak berpegang kepada hukum sebab-akibat, akan sangat mudah kehilangam visi dan energi hidup.

Deretan tragedi kemanusiaan yang terjadi di negara kita merupakan pembelajaran Tuhan melalui sabda-sabda alamnya. Ibarat sebuah sawah, negeri ini sebenarnya sedang ”dibajak” oleh penggarap sawah, agar tanahnya subur sehingga dapat menghasilkan sejumlah tanaman. Gempa, banjir, dan longsor mengajak kita untuk kembali saling mengingatkan, introspeksi diri dan berusaha agar Tuhan senantiasa tersenyum. Jangan sampai pikiran, perilaku dan tindakan kita sebagai anak bangsa keluar dari garis orbit dan nilai fitrah yang Tuhan tetapkan.

Kedua, Sains-Modern

Pada tahun 1912, seorang pakar geologi Alfred Wagener mengemukakan sebuah teori yang dikenal dengan Continental Drift (arus-aliran benua). Menurutnya, dahulu bumi ini hanya terdiri atas sebuah benua, tetapi diakibatkan oleh pergerakan dan pergeseran bumi, maka daratan ini kemudian bergerak dan membentuk gugusan-gugusan pulau yang ia sebut dengan istilah pangaea. Atas dasar inilah terjadi kesamaan sejumlah kelompok atau jenis binatang di berbagai tempat. Menurut Alfred, akibat pergeseran ini, maka Gunung Himalaya semakin tinggi dan beberapa lautan mengalami perluasan, dan sebagian lain menyempit. Gerakan dan pergeseran lempengan bumi ini pada saatnya juga dapat mengakibatkan gempa tektonik.

Bagi sains modern, gempa bumi atau sunami tidak ada kaitannya dengan dosa-dosa manusia, tapi dia merupakan siklus alamiah yang terjadi dalam aktivitas bumi sebagai efek dari proses penyeimbangan.

Bumi dengan hukum alamnya tidak sedang melakukan sebuah drama, tetapi memang bumi harus melakukan penyeimbangan-penyeimbangan jika ia ingin survive, tidak ingin hancur.

Seandainya gunung tidak meletus, lempeng tektonik tidak patah dalam suatu waktu, maka kondisi bumi akan mengalami sebuah gangguan sistemik dalam proses pergerakannya.

Jauh sebelum Alfred Wagener mengemukakan teorinya. Rasulullah saw sudah menyampaikan hal ini kepada umatnya 14 abad yang lalu melalui firman Allah dalam Q.S. Al-Naml (27): 88 yang artinya: ”Dan engkau melihat gunung-gunung yang engkau kira gunung-gunung itu diam (tidak bergerak), padahal dia bergerak seperti jalannya awan.”

Dengan demikian, amat keliru jika kita memvonis bahwa mereka yang terkena musibah adalah orang-orang yang dipandang berdosa kepada Tuhan. Tetapi lebih arif jika dikatakan, manusia mungkin menyalahi sunnatullah yang telah ditetapkan Tuhan.

Dalam kaitan ini, A. Munir Mulkhan mengatakan, penyadaran bahwa gempa dengan korban jiwa dan kerusakan harta benda adalah musibah dan laknat Tuhan akibat ulah (dosa) manusia diberi arti lebih saintifik yaitu akibat manusia melanggar hukum alam menempati daerah yang rawan gempa, longsor, banjir, dengan membangun infrastruktur yang tidak berbasis kaidah mitigasi (ketahanan) gempa. Tindakan demikian merupakan bukti pengabaian firman Tuhan dengan lebih mendahulukan hawa nafsu.

Dengan demikian, taqarrub ilallah (takwa) tidak bermakna sebatas zikir lisan, seperti yang sering dilakukan masyarakat untuk menghindari bencana, tetapi kemampuan membaca lebih jernih firman Tuhan berupa teks suci Al-Quran sembari menjalankan nilai-nilai fitrah dan mematuhi hukum alam (sunnatullah) dengan segala fenomenanya sebagai rujukan tata kehidupan.(*)

Unibos dan BNI Syariah Jalin Kerja Sama, Ada Bantuan Beasiswa

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Universitas Bosowa (Unibos) kembali lakukan kerja sama. Kali ini dilakukan dengan PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Cabang Makassar di awal tahun 2021.

Proses kerja sama ini di tandatangani oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng selaku Rektor Unibos dengan Branch Manager BNI Syariah Cabang Makassar Ahmad Junaidi Abdillah di ruang Rapat Senat lt 9 gedung 1 Unibos. Jumat, 22 Januari 2021.

Penandatanganan kerjasama ini turut dihadiri oleh Head Division Finance dan Accounting Yayasan Aksa Mahmud Dwi Yeni Lestari dan direktur Politeknik Bosowa Asrul Hidayat dan jajaran pimpinan wakil rektor dan rombongan PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar.

Rektor Unibos mengatakan: “kami sangat senang dan menyambut baik MoU bersama BNI Syariah Cabang Makassar , kerja sama ini akan kami tindaklanjuti dengan berbagia aktivitas seperti kerja sama peningkatan kartu mahasiswa, dan administrasi, hal tersebut tentunya untuk terus meningkatkan kinerja Unibos serta dapat memberikan manfaat satu sama lain antara institusi.”

Selanjutnya dalam penandatanganan kerja sama ini, Branch Manager BNI Syariah Cabang Makassar mengungkapkan dalam sambutannya, pihaknya sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Rektor beserta jajaran Unibos, atas penandatangan MoU yang dilakukan.

“Semoga kedepannya dapat terjalin kerja sama yang baik agar segala potensi, segala kebutuhan yang ada di lingkungan Unibos bisa dikembangkan oleh perbankan syariah, dan seluruh praktik perbankan syariah bisa dimanfaatkan secara institusi maupun personal yang ada di Unibos tentunya untuk lebih memudahkan mahasiswa Unibos dan bisa mengembangkan konsep halal ekosistem di universitas.” ungkap Ahmad Junaidi.

Pada kesempatan itu juga, pihak BNI Syariah Makassar juga menyerahkan dana beasiswa sebesar 35 juta secara simbolis kepada Wakil Rektor III bagian kemahasiswaan Unibos Dr. Abdul Haris Hamid, S.H.,M.H sebagai ucapan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang mulai terjalin ini.

“Semoga beasiswa berupa dana yang kami berikan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk keperluaan kemahasiswaan,” pungkasnya.

Pembebasan Sementara UKT Bagi Mahasiswa Unhas Terdampak Gempa Sulbar

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Universitas Hasanuddin (Unhas) memberikan bantuan pembebasan sementara pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa terdampak bencana gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Barat pada 14 dan 15 Januari 2021.

Bantuan pembebasan sementara ini diberikan untuk mahasiswa pada jenjang program sarjana, profesi dokter, dokter gigi, dokter hewan, ners, dan fisioterapi.

Kebijakan ini tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 266/UN4.1/KEP/2021 tertanggal 18 Januari 2021. Salah satu pertimbangan kebijakan ini adalah peristiwa bencana gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Barat menyebabkan menurunnya kemampuan ekonomi dari orang tua mahasiswa atau pihak lain yang membiayai studi mahasiswa yang terdampak langsung bencana tersebut.

Untuk memperoleh pembebasan sementara pembayaran UKT, mahasiswa pada jenjang program yang disebutkan dalam keputusan ini (program sarjana, profesi dokter, dokter gigi, dokter hewan, ners, dan fisioterapi) diminta untuk membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Rektor, u.p. Dekan Fakultas.

Mahasiswa diminta untuk menyertakan dua dokumen. Pertama, surat keterangan dari lurah atau kepala desa yang menyatakan bahwa benar mahasiswa yang bersangkutan terdampak langsung dari bencana alam gempa bumi di Sulawesi Barat.

Kedua, surat pernyataan dari orang tua atau pihak lain yang membiayai bahwa benar akibat bencana alam ini menyebabkan kerusakan harta benda dan kehilangan sumber mata pencaharian.

Selain kedua dokumen tersebut, mahasiswa juga diminta menyertakan foto rumah sebelum bencana (jika ada) dan foto rumah setelah bencana.

Mekanisme Pengajuan

Mahasiswa yang mengajukan pembebasan sementara pembayaran UKT ini diminta untuk mengakses laman https://regmhs.unhas.ac.id untuk memproses pengajuan secara daring.  Pengajuan dapat dilakukan sebelum tanggal 28 Januari 2021.

Selanjutnya, tim terpadu bidang keuangan akan melakukan verifikasi atas permohonan mahasiswa dan memberikan rekomendasi apakah menerima atau menolak.

Pembebasan sementara pembayaran UKT kepada mahasiswa yang disetujui akan disampaikan melalui Surat Keputusan Rektor paling lambat tiga hari sebelum masa pembayaran UKT berakhir.

“Kebijakan pembebasan sementara UKT kepada mahasiswa yang terdampak bencana alam gempa bumi di Sulawesi Barat ini, hanya berlaku untuk Semester Akhir Tahun Akademik 2020/2021. Masa pembayaran UKT untuk semester ini dijadwalkan berakhir pada tanggal 5 Februari 2021,” jelas Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin, Ishaq Rahman.(*)

Dinas Perpustakaan Makassar Diundang ikuti Kompetisi Inovasi

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebanyak 10 SKPD lingkup Pemerintah Kota Makassar pada hari Selasa (19/01) diundang oleh Sekretaris Daerah Kota Makassar untuk mengikuti rapat kesiapan keikutsertaan Pemerintah Kota Makassar dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021.

Salah satu SKPD yang dipercaya untuk mengikuti kompetisi ini adalah Dinas Perpustakaan Kota Makassar.

Rapat Kesiapan kompetisi inovasi yang berlangsung di Ruang Rapat Bagian Organisasi dipimpin oleh Kasubag Kelembagaan Bagian Ortala Setda Makassar, Indarwati dan diikuti para inovator dari 10 SKPD yang ditunjuk.

Indarwati menjelaskan bahwa Kota Makassar diberikan kuota mengirimkan 10 inovasi. Kesepuluh SKPD yang diundang dipandang mampu dan memiliki inovasi yang dapat diikutkan dalam kompetisi di tingkat provinsi.

Dinas Perpustakaan Kota Makassar saat ini memiliki enam inovasi dan dari enam inovasi tersebut lima diantaranya telah mendapatkan apresiasi baik tingkat kota, provinsi hingga nasional.

Untuk kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Provinsi Sulsel, Dinas Perpustakaan melalui inovasi Kartu Perpustakaan bisa percaya diri karena pernah meraih Top 20 Inovasi pelayanan publik.

“Tahun ini rencana akan mengusulkan dua inovasi untuk kompetisi ditingkat Sulsel, yakni Inovasi Sentuh Pustaka dan Magang Mandiri. Kedua inovasi ini belum meraih penghargaan ditingkat provinsi dan nasional. Kalau inovasi lainnya sudah sampai ke nasional,” Ungkap Tulus selaku Inovator Dinas Perpustakaan Kota Makassar.

KKPS Makassar Galang Donasi untuk Korban Gempa Sulbar

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kelompok Kerja Pustakawan Sekolah (KKPS) Kota Makassar sejak Senin (18/01) mulai mengumpulkan bantuan yang diterima dari masyarakat untuk korban bencana gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar).

Hari Rabu (20/01), Ketua KKPS, Melati Syahrir menerima langsung donasi beberapa dos pakaian layak pakai dari Sri Wahyuni UPT SPF SMP Negeri 9 Makassar dan Yuyung Abriawati, S.Pd UPT SPF SD Inpres Mangga Tiga.

Selain pakaian layak pakai, Ketua KKPS menerima juga uang tunai dari Bunda Artika, salah satu Bunda Baca Perpustakaan SD Inpres Paccerakkang Kota Makassar.

Seluruh bantuan saat ini ditampung sementara di Perpustakaan Umum Kota Makassar kemudian nantinya akan disalurkan ke posko-posko penerima bantuan.

“Bantuan yang sudah kami terima akan didata dulu dan selanjutnya akan disalurkan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat khususnya sesama rekan yang ada di sekolah yang ikut peduli dan mengamanahkan bantuannya kepada kami,” ungkap Melati.

KKPS adalah salah satu komunitas mitra Dinas Perpustakaan Makassar yang terpanggil membuka Donasi apa saja yang dapat membantu meringankan beban para korban.

Bantuan dapat diinformasikan kepada pengurus KKPS untuk dijemput. Informasi untuk donasi hubungi Dini: 08229307 4425, Meilda: 0852 9938 6904. Donasi Anda dan dokumentasi penyaluran akan diinformasikan di media sosial KKPS.

Donasi uang tunai dapat di transfer ke rekening BNI : 0185725775 (an. Meilda, S.PAK).

“Mari bersama KKPS ikut Peduli dengan korban bencana di Sulawesi Barat. Apapun dan berapapun yang Anda berikan sangat bermakna bagi mereka,” ucap Melati.

12 Titik Perpustakaan di Makassar Akan Dilengkapi WiFi

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebanyak 12 titik perpustakaan kecamatan, kelurahan, kepulauan binaan Dinas Perpustakaan Kota Makassar tahun 2021 akan dilengkapi WiFi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar.

Kepala Seksi Aplikasi dan Telematika, Dr. Jusman, S. Kel., M.Si kepada Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni, Kamis (21/01) meminta data lokasi perpustakaan yang berdiri sendiri dan tidak melekat dengan kantor kecamatan atau kelurahan untuk selanjutnya akan dibantu dengan memberikan fasilitas WiFi.

Untuk perpustakaan yang melekat dengan Kantor kecamatan atau kelurahan fasilitas WiFinya sudah tersedia di kantor tersebut.

Bantuan tersebut tentunya sangat membantu masyarakat di era teknologi dan meningkatkan peran perpustakaan di kecamatan,  kelurahan, kepulauan apalagi di tengah pandemi.

“Beberapa Perpustakaan binaan kami ditengah pandemi seperti di perpustakaan Kelurahan Mangasa yang terletak di Terminal Malengkeri menjadi tempat belajar anak-anak untuk menyelesaikan tugas onlinenya.

Fasilitas WiFi yang ada di beberapa perpustakaan sangat terbatas bahkan harus menggunakan kuota sendiri,” ungkap Tulus.

Maka dengan bantuan ini, kata Tulus, masyarakat khususnya anak-anak sekolah yang belajar online di perpustakaan dapat terbantu dengan fasilitas WiFi.

Berikut daftar perpustakaan kecamatan, kelurahan, kepulauan yang akan dilengkapi WiFi tahun 2021:

1. Perpustakaan Umum Kecamatan Mariso

2. Perpustakaan Umum Kecamatan Mamajang

3. Perpustakaan Umum Kecamatan Makassar

4. Perpustakaan Umum Amaliah Kecamatan Tamalate

5. Perpustakaan Umum Kecamatan Panakkukang

6. Perpustakaan Umum Kelurahan Tamangapa

7. Perpustakaan Umum Kelurahan Bulurokeng

8. Perpustakaan Umum Kelurahan Mangasa-Terminal Mallengkeri

9. Perpustakaan Umum Kelurahan Baraya

10. Perpustakaan Umum Kelurahan Lette

11. Perpustakaan Umum Kelurahan Camba Berua

12. Perpustakaan Umum Kelurahan Lakkang

Dinas Perpustakaan Kota Makassar saat ini telah melakukan pembinaan di 14 unit perpustakaan umum di kecamatan, 86 unit perpustakaan umum di kelurahan, tujuh unit perpustakaan umum di kepulauan dan dua unit perpustakaan umum yang berada di Mall.

Pengelolaan dan penyelenggaraan perpustakaan di kecamatan/ kelurahan dan kepulauan tersebut dibawah tanggung jawab pemerintah kecamatan dan kelurahan masing-masing.

Selain melakukan pembinaan di perpustakaan kecamatan/ kelurahan dan kepulauan, Dinas Perpustakaan Kota Makassar juga melakukan pembinaan perpustakaan yang berada di SD dan SMP.

Sebagian sekolah mulai membenahi perpustakaannya dengan pendampingan program Sentuh Pustaka dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar.

Orang Nasrani dan Habasyah Temukan Tanda Kerasulan di Tubuh Muhammad

0

Kisah Nabi, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Selama diasuh keluarga Halimah di dusun Bani Sa’ad, Muhammad bolak balik dipulangkan ke ibunya, Aminah di Mekkah. Kesepakatan pertama, hingga usianya dua tahun. Namun setelah dipulangkan, Aminah dan kakek Muhammad, Abdul Muthalib, meminta agar Halimah tetap mengasuh Muhammad hingga usia lima tahun.

Belum genap lima tahun, Muhammad dipulangkan lagi ke ibunya. Pasal dipulangkannya untuk yang kedua kalinya, lagi-lagi karena keluarga Halimah ketakutan, Muhammad selalu didatangi orang tidak dikenal.

Suatu waktu, saat usia Muhammad berjalan lima tahun, dia dibawa saudara sesusuannya lagi mengembala kambing, menuju sebuah bukit. Sambil menunggui kambingnya, mereka bermain kejar-kejaran.

Tiba-tiba, datang Halimah untuk menjemput mereka pulang ke rumah. Halimah melihat ada bayangan orang yang secara diam-diam memperhatikan anak-anaknya, sambil berbisik-bisik. Wajahnya, kelihatan diselimuti kekhawatiran.

Orang yang diketahuinya itu, Nasrani dan Habasyah, lalu menerobos, langsung mendekati Muhammad, tanpa memperdulikan dirinya. ‘’Paman mau apa?” tanya Muhammad. ‘’Berbaliklah, nak. Kami mau melihat punggungmu,” ucap orang tak dikenal itu.

Muhammad pun memperlihatkan punggungnya. Kedua orang yang tidak dikenal itu, saling memandang, setelah melihat punggung Muhammad. Mereka kemudian menjauh dari tempat tersebut.

Kelihatannya, ada hal yang dirundingkan setelah memperhatikan punggung Muhammad. Halimah mencoba mendekati orang tersebut untuk mencari tahu, apa yang dirundingkan. ‘’Teruslah bermain nak, saya akan mencari tahu apa yang mereka bicarakan,” ucap Halimah kepada anak-anaknya.

Halimah terkejut mendengar pembicaraan mereka. ‘’Kita harus merampas anak itu dan membawanya ke raja di negeri kita. Ada tanda di punggungnya, anak itu kelak akan menjadi orang besar.”

Mendengar pembicaraan tersebut, Halimah cepat-cepat berlari menghampiri Muhammad dan berusaha membawanya pulang ke rumah. ‘’Aku harus melarikan Muhammad pulang sekarang juga,” gumamnya.

Orang Nasrani dan Habasyah itu, sudah tahu sebelumnya, akan hadir seorang rasul terakhir dari kalangan mereka dan diperintahkan mengikutinya, seperti yang tertera pada injil di bagian Kitab Ulangan (18) : 15-22. ‘’Seorang Nabi di antara kamu, dari antara semua saudaramu, akan dibangkitkan oleh Allah – Tuhanmu, maka dia haruslah kamu dengar,” sebagian bunyi kitab tersebut.

Halimah cepat-cepat mengajak Muhammad pergi. Dari kejauhan, terlihat kedua orang tersebut mengikutinya. Untungnya, Halimah mengetahui  daerah tersebut, sehingga bisa mengelabui jalan orang yang mengikuti jejaknya, meski dengan susah payah.

Setelah sampai di rumahnya, Halimah mengemasi barang-barang Muhammad, untuk siap-siap memulangkan ke ibunya, Aminah di Mekkah. Saudara-saudara sesusuannya, Syaima, Unaisah, dan Abdullah, sangat sedih harus ditinggal Muhammad.

‘’Jangan lupakan kami, ya Muhammad,” ucap Syaima dengan mata yang berkaca-kaca. Muhammad mengangguk, lalu memeluk saudara sesusuannya itu satu per satu. Haimah pun memboyong Muhammad menuju Mekkah. Muhammad meninggalkan kenangan yang indah yang pasti tidak terlupakan, di sebuah dusun Bani Sa’ad.   

Hilang di Genggaman Halimah

Di perjalanan, Halimah tak henti-hentinya mengelus kepala Muhammad, sebagai tanda sayang. ‘’Bergembiralah Muhammad, engkau akan jumpa lagi dengan ibu dan kakekmu,” ucapnya ke Muhammad.

Bertepatan saat mereka memasuki Mekkah, ada keramaian. Muhammad, terpisah dari genggaman Halimah, menghilang entah ke mana. Halimah curiga, orang Nasrani dan Habasyah itu, tetap membuntutinya dan menculik Muhammad.

Halimah menangis dan mendatangi Abdul Muthalib, kakek Muhammad. ‘’Sungguh pada malam ini, aku datang bersama Muhammad. Namun saat melewati Mekkah atas, dia menghilang dariku. Demi Allah, aku tidak tahu, di mana kini dia berada,” lapor Halimah ke Abdul Muthalib.

Kakek Muhammad itu pun memerintah orang-orang untuk mencari Muhammad. Sambil menanti cucunya ditemukan, dia berdiri di samping Ka’bah memanjatkan doa, agar Allah mengembalikan Muhammad kepadanya.

Doa Muthaib terkabul. Tidak lama setelah itu, seseorang bernama Waraqah bin Naufal datang bersama temannya dari Quraisy, membawa Muhammad. Waraqah bin Naufal adalah paman Khodijah yang kelak menjadi istri Muhammad.

Dia pun bukan penyembah berhala. Dia pengikut ajaran Nabi Ibrahim dan Ismail, menjadi hamba Allah yang setia. Dia pun jauh dari minuman keras dan judi. Naufal juga dikenal orang yang murah hati terhadap orang miskin yang membutuhkan pertolongan.

‘’Ini anakmu, kami menemukannya di Mekkah atas,” ucap Waraqah. Betapa gembiranya Muthalib, menemukan Muhammad. ‘’Cucuku,” ucapnya sambil mendekap Muhammad. ‘’Apakah kamu mau saya ajak menunggangi unta yang hebat,” bujuk Muthalib dengan wajah berseri-seri, seolah hadiah dengan kemunculan cucunya. “Mau, tetapi mana untanya, kek?” tanya Muhammad.

Dengan tertawa, Muthalib langsung mendudukkan Muhammad di atas bahunya. ‘’Kau telah menduduki untanya, nak. Hahaha,” gurau Muthalb sambil tertawa.

‘’Wah, unta tua, tapi masih hebat ya, kek,” Muhammad balas bergurau. ‘’Biar tua, ini unta yang hebat cucuku. Unta ini, mampu membawamu berthawaf di Ka’bah.” Di tawafnya, Muthalib mendoakan cucunya, agar Allah melindunginya.

Setelah bertawaf, Muthalib mengajak Muhammad menemui ibunya. ‘’Mari kita menemui ibumu sekarang,” ajaknya. Saat bertemu Aminah, keduanya saling kegirangan. Di situ juga sudah ada Halimah.

Meski sudah bertemu ibunya dan Halimah, tetap saja ada perasaan sedih yang terkandung di dada Muhammad. Kesedihannya, sempat terpisah dengan ibu susuannya, Halimah As Sa’diyah, di sebuah keramaian di Mekkah. Ibu susuan yang selama ini membesarkannya, merawatnya dengan penuh kasih dan sayang.

Tak lama setelah kedatangan Muhammad dan kakeknya, Halimah pun pamit pulang. ‘’Selamat tinggal Muhammad. Jadilah orang besar, seperti yang pernah dikatakan ibumu,” ucap Halimah, kemudian berlalu.

Meski sudah tidak bersama Halimah, hubungan silaturrahim Muhammad dengan keluarga Halimah, tetap terjalin. Selanjutnya, Muhammad menjalani hari-harinya di Mekkah, dengan tetap mengembala kambing, sebagaimana yang dijalani bersama suadara-saudara sesusuannya di dusun Bani Sa’ad.

Diasuh Muthalib

Selepas dari asuhan Halimah, Muhammad di bawah asuhan sang kakek, Abdul Muthalib, dengan penuh curahan kasih dan sayang. Muthalib, pemimpin seluruh orang Quraisy dan Mekkah. Dia disiapkan sebuah tempat duduk khusus, di bawah naungan Ka’bah. Anak-anaknya atau paman-paman Muhammad, tidak ada yang berani menyentuh tempat duduk tersebut. Bila mendekati tempat tersebut, mereka duduk di sekelingnya, saking hormatnya mereka kepada ayahnya.

Suatu saat, Muhammad kecil yang bodinya montok, duduk di kursi tersebut. Paman-pamannya lalu menariknya, agar tidak menduduki kursi yang khusus buat kakeknya itu. Tiba-tiba Muthalib datang dan berkata, “Biarkan dia duduk di situ, anakku. Kelak dia akan memiliki kedudukan yang agung.”

Muthalib lalu menduduki kursinya itu dan memangku Muhammad. Dia mengelus-elus punggung cucu dengan penuh kasih sayangan. Apalagi ada rencana Aminah membawa Muhammad ke Yastrib untuk mengenalkanya kepada saudara-saudaranya di keluarga Najjar. Sekaligus menziarahi makam suaminya, Abdullah. Aminah sudah lama memendam rindu menziarahi makam suaminya. Pas bersama anak tercintanya, Muhammad.

Berangkatlah Aminah bersama putra semata wayangnya, ditemani Ummu Aiman, budak perempuan, peninggalan suaminya, Abdullah. Sesampainya di Yastrib, Aminah bersama anaknya disambut dengan meriah saudara-saudaranya. Juga langsung ditunjukkan rumah tempat ayahnya meninggal dan lokasi makam Abdullah.

Di kampung ibunya itu, Muhammad merasakan, dia seorang yatim. Di situ pula Aminah menceriterakan, kisah kehidupannya bersama ayah Muhammad, yang tidak berlangsung lama, kemudian meninggal.

Kelak, saat Muhammad menjadi Rasul, dia pun menceritakan kisah dari ibunya itu kepada sahabat-sahabatnya dan kisah masa kecilnya, melakukan perjalanan bersama ibunya dari Mekkah ke Yastrib, yang kini bernama Madinah. (P/SDN/ANA)