Perang Arab Saudi-Yaman Juga ‘’Meletus”, Fenomena Apa yang Terjadi ?

Belum usai perseteruan antara Rusia dan Ukraina, dan Rusia dengan Barat, perang antara Arab Saudi – Houti Yaman, juga meletus.

“Semua pihak harus focus pada de-eskalasi dan membawa bantuan penyelamatan yang dibutuhkan kepada orang – orang Yaman menjelang bulan suci Ramadhan,” harapnya.

Houthi, katanya melanjutkan perilaku destruktif mereka dan serangan teroris semberono untuk menyerang insfrastruktur sipil di Arab Saudi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang mengunjungi Kerajaan pekan lalu, mentweet : “Saya sepenuhnya mengutuk serangan Houthi terbaru terhadap situs – situs penting di Arab Saudi, termasuk di Jeddah. Serangan- serangan ini membahayakan nyawa warga sipil dan harus dihentikan,” katanya.

- Iklan -

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, menyebut serangan itu “menjijikkan” sebagai kelanjutan dari aksi terror oleh Houthi dan mendesak pengentian segera kekerasan. Uni Eropa mengatakan, serangan terhadap kota – kota dan infrastruktur sipil tidak dapat diterima dan harus dihentikan.

Disebutkan, permusuhan terbaru meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut dari konflik Yaman dan merusak upaya yang sedang berlangsung untuk mengakhiri perang. Uni Eropa mengulangi seruannya pada semua pihak untuk bepartisipasi dalam pembicaraan Yaman – Yaman, mulai 29 Maret 2022 di Riyadh, dibawah naungan Dewan Kerjasama Teluk.

“UE memberi kembali dukungan penuhnya terhadap upaya Utusan Khusus PBB Hans Grunberg,” tutur Peter Stabo, juru bicara Urusan luar Negeri dan Kebijakan Keamanan UE.

- Iklan -

Prancis juga bereaksi keras, dengan meminta serangan Houthi harus dihentikan dan mendesak Houthi untuk secara konstruktif terlibat dengan inisiatif perdamaian Yaman dibawah PBB. (*/Nurhayana Kamar)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU