Butir-butir Pancasila

Sila ketiga: Persatuan Indonesia

  1. Mampu untuk menempatkan sebuah persatuan, kesatuan, dan juga kepentingan serta keselamatan bangsa dan juga negara sebagai sebuah kepentingan bersama di atas sebuah kepentingan pribadi dan juga golongan. Contoh : Apabila di negara kita terdapat suatu masalah yang harus kita fokus untuk menyelesaikan masalah itu bagi kepentingan bersama atau untuk kepentingan negara bukan untuk memanfaatkannya bagi kepentingan kelompok atau golongan atau pribadi.
  2. Sanggup untuk rela berkorban bagi kepentingan negara serta bangsa apabila sedang diperlukan. Contoh : Turut berjuang lalu membela indonesia apabila bangsa Indonesia sedang terancam keamanannya.
  3. Mengembangkan persatuan pada bangsa Indonesia atas dasar yakni Bhinneka Tunggal Ika. Contoh : Tak membeda-bedakan diantara suku, ras serta agama satu dan lainnya, dikarenakan kita semua sama-sama warga negara Indonesia.
  4. Mengembangkan sebuah rasa kebanggaan berkebangsaan serta bertanah air Indonesia. Contoh : Dengan menjaga sumber daya serta kelestarian bumi yang terdapat di Indonesia
  5. Mengembangkan sebuah rasa cinta pada tanah air serta bangsa. Contoh : Lebih memilih serta memakai produk dalam negeri.

Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan

  1. Kita sebagai warga negara serta warga masyarakat, setiap manusia Indonesia memiliki kedudukan, hak, serta kewajiban yang juga sama. Contoh : Setiap manusia mempunyai hak serta kewajiban sama dalam memperoleh pendidikan.
  2. Tak boleh memaksakan sebauh kehendak pada orang lain. Contoh : Tak boleh kita untuk memaksakan kehendak sendiri kepada orang lain apalagi untuk melakukan ancaman.
  3. Mengutamakan musyawarah pada saat mengambil sebuah keputusan bagi kepentingan bersama. Contoh : Ketika saat perbedaan kita sangat wajib untuk mengutamakan aspek untuk bermusyawarah.
  4. Musyawarah untuk mencapai sebuah mufakat yang diliputi semangat kekeluargaan. Contoh : Di dalam bermusyawarah perlu untuk tercapainya hasil yang sudah disepakati secara bersama dengan cara mendukung aspek kekeluargaan.
  5. Musyawarah yang dilakukan menggunakan akal sehat serta sesuai dengan hati nurani yang berbudi luhur. Contoh : Di dalam bermusyawarah kita tak boleh emosi dikarenkan kita wajib untuk dalam keadaan kepala yang dingin atau tidak emosi.
Baca Juga:  Pengertian Penduduk dan Warga Negara beserta Perbedaannya

Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

  1. Mengembangkan sebuah perbuatan yang luhur, yang sangat mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan serta kegotongroyongan. Contoh : Wajib hukumnya untuk saling menghormati kepada sesama manusia agar tercapainya sebuah sikap kekeluargaan
  2. Menjaga keseimbangan di antara hak serta kewajiban. Contoh : Di dalam hidup memang di antara hak serta kewajiban dibutuhkan tapi haruslah seimbang.
  3. Suka untuk bekerja keras. Contoh : Hidup janganlah banyak mengeluh, kita juga perlu kerja keras serta cerdas agar memenuhi kebutuhan pokok keluarga apalagi kalau dapat memberi pada orang yang sangat membutuhkan
  4. Suka memberi sebuah pertolongan pada orang lain supaya bisa berdiri sendiri. Contoh : Memberi sebuah bantuan modal untuk usaha tanpa adanya bunga pada tetangga sekitar yang sangat membutuhkan.
  5. Tidak memakai hak milik agar bertentangan dengan ataupun merugikan sebuah kepentingan umum. Contoh : Jangan sampai di dalam hidup, kita bisa membuat susah tetangga yang ada sekitar, misal membangun sebuah pabrik industri tapi limbah itu dibuang sembarangan yang akan menjadikan rugi tetangga yang ada di sekitar kita.
Baca Juga:  Siswa SMPN 1 Watampone Bone Pilih Ketua Osis lewat Android

Demikianlah Materi Pelajaran kali ini. Semoga bermanfaat!

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU