7 Cara Menghadapi Orang Toxic di Sekitar Anda, Perhatikan Lingkungan dengan Baik

4. Jangan merasa rugi jika harus menjauhinya

Trik lain dalam menghadapi orang toxic adalah buang jauh-jauh pikiran bahwa Anda akan rugi atau merasa kehilangan saat menjauhi orang tersebut.

Ketakutan tersebut, dilansir dari laman Cleveland Clinic, disebut juga dengan sunk cost fallacy. Sunk cost fallacy merupakan kesalahan berpikir yang muncul ketika Anda merasa sudah “menginvestasikan” sesuatu pada seseorang.

“Investasi” tersebut dapat berupa perasaan, emosi, waktu, pengorbanan, dan bahkan uang. Semakin besar “investasi” yang Anda berikan, semakin sulit Anda melepaskan diri.

- Iklan -

Sunk cost fallacy memang banyak ditemukan pada orang-orang yang terjebak dalam hubungan toxic atau abusif. Contoh nyatanya adalah banyak orang tidak rela melepaskan diri dari pasangannya yang sering melakukan kekerasan karena sudah menikah selama belasan tahun.

5. Hindari orang yang terlalu sering mengasihani diri sendiri

Tips lain ketika sedang menghadapi orang toxic adalah kenali tanda-tanda mengasihani diri sendiri (self-pity) pada orang tersebut, lalu usahakan untuk menghindarinya.

Baca Juga:  Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak dan Remaja

Mungkin Anda sudah hafal betul bahwa salah satu karakteristik orang toxic adalah pandai bersandiwara dan manipulatif. Sering kali, mereka melepaskan diri dari tanggung jawab dengan mengasihani diri sendiri.

- Iklan -

Contohnya, teman Anda pernah berutang kepada Anda. Ketika Anda akan menagih utang tersebut, teman Anda akan mencari-cari alasan yang memposisikan dirinya sebagai korban. Mereka mungkin bersikeras dengan mengatakan belum mendapat pekerjaan karena tidak ada dukungan dari orang-orang sekitar dan sebagainya.

Orang-orang yang sering memposisikan diri sebagai korban dan mengasihani diri sendiri cenderung tidak melakukan perubahan apa pun untuk memperbaiki hidupnya.

6. Introspeksi diri

Dalam menghadapi orang yang toxic, Anda juga harus rajin-rajin introspeksi diri. Bisa jadi sikap toxic tersebut muncul karena Anda juga memiliki perilaku yang sama. Bila perlu, mintalah bantuan orang lain untuk mengevaluasi Anda. Tanyakan teman-teman, rekan kerja, dan pasangan Anda terkait sikap yang perlu Anda perbaiki.

- Iklan -
Baca Juga:  Risiko Berhubungan Seks di Usia Dini

Dengan mengenali kekurangan dan sikap negatif pada diri sendiri, Anda bisa menghindari perilaku toxic yang mungkin pernah Anda lakukan tanpa sengaja.

7. Buatlah batasan

Jika Anda tidak bisa menjauhi orang tersebut, misalnya karena ia adalah anggota keluarga atau pasangan yang tinggal serumah, artinya Anda harus membuat batasan. Buatlah batasan berisikan hal-hal yang bisa Anda toleransi dan yang tidak, lalu sampaikan kepada orang tersebut dengan tegas.

Misalnya, pasangan Anda berhak merasa tidak suka dengan salah satu teman Anda, tetapi Anda membuat batasan saat ia mulai menjelek-jelekkan teman Anda. Jadi, saat ia mulai membicarakan hal-hal buruk tentang teman Anda, Anda bisa memilih untuk tidak mendengarkannya.

Menghadapi orang dengan karakteristik toxic memang perlu dilakukan dengan tegas, misalnya dengan cara mengabaikan atau menghindarinya sama sekali. Dengan bersikap tegas, Anda tidak akan terseret dalam aura negatif orang tersebut serta lebih mudah merasa bahagia dalam hidup.

Sumber : Hello Sehat

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU